Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Demonstrasi Static Streching untuk Mengurangi Nyeri Punggung pada siswa SMP Di Kota Pontianak Wuriani Wuriani; Gusti Jhoni; Tisa Gusmiah; Kharisma Kharisma; Usman Usman; Cau Kim Jiu; Indri Erwhani
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2020): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.592 KB) | DOI: 10.35568/abdimas.v3i1.355

Abstract

Nyeri punggung sering terjadi pada anak sekolah, hal ini dikarenakan mereka memiliki beban yang berat secara fisik dan psikologis. Beban psikologis didapatkan dari pembelajaran sekolah, sedangkan beban fisik didapatkan dari cara duduk yang salah dikelas selama berjam-jam, cara membawa backpack yang salah dan terlalu berat. Beberapa hasil survei menunjukkan bawah anak-anak sekolah merasa senang menggunakan tas punggung karena banyak barang-barang yang bisa masuk didalamnya, tanpa memikirkan akibatnya yaitu terjadinya stress pada otot yang tertekan sehingga memendek, kaku dan tegang akibat kekurangan oksigen. Jika hal ini dibiarkan maka dapat menurunkan motivasi belajar siswa. Cara yang efektif untuk menurunkan rasa nyeri pada siswa secara non farmakologi adalah dengan static stretching, karena cara ini dapat mengurai otot yang memendek, tegang dan kaku menjadi lebih elastis dan memanjang, sehingga peredaran darah lancar oksigen akan banyak mengalir ke otot punggung dan nyeri punggung berkurang.
KEJADIAN CEDERA PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR: STUDI DESKRIPTIF Usman Usman; Almumtahanah Almumtahanah; Uji Kawuryan; wuriani wuriani
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 12, No 1 (2021): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v12i1.831

Abstract

AbstrakSetiap tahunnya angka kejadian cedera pada anak usia Sekolah Dasar selalu mengalami peningkatan secara dramatis. Kejadian cedera tersebut disebabkan oleh factor internal maupun factor eksternal salah satunya adalah di lingkungan Sekolah. Lingkungan Sekolah yang kurang baik, maka Anak akan mengalami resiko tinggi cedera. Dampak cedera yang paling parah yang akan ditimbulkan adalah kecacatan pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran resiko kejadian cedera pada Anak usia Sekolah Dasar. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan kuota sampling yang dilakukan pada bulan Januari 2020 dengan jumlah sampel sebanyak 250 siswa yang terbagi atas 125 siswa di SDN 11 Terentang Kubu Raya dan 125 siswa di SDIT Almumtas Pontianak. instrument penelitian ini menggunakan kuesioner. Analisis menggunakan deskriptif frekuensi dengan SPSS versi 15. Hasil penelitian pada tingkatan cedera, siswa laki-laki mengalami cedera berat sebanyak 16.8% dan anak perempuan sebanyak 4.4%. Jenis cedera yang paling banyak dialami adalah luka gores sebanyak 26.7% pada siswa laki-laki dan 42.3% pada siswa perempuan. Simpulan penelitian ini adalah masih ada siswa Sekolah Dasar yang mengalami cedera berat, baik siswa laki-laki maupun siswa perempuan.Kata Kunci: Cedera Fisik, Anak Usia Sekolah, Sekolah Dasar AbstractEvery year the incidence of injuries in elementary school, children has always increased dramatically. The injury caused by internal and external factors, one of which is in the School environment. The school is bad  environment, then the child will experience a high risk of injury. The most severe impact of injury that will be caused is a disability in children. This study aims to determine the picture of the risk of injury in elementary school to children. The research method used is descriptive cross sectional approach. Sampling Technique  used a quota sampling conducted in January 2020 with a total sample of 250 students divided into 125 students at SDN Terentang Kubu Raya and 125 students at SDIT Almumtas Pontianak. This research instrument used a questionnaire. Analysis used descriptive frequency with SPSS version 15. The results of the study at the level of injury, male students suffered severe injuries as much as 16.8% and girls as much as 4.4%. The most common type of injury was scratches as much as 26.7% in male students and 42.3% in female students. The conclusion of this study is there are still elementary school students who have suffered serious injuries, both male and female students. Keywords: Physical Injury, Child School, Elementary School
SOSIALISASI PENERAPAN STREACHING KAKI PADA PASIEN DIABETES MILITUS GUNA MENCEGAH INJURY DI DESA SUNGAI AMBANGAH KALIMANTAN BARAT Wuriani Wuriani; Dinarwulan Puspita; Usman Usman; Cau Kim Jiu; Kharisma P; Gusti Jhoni P; Wening Cory; Rahmawati Rahmawati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol. 5 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v5i1.2071

