Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Analisis Perancangan Kebijakan Maintenance Pada Ekskavator Kobelco Sk200 Dengan Menggunakan Metode Life Cycle Cost (lcc) Dan Overall Equipment Effectiveness (oee) Di Po Rajawali Project Ahmad F Abdillah; Judi Alhilman; NURDININTYA ATHARI SUPRATMAN
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Rajawali Project merupakan perusahaan penyewaan alat berat yang terletak di Baleendah, Kabupaten Bandung yang menyewakan pelbagai macam alat berat seperti ekskavator, buldoser, truk, dan lain sebagainya. Kobelco SK200 merupakan salah satu ekskavator yang dimiliki oleh Rajawali Project yang mempunyai frekuensi kerusakan paling tinggi dibandingkan dengan alat berat lainnya. Untuk mengatasi hal tersebut, metode yang dapat digunakan adalah metode Life Cycle Cost (LCC) dan Overall Equipment Effectiveness (OEE). Berdasarkan metode LCC, diperoleh total nilai LCC paling minimum sebesar Rp.250.877.275 dengan umur ekskavator optimal selama 17 tahun dan jumlah maintenance crew optimal sebanyak dua orang. Berdasarkan metode OEE, diperoleh nilai OEE sebesar 85.05% serta faktor losses terbesar yaitu faktor defect losses dan reduced speed dari six big losses sebesar masing-masing 27.3% dari total losses. Kata Kunci – Life Cycle Cost, Overall Equipment Effectiveness, Six Big Losses ABSTRACT Rajawali Project is a heavy equipment rental company located in Baleendah, Kabupaten Bandung which rents a various kinds of heavy equipment such as excavators, bulldozers, trucks, etc. Kobelco SK200 excavator is one of the excavators owned by Rajawali Project which has the highest failure rate compared to the other heavy equipment. To overcome this, two methods are needed. They are Life Cycle Cost (LCC) and Overall Equipment Effectiveness (OEE). Based on the LCC method, the lowest LCC total amount is Rp.250.877.275 with the optimal retirement age life for 17 years and the optimum maintenance crew of two people. Based on the OEE method, the OEE value is 85.05%, and the biggest losses factor was defect losses and reduced speed factor from six big losses, which is 27.3% each from the total losses. Keywords – Life Cycle Cost, Overall Equipment Effectiveness, Six Big Losses
Perancangan Proses Bisnis Penilaian Kinerja Dosen Menggunakan Metode Knowledge Conversion 5C-4C Dan Seci Di Program Studi Teknik Industri Universitas Telkom Desy Hafriyani; Amelia Kurniawati; Nurdinintya Athari Supratman
eProceedings of Engineering Vol 2, No 1 (2015): April, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beban Kerja Dosen (BKD) merupakan representasi kegiatan dosen dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi yang didukung oleh penunjang. Untuk menjamin pelaksanaan tugas dosen berjalan, maka Universitas Telkom membuat kontrak manajemen yang berisi target untuk setiap dosen dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi yang didukung oleh penunjang. Perhitungan BKD dimulai dengan mengidentifikasi data dosen di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan penunjang. Data tersebut dikonversi menjadi informasi menggunakan metode knowledge conversion 5C. Hasil informasi tersebut dikonversi menjadi knowledge menggunakan metode knowledge conversion 4C. Aktivitas penilaian kinerja dosen belum didokumentasikan ke suatu proses bisnis dan masih menjadi tacit knowledge dapat dikonversi menggunakan knowledge conversion SECI. Berdasarkan hasil penelitian dihasilkan informasi berupa nilai BKD di semester genap berada di rentang nilai antara 3.3 SKS sampai dengan 54.8 SKS dan rentang nilai di semester ganjil antara 0.5 SKS sampai dengan 37.2 SKS. Konversi informasi menjadi knowledge menghasilkan knowledge berupa komposisi beban kerja bidang pendidikan yang paling besar mempengaruhi nilai akhir BKD dan tidak ada pengaruh antara semakin besar atau semakin kecil beban kerja dosen di bidang pendidikan dengan jumlah publikasi penelitian dosen dan pelaksanaan pengabdian masyarakat. Perbedaan nilai BKD tiap dosen sesuai dengan performansi kinerja dosen di tiap semester. Aktivitas penilaian kinerja dosen yang dikonversi menggunakan metode knowledge conversion SECI menghasilkan proses bisnis penilaian kinerja dosen dengan sub proses bisnis penilaian kinerja dosen sebanyak sembilan sub proses. Keywords- Knowledge Conversion, 5C, 4C, SECI, Kontrak Manajemen, Beban Kerja Dosen, Proses Bisnis.