Abstract

Diabetes.adalah penyakit yang ditandai dengan kelebihan gula darah.dalam tubuh, yang menyebabkan peningkatan gula darah karena kekurangan insulin. Ulkus kaki diabetik. merupakan penyakit yang berhubungan. dengan komplikasi mikrovaskuler dan makrovaskuler.. Salah satu pencegahan cedera kaki adalah dengan melakukan senam kaki atau streaching, dan masyarakat umumnya belum mengetahui hal ini. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan di di Puskesmas Pembantu Desa Sungai Ambangah, ada 126 penderita Diabetes Militus, yang tidak mendapatkan informasi tentang streaching pada kaki. Penilaian dilakukan dengan pre test dan dilanjutkan. post test, didapatkan hasil kegiatan ini dengan hasil pre tes 92% belum mengetahui stretching pada kaki  dan post test 100 % mengerti dan mampu melaksanakan streaching pada kaki. Keyword: Streaching, Diabetes Militus, Diabetic Foot Ulcer
Gambaran Karakteristik Individu Penderita Dermatofitosis Di Poli Kilinik Penyakit Kulit Dan Kelamin Rsud Dr. Soedarso Pontianak Cau Kim Jiu; Wuriani Wuriani; Veronika Mansunomi
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 6 No 1 (2015): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.484 KB) | DOI: 10.54630/jk2.v6i1.28

Abstract

Background: Diseases caused by dermatophyte fungi group called "Dermatophytosis". Aims: The purpose of this study is to describe characteristics of individuals with dermatophytosis in Polyclinic Dermatology and Venereology Dr. Soedarso’s Hospital Pontianak. Methods: The samples in this study were 54 patients with a diagnosis of dermatophytosis. The independent variable in this study is composed of age, sex, occupation, education, socio economic status, marital status and personal hygiene. Results: Based on the results of the univariate analysis found that the characteristic age is the age category of respondents with elderly, gender characteristics of the respondents are male sex, characteristics of education is the education level of the respondents graduated from college, job characteristics is respondent with a job house wife, characteristics of marital status is the status of married respondents, characteristics of the social status of the respondents with higher socio economic status, and characteristics of personal hygiene are respondent already doing personal hygiene behaviors that are good enough. Conclusions: Effort do to prevent fungal skin infectionis to maintain the effectiveness of the practice of personal hygiene routineis by using soap bath at least twice a day, change clothes and hygiene items whose usein contact with skin.
Faktor-Faktor Resiko Penyebab Gagal Ginjal Pada Pasien Yang Menjalani Hemodialisa Di Rsud Dr. Soedarso Pontianak Supriadi Supriadi; Wuriani Wuriani; Margediana Margediana
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 6 No 1 (2015): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.188 KB) | DOI: 10.54630/jk2.v6i1.31