Usulan Kebijakan Preventive Maintenance Pada Mesin Waldrich Siegen Dengan Menggunakan Metode Risk Based Maintenance (rbm) Dan Life Cycle Cost (lcc) Di Pt Xyz (persero) Noviyanti Permata Sari; Judi Alhilman; Nurdinintya Athari SUPRATMAN
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT XYZ (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan penjualan alat utama sistem senjata, produk industri, serta beberapa produk komersial. Produk-produk unggulan yang dihasilkan seperti produk konstruksi, pertanian, perkapalan, pertambangan dan kelistrikan. Produk unggulan dengan ukuran yang mayoritas besar diproduksi oleh bagian divisi alat berat. Mesin Waldrich Siegen merupakan mesin produksi yang memiliki downtime tertinggi sehingga mesin tidak dapat bekerja optimal dan memerlukan kebijakan perawatan. Metode yang digunakan pada penelitian adalah Risk Based Maintenance (RBM) dan Life Cycle Cost (LCC). Metode Risk Based Maintenance digunakan untuk mengetahui seberapa besar konsekuensi dan nilai risiko yang dihasilkan akibat kerusakan mesin Waldrich Siegen. Metode Life Cycle Cost (LCC) digunakan untuk menentukan retirement age, maintenance set crew, dan mengetahui total life cycle cost optimal pada mesin Waldrich Siegen. Berdasarkan metode RBM, didapatkan nilai konsekuensi dan risiko sebesar Rp 284.817.600,00 dengan persentase 0,90%. Risiko ini melewati batas kriteria penerimaan risiko yaitu 0,40% pada mesin Waldrich Siegen. Berdasarkan metode LCC, didapatkan retirement age mesin Waldrich Siegen selama tiga tahun dengan jumlah maintenance set crew yang terdiri dari satu orang, dan total life cycle cost yang minimum sebesar Rp 413.882.541,00. Kata Kunci: Risk Matrix, Risk Based Maintenance, Life Cycle Cost, Retirement Age, Maintenance Set Crew Abstract PT XYZ (Persero) is a company engaged in the production and sales of main tool weapon systems, industrial products, and some commercial products. Excellent products are produced such as construction products, agriculture, shipping, mining and electricity. Excellent products with a large sizes produced by heavy equipment division. Waldrich Siegen engine is the production machine that has the highest downtime so that the machine can not work optimally and require maintenance policy. The method used in this research is Risk Based Maintenance (RBM) and Life Cycle Cost (LCC). Risk Based Maintenance method is used to find out how big the consequences and the value of risk resulting from damage to engine Waldrich Siegen. Life Cycle Cost (LCC) method is used to determine retirement age, maintenance set crew, and know the total life cycle cost optimal on Waldrich Siegen machine. Based on RBM method, we get the value of consequence and risk of Rp 284.817.600,00 with percentage 0,90%. This risk exceeds the risk acceptance criteria of 0.40% on the Waldrich Siegen engine. Based on the LCC method, there was a retirement age of Waldrich Siegen engine for four years, with maintenance crew consisting of one person, and a minimum life cycle cost of Rp 413.882.541,00. Keyword : Risk Matrix, Risk Based Maintenance, Life Cycle Cost, Retirement Age, Maintenance Set Crew
Perancangan Proses Bisnis Dan Indikator Keberhasilan Pada Kegiatan Pemasaran Di Admisi Nasional Universitas Telkom Dengan Metode Seci Denny Karnelus Sinaga; Luciana Andrawina; Nurdinintya Athari Supratman