Abstract

Latar Belakang: Kerusakan pada ginjal sangat mempengaruhi organ tubuh lainnya.Oleh sebab itu penting bagi kita untuk selalu memperhatikan dan menjaga agar ginjal dapat berfungsi dengan baik. Tidak sedikit orang yang mengalami gagal ginjal dan menyadari hal itu setelah ginjalnya rusak parah, karena banyaknya fungsi ginjal dan saling berhubungan dengan organ tubuh lain maka penyebab gagal ginjal pun bervariasi. Penyakit gagal ginjal merupakan salah satu penyebab terbesar kematian di dunia, Angka kejadian gagal ginjal di dunia secara global lebih dari 500 juta orang dan yang harus menjalani hidup dengan bergantung pada cuci darah (hemodialisis) 1,5 juta orang. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor resiko penyebab gagal ginjal pasien yang menjalani hemodialisa di RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian retrospektif diamana meneliti kejadian masa lalu yang dapat menyebabkan kejadian masa sekarang dengan metode pendekatan cross sectional dimana setiap subyek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subyek pada saat pemeriksaan. Hasil: Hasil penelitian ini adalah faktor makanan (berlemak dan berkolesterol) sebanyak 46,7%, faktor minuman (bersoda dan alcohol) sebanyak 43,3% dan untuk faktor karena kebiasaan kurang mengkonsumsi air putih sebanyak 73,3%, faktor merokok sebanyak 26,7%, faktor hipertensi sebanyak 53,3%, faktor trauma renal 26,7 %, faktor pekerjaan 26,7%, faktor mengkonsumsi suplemen 50%, aktor diabetes mellitus 56,7% dan faktor riwayat keluarga 20%. Kesimpulan: Masyarakat sebaiknya memilih konsumsi minuman yang tidak berbahaya bagi kesehatannya karena faktor penyebab terbesar gagal ginjal adalah pasien yang mengkonsumsi minuman bersoda dan beralkohol.
Hubungan Antara Pengetahuan Tentang Dismenorea Dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Dismenorea Pada Siswi Kelas Vii Di Smp Negeri 8 Pontianak Tenggara Tahun 2015 Wuriani Wuriani; Cau Kim Jiu; Istiqamah Istiqamah
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 6 No 3 (2015): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JK2)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.674 KB) | DOI: 10.54630/jk2.v6i3.36

Abstract

Latar Belakang: Angka kejadian dismenorea di dunia sangat besar. Rata-rata lebih dari 50% perempuan di setiap dunia mengalaminya. Dari hasil penelitian, di Amerika persentase kejadian dismenorea sekitar 60%, Swedia 72% dan di Indonesia 55%. Penelitian di Amerika Serikat menyebutkan bahwa dismenorea dialami oleh 30%-50% wanita usia reproduksi dan 10%-15% diantaranya kehilangan kesempatan kerja, mengganggu kegiatan belajar di sekolah dan kehidupan keluarga. Begitu pula angka kejadian dismenorea di Indonesia cukup tinggi,namun yang berobat ke pelayanan kesehatan sangatlah sedikit, yaitu hanya 1% - 2%. Di Indonesia sendiri sekitar 55% wanita usia produktif mengalami nyeri hebat saat haid atau dismenorea. Tujuan: Mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang dismenorea dengan tingkat kecemasan menghadapi dismenorea pada sisiwi kelas VII di SMP Negeri 8 Pontianak tenggara. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan kuisioner dengan Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional yang menggunakan metode deskriftif korelasional. Hasil penelitian: Uji Spearman Rank diperoleh nilai p = 0,000 (p < 0,05) dengan nilai (r) artinya ada hubungan yang kuat tetapi berlawanan arah antara tingkat pengetahuan dengan tigkat kecemasan r = -0,705 (p < 0,05). Kesimpulan: Tingkat pengetahuan mempengaruhi tingkat kecemasan para siswi saat menghadapi dismenorea.
EFEKTIVITAS CLEANSING LUKA MENGGUNAKAN AIR OZON DALAM MENURUNKAN KOLONI BAKTERI TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA DIABETIC FOOT ULCER (DFU) DI KLINIK KITAMURA PONTIANAK Jaka Pradika; Kharisma Pratama; Wuriani Wuriani
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 8 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JKK)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.921 KB) | DOI: 10.54630/jk2.v8i1.56