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kegiatan pemasaran pada Admisi Nasional Tel-U belum memiliki dokumen proses bisnis yang standar. Kegiatan pemasaran dilakukan berdasarkan instruksi manajer dan kebiasaan sehingga pengalaman tentang pelaksanaan kegiatan pemasaran tidak merata dimiliki oleh seluruh pegawai. Oleh karena itu, diperlukan dokumentasi proses bisnis dan indikator keberhasilan untuk menjadi standar kegiatan pemasaran ke depannya. Penelitian ini menggunakan metode SECI yang terdiri dari empat tahapan konversi pengetahuan, yaitu Socialization, Externalization, Combination, dan Internalization. Pada tahap Socialization dilakukan konversi tacit knowledge berupa pengalaman pegawai menjadi tacit knowledge milik pewawancara tentang kegiatan pemasaran. Pada tahap Externalization dilakukan konversi tacit knowledge pewawancara menjadi explicit knowledge berupa proses bisnis awal. Pada tahap Combination dilakukan konversi explicit knowledge proses bisnis awal menjadi explicit knowledge baru berupa proses bisnis best practice yang dilengkapi indikator keberhasilan kegiatan pemasaran dalam bentuk SOP. Pada tahap Internalization dilakukan konversi explicit knowledge menjadi tacit knowledge yang dimiliki pegawai tentang best practice kegiatan pemasaran. Hasil penelitian adalah rancangan proses bisnis best practice berupa SOP roadshow, kunjungan kampus, sosialisasi, dan edufair dengan indikator keberhasilan yang diukur menggunakan waktu. Kata kunci: proses bisnis, indikator keberhasilan, best practice, Standard Operation Procedure (SOP), Admisi Nasional
Usulan Interval Waktu Perawatan Dan Penilaian Biaya Ketidakandalan Excavator Kobelco Sk200 Menggunakan Metode Risk Based Maintenance (rbm) Dan Cost Of Unreliability (cour) Di Po Rajawali Project Syahda Bintarum; Judi Alhilman; Nurdinintya Athari SUPRATMAN
eProceedings of Engineering Vol 5, No 2 (2018): Agustus 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PO Rajawali Project merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyewaan alat berat. Kobelco SK200 merupakan excavator yang paling banyak disewa karena merupakan tipe excavator yang terbaru. Frekuensi kerusakan Kobelco SK200 lebih tinggi dibanding excavator lain karena jumlah jam operasi yang lebih besar. Frekuensi kerusakan yang tinggi memengaruhi risiko dan biaya yang ditanggung perusahaan. Perlu adanya kegiatan perawatan yang optimal untuk menurunkan risiko dan biaya akibat ketidakandalan. Excavator memiliki enam subsistem, yaitu bucket, arm, boom, cabin, under carriage dan upper structure. Dari keenam subsistem tersebut kemudian dipilih subsistem yang paling kritis dengan menggunakan risk matrix. Berdasarkan risk matrix terpilih tiga subsistem kritis yaitu bucket, arm dan upperstructure. Setelah diperoleh subsistem kritis, selanjutnya menentukan usulan interval perawatan dengan menggunakan metode Risk Based Maintenance (RBM) dan menghitung biaya yang ditanggung perusahaan karena ketidakandalan mesin menggunakan metode Cost of Unreliability (COUR). Hasil perhitungan metode RBM didapatkan nilai risiko sebesar Rp16.532.685 dengan persentase risiko 3,73% dan kriteria penerimaan 2%. Persentase risiko hasil perhitungan melebihi batas kriteria penerimaan, sehingga dibuat usulan interval perawatan. Usulan interval perawatan mampu menurunkan risiko menjadi 1,98% sehingga dibawah kriteria penerimaan. Untuk hasil perhitungan COUR, biaya akibat ketidakandalan yaitu sebesar Rp52.685.611 dari corrective COUR dan Rp115.453.015 dari downtime COUR. Kata Kunci – risk matrix, risk based maintenance, cost of unreliability Abstract PO Rajawali Project is company in rental of heavy equipment. Kobelco SK200 is most hired excavators because the newest excavator type so that it is always be choice of tenants. Number of operating hours is greater than the other, so excavator frequency breakage of Kobelco SK200 is also higher than the other. Need an optimal interval time maintenance to lower risk and cost of unreliability. Excavators have six subsystems, namely boom, arm, bucket, cabin, under carriage and the upper