Abstract

Abstract Background: Diabetic foot ulcer (DFU) is a condition of infection, ulceration and or destruction of connective tissue caused by neuropathy, ischemic or whole (neuroiskemic). Wound Cleansing is an important initial step in cleaning the wound. Ozone water which contains bacterial activity is a suitable cleaning fluid to maximize the cleanliness of DFU. Objective: Knowing the effect of wound cleansing using Ozone Water in reducing bacterial colonies and wound healing in DFU. Methods: This study used a quasi-experimental method with pre-test post-test control group design. The total sample of 44 respondents who were divided into Ozone and NaCl were 0.9%. Each group cleansed the wound using ozone water and 0.9% NaCl. The sampling technique uses consecutive sampling and counting the number of bacteria using the Bacterial Counter tool and assessment score of wound healing used instrument of Bates Jensen Wound Assessment Tools (BJWAT). Results: The BJWAT score in the Ozone and NaCl 0.9% group had significance values (p = 0.018) and (p = 0.012). Conclusion: There was no significant difference in wound cleansing between ozone water and 0.9% NaCl in reducing the number of bacterial colonies and wound healing in DFU. Suggestion: Further research is needed with larger samples and other comparative fluids. Keyword: Diabetic foot ulcer (DFU), wound cleansing, ozone water, bacterial colony Abstrak Latar Belakang : Diabetic Foot Ulcer (DFU) merupakan keadaan infeksi, ulserasi dan atau destruksi jaringan ikat yang disebabkan oleh neuropati, iskemik atau keduanya (neuroiskemik). Cleansing luka adalah tahapan awal yang berperan penting dalam kebersihan luka. Air ozon yang mengandung daya akti-bakteri merupakan cairan cleansing yang tepat untuk memaksimalkan kebersihan DFU. Tujuan: Mengetahui pengaruh cleansing luka menggunakan Air Ozon dalam menurunkan koloni bakteri dan penyembuhan luka pada DFU. Metode: Penelitian ini menggunakan metode quasi experimental dengan pre-test post-test control group design. Total sampel 44 responden yang dibagi menjadi kelompok Air Ozon dan NaCl 0.9%. Setiap kelompok dilakukan cleansing luka menggunakan Air ozon dan NaCl 0.9%. Teknik sampling menggunakan consecutive sampling dan penghitungan jumlah bakteri menggunakan alat Bacterial Counter dan penilaian skor penyembuhan luka menggunakan instrumen Bates Jensen Wound Assessment Tools (BJWAT). Hasil : Skor BJWAT pada kelompok Air ozon dan NaCl 0.9% memiliki nilai signifikansi masing-masing (p=0.018) dan (p=0.012). Kesimpulan: Tidak ada perbedaan yang signifikan cleansing luka antara air ozon dan NaCl 0.9% dalam menurunkan jumlah koloni bakteri dan penyembuhan luka pada DFU. Saran : Dibutuhkan penelitian lanjutan dengan sampel yang lebih besar dan cairan pembanding lain. Kata Kunci : Diabetic Foot Ulcer (DFU), Cleansing luka, Air Ozon, Koloni Bakteri.
Hubungan Pengetahuan Keluarga Dengan Sikap Keluarga Dalam Penyajian Menu Makanan Pasien Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Pal 3 Pontianak Jul Pandi; Wuriani Wuriani; Cau Kim Jiu
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 8 No 1 (2017): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan (JKK)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.64 KB) | DOI: 10.54630/jk2.v8i1.57

Abstract

Latar belakang: Penyakit hipertensi merupakan suatu keadaan meningkatnya tekanan darah sistolik lebih dari sama dengan 140 mmHg dan diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg yang terus-menerus dalam jangka waktu lama. Pengetahuan dan sikap yang baik seharusnya dimiliki oleh pasien karena pasien adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap terkontrolnya tekanan darah, sehingga akan terbentuk pengetahuan dengan sikap positif terhadap pasien hipertensi. Tujuan: Untuk mengetahui apakah ada hubungan pengetahuan keluarga dengan sikap keluarga dalam penyajian menu makanan pasien hipertensi di wilayah kerja puskesmas Pal 3 Pontianak. Metode penenelitian: Menggunakan rancangan deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik insidental sampling dengan jumlah sampel 66 orang. Hasil penelitian: Menunjukan tidak ada hubungan antara pengetahuan keluarga dengan sikap keluarga (p value = 0,702 < 0,05). Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa pengetahuan keluarga dengan sikap keluarga dalam penyajian menu makanan pasien hipertensi tdiak ada hubungan.