structure. Then selected the most critical subsystems using Risk Matrix. Based on Risk Matrix, selected three critical subsystems namely bucket, arm and upperstructure. Further define the proposed maintenance intervals using Risk Based Maintenance (RBM) method and calculate the costs because of unreliability of the excavator using Cost of Unreliability (COUR) method. The results of the calculation method of the RBM obtained value risks amounting to Rp 16.532.685 with percentage risk of 3.73% and 2% of acceptance criteria. Percentage calculation result exceeds the limits of acceptance criteria, so that the created interval maintenance. Proposed maintenance intervals, able to lower risk becoming 1.98% and below the acceptance criteria. Costs from unreliability is Rp52.685.611 from corrective COUR Rp115.453.015 and Rp from downtime COUR. Keywords – risk matrix, risk based maintenance, cost of unreliability
Perancangan Kebijakan Maintenance Mesin Vibro Menggunakan Metode Risk Based Maintenance (rbm) Dan Life Cycle Cost (lcc) Di Pt Perkebunan Nusantara Viii Ilham Meiriza; Nurdinintya Athari Supratman; Fransiskus Tatas Dwi Atmaji
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT Perkebunan Nusantara VIII merupakan perusahaan yang memproduksi teh yang telah beroperasi selama 59 tahun. PT perkebunan Nusantara VIII merupakan produsen teh terbesar di Jawa Barat. Produk yang dihasilkan berupa teh ortodoks yang harus berkualitas tinggi sehingga dapat memenuhi kepuasan konsumen. Proses pengolahan teh hitam ortodoks di PT Perkebunan Nusantara VIII pada tiap prosesnya menggunakan mesin yang berbeda-beda. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah keandalan dari tiap mesinnya. Ruang Sortasi merupakan ruang pengolahan teh ortodoks yang berguna untuk memperoleh partikel teh yang seragam dalam ukuran, densitas dan kebersihan dari kandungan sarat dan tulang sesuai standar yang telah ditetapkan dan yang akan membagi jenis teh ke kualitas satu, kualitas dua, dan kualitas tiga. Pada ruang sortasi, frekuensi kerusakan yang paling tinggi dialami mesin vibro. Mesin vibro merupakan mesin yang berfungsi sebagai pemisah serat pada teh. Namun, mesin vibro merupakan mesin yang memiliki frekuensi kerusakan tertinggi dibanding mesin lainnya di ruang sortasi, maka diperlukan kebijakan perawatan. Metode yang digunakan pada penelitian adalah Risk Based Maintenance (RBM) dan Life Cycle Cost (LCC). Metode Risk Based Maintenance digunakan untuk mengetahui seberapa besar konsekuensi dan risiko yang dihasilkan dari kerusakan mesin vibro. Metode Life Cycle Cost (LCC) digunakan untuk menentukan retirement age, maintenance set crew, dan mengetahui total life cycle cost pada mesin vibro. Berdasarkan metode RBM, didapatkan nilai konsekuensi dan risiko sebesar Rp. 619,118,784.43 dengan persentase 1,31%. Risiko ini melewati batas kriteria penerimaan risiko yaitu 1% pada mesin vibro. Berdasarkan metode LCC, didapatkan retirement age mesin vibro selama 7 tahun, dengan jumlah satu maintenance set crew yang terdiri dari 3 orang, dan total life cycle cost yang minimum sebesar Rp. 495,281,609. Kata Kunci : Risk Based Maintenance, Life Cycle Cost, Retirement Age, Maintenance Set Crew, Preventive Maintenance
Sistem Pendukung Keputusan Untuk Penentuan Lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah Komunal Industri Tekstil Di Sungai Citarum Berbasis Web Siska Febriyanti; Augustina Asih Rumanti; Nurdinintya Athari Supratman
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sungai Citarum merupakan sungai terpanjang di Jawa Barat. Sungai tersebut berpartisipasi dalam pembangunan perekonomian Indonesia sebesar 20% GDP (Gross Domestic Product). Pada tahun 2018, tim survei penataan ekosistem sungai citarum menemukan 31 pabrik diwilayah Kabupaten Bandung yang membuang limbah hasil produksi langsung ke Sungai Citarum, salah satunya adalah industri tekstil. Dalam proses produksinya para pelaku industri tekstil tersebut menggunakan zat pewarna tekstil yang mengandung senyawa azo dyes. Senyawa tersebut berpotensi menghasilkan senyawa aminobenzen atau anilin yang menyebabkan pencemaran. Kurangnya Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal dan lokasi yang tidak tepat merupakan faktor yang menyebabkan pelaku industri tersebut membuang air limbah produksi secara langsung ke dalam Sungai Citarum. Penelitian ini bertujuan mendukung kegiatan pemerintah dalam memperbaiki Sungai Citarum dengan cara merancang Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) berbasis website untuk menentukan lokasi yang tepat untuk membangun IPAL komunal.Kata kunci : Sungai Citarum, Industri tekstil, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), Sistem Pendukung Keputusan (SPK), Analytical Hierarchy Process (AHP).Abstract The Citarum River is the longest river in West Java. The river participates in the development of the Indonesian economy by 20% of GDP (Gross Domestic Product). In 2018, the citarum river ecosystem structuring survey team found 31 factories in the Bandung Regency region that dumped the waste produced directly into the Citarum River, one of which was the textile industry. In the production process the textile industry uses textile dyes containing azo dyes. The compound has the potential to produce aminobenzen or aniline which causes pollution. The lack of a communal Waste Water Treatment Plant (IPAL) and improper location is a factor that causes the industry to dispose of production waste water directly into the Citarum River. This study aims to support government activities in improving the Citarum River by designing a Decision Support System (SPK) using a website-based Analytical Hierarchy Process (AHP) method to determine the right location to build a communal WWTPKeywords: Citarum River, Textile Industry, Waste Water Treatment Plant (WWTP), Decision Support System (SPK), Analytical Hierarchy Process (AHP).
Perancangan Sistem Informasi untuk Pengawalan Program Proyek Menggunakan Metode Rapid Application Development pada Aspinall Foundation Indonesia Rakan Furqan Adi Putra; Rayinda Pramuditya Soesanto; Nurdinintya Athari Supratman
eProceedings of Engineering Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak-Aspinall Foundation merupakan salah satu perusahaan Non-Govertmental Organization yang berfokus dalam menjaga kekayaan flora dan fauna yang ada di dunia. Perusahaan ini memiliki misi untuk menjaga dan melestarikan kekayaan alam yang ada, hingga akhirnya Aspinall Foundation berhasil melakukan ekspansinya terhadap Indonesia dengan nama Aspinall Foundation Indonesia. Aspinall Foundation Indonesia memiliki salah satu fungsi yaitu sebagai sarana Corporate Social Responsibility yang dimana dalam hal ini melakukan kegiatan proyek bersama dengan perusahaan lain. Pada saat ini Aspinall Foundation Indonesia belum memiliki sistem informasi dalam pengawalan kegiatan proyek yang mengakibatkan target dari beberapa proyek tidak terpenuhi. Dalam perancangan sistem informasi pada tugas Akhir ini dilakukan dengan metode rapid application development yang dimana diawali dengan penentuan requirement plannig, user design, construction, dan cutover. Dalam pembuatan model dari sistem informasi yang akan dirancang digunakan Unified Modelling Language (UML) untuk visualisasi bahasa pemrograman. Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk menentukan gambaran dari hubungan tiap entitas yang ada pada sistem. Hasil rancangan sistem informasi ini kemudian dilakukan pengujian dengan metode greybox testing dan user acceptance test (UAT)Kata kunci- greybox testing, rapid application development, sistem informasi, unified modelling language, user acceptance test
Perancangan Aplikasi Pencatatan Keuangan Berbasis Website Pada Cloud Shoe Menggunakan Metode Agile Development Scrum Ahmad Rasyid Ibrahim Arsy; Augustina Asih Rumanti; Nurdinintya Athari Supratman
eProceedings of Engineering Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak-Cloud Shoe merupakan usaha yang menyediakan berbagai pelayanan perawatan sepatu seperti unyellowing, repaint/recolour, dan bag spa. Cloud Shoe memiliki pendapatan yang menguntungkan setiap minggunya. Namun, Cloud Shoe masih menggunkan pencatatan keuangan secara manual. Pencatatan keuangan secara manual dapat menyebabkan ketidakakuratan pada perhitungan serta dapat menyebabkan dokumen pencatatan keuangan tidak rapi serta hilang. Berdasarkan masalah tersebut, penelitian ini akan berfokus pada perancangan sistem pencatatan keuangan berbasis website menggunakan metode Agile Development Scrum. Metode Agile Development Scrum memiliki karakteristik yaitu pada setiap prosesnya harus menerima persetujuan dengan user agar aplikasi sesuai dengan keinginan user, dapat meminimalisir kesalahan, dan dapat meminimalisir terjadinya miss communication. Pengujian website dilakukan dengan menggunakan Blackbox Testing dan ISO 9126 dengan hasil menunjukkan rata-rata sebesar 88% yang artinya sistem sudah sangat baik.. Hasil perancangan sistem pencatatan keuangan dapat membantu karyawan dan owner dalam mengelola data keuangan, data karyawan, dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pada Cloud Shoe.Kata kunci-Cloud Shoe, Pencatatan Keuangan, Agile Development Scrum
Perancangan Dashboard Evaluasi Kinerja Dosen Menggunakan Metode Scrum Dengan KNN Clustering di Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom Muhammad Fachri Dhifa; Luciana Andrawina; Nurdinintya Athari Supratman
eProceedings of Engineering Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak-Fakultas Rekayasa Industri atau FRI merupakan salah satu fakultas di Telkom University. Terdapat 135 orang dosen yang tersebar ke dalam 5 program studi. Sumber daya manusia merupakan faktor penting, sehingga Fakultas Rekayasa Industri perlu untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap dosen pengajarnya. Pada proses monitoring dan evaluasi tersebut, dekanat FRI mengalami beberapa hambatan seperti data kinerja dosen terdahulu yang sulit untuk di-retrieve, prosedur evaluasi belum mampu untuk pemerataan beban kerja dosen, dan belum adanya sebuah sistem yang mampu mengidentifikasi perkembangan kinerja dosen. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah dashboard untuk membantu FRI dalam melakukan evaluasi kinerja dosen. Perancangan dashboard dilakukan dengan metode scrum karena efektif untuk perancangan sistem dengan tim. Pada dashboard tersebut akan terdapat clustering dengan metode KNN yang berfungsi untuk mengelompokkan dosen berdasarkan kinerjanya. Tahapan perancangan dashboard ini diawali dengan menganalisis permasalahan, mengumpulkan kebutuhan pengguna terhadap sistem, melakukan coding, dan pengujian. Rancangan tersebut menghasilkan DPDK atau Dashboard Pemusatan Data Kinerja yang dapat digunakan untuk pemusatan data kinerja dosen sehingga mudah untuk melihat kembali data kinerja dosen terdahulu. DPDK telah melewati tahap pengujian dengan blackbox testing dan user acceptance test. Dengan melewati pengujian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Dashboard Pemusatan Data Kinerja pada Fakultas Rekayasa Industri telah diterima oleh pengguna.Kata kunci- dashboard clustering, KNN, Scrum