Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Pencocokan Nama dengan Nama Arab Terjemahan Bahasa Indonesia Menggunakan metode Levenshtein Distance Wahyu Kurniawan; Moch. Arif Bijaksana; Bambang Ari Wahyudi
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dalam pencarian nama masih ada yang menuliskannya tidak sesuai dengan nama aslinya yang dicari sehingga nama yang ingin didapatkan itu tidak akan ketemu. Terkadang beberapa nama mempunyai kesamaan dalam pengucapannya, namun tulisannya berbeda-beda atau ejaannya pun bisa berbeda dari setiap orang yang menuliskannya. Karena nama yang ejaan atau tulisannya yang berbeda tersebut mungkin merupakan nama yang sama, sehingga perlu adanya penelitian nama yang berbeda tersebut memiliki kemiripan yang sama. Untuk mengetahui itu adalah nama yang sama, maka nama tersebut dicocokkan dengan metode name matching yang merupakan metode yang didalamnya terdapat algoritma untuk mencocokkan nama. Algoritma levenshtein distance merupakan salah satu metode yang digunakan dalam pencocokan nama yang dapat menkonversi dua nama dengan tulisan atau ejaannya yang berbeda memiliki kemiripan yang sama. Hasil analisis yang didapat dari varian nama yang digunakan untuk pencocokkan nama menggunakan metode levenshtein distance mendapatkan nilai precision, recall, f-measure dan Akurasi yang berubah-ubah tergantung dari nilai kemiripannya dan pengaruh kesesuaian query dengan gold standard nya, sehingga nilai precision, recall, f-measure dan akurasi dapat mencapai 100%.Kata kunci : levenshtein distance, precision, recall, name matching,akurasi, f-measure. Abstract In the search for names there are still those who write it not according to the original name they are looking for so that the name you want to get will not be found. Sometimes some names have similarities in pronunciation, but the writing is different or the spelling can be different from everyone who wrote it. Because the name whose spelling or writing is different may be the same name, so the need for research of different names has the same similarity. To find out that is the same name, the name is matched with the name matching method which is a method in which there is an algorithm to match names. The levenshtein distance algorithm is one of the methods used in matching names that can convert two names with different writing or spelling having the same similarity. The results of the analysis obtained from the name variants used for name matching using the levenshtein distance method get precision, recall, f-measure and accuracy that vary depending on the similarity value and the influence of the gold standard query compatibility, so the precision, recall, f-measure and accuracy can reach 100%. Keywords: levenshtein distance, precision, recall, name matching, accuracy, f-measure.
Pembuatan Sel Surya Berbahan Titanium Dioksida Dengan Pendeposisian Partikel Perak Menggunakan Metode Elektroplating Wahyu Kurniawan; Mamat Rokhmat; Edy Wibowo
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Sel surya merupakan pembangkit listrik ramah lingkungan yang memanfaatkan cahaya matahari. Pada perkembangannya, sel surya telah sampai pada generasi ketiga. Penyerapan foton pada sel surya generasi ketiga biasanya menggunakan bahan TiO2 (Titanium Dioksida) atau ZnO (Seng Oksida). Bahan TiO2 digunakan dalam penelitian ini karena memiliki kemampuan penyerapan cahaya yang baik dalam kondisi sedikit cahaya dan pada kondisi teduh. Beberapa penelitian menyatakan untuk fotokatalis dan pembuatan sel surya terbaik menggunakan kristalin anatase. Namun, TiO2 anatase memiliki energi gap yang besar (3,2 ev) sehingga dibutuhkan pendeposisian logam tertentu dengan tujuan agar efisiensi dapat meningkat. Pada penelitian digunakan pendeposisian partikel Ag karena nilai konduktifitas Ag lebih besar dari Cu dan Au sehingga diharapkan efisiensinya menjadi lebih baik. Pendeposisian TiO2 pada FTO menggunakan metode doctor blade dan pendeposisian partikel Ag pada FTO/TiO2 menggunakan metode elektroplating. Pendeposisian partikel Ag diharapkan dapat mengurangi laju rekombinasi pada sel surya TiO2. Massa partikel Ag yang terdeposisi pada FTO/TiO2 sebanyak 0,001566 gram saat diberikan tegangan sebesar 1,5 volt selama 7 detik. Nilai efisiensi yang didapatkan sel surya TiO2 adalah 0,00176%, sedangkan nilai efisiensi TiO2/Ag yang didapatkan adalah sebesar 0,09938% yang menunjukkan kenaikan 56,46 kali lebih baik saat dideposisi partikel Ag. Kata Kunci: Sel surya TiO2, AgNO3, LiOH, doctor blade dan elektroplating. Abstract Solar cells are environmentally friendly power plants that utilize by sunlight. In its development, solar cells have arrived at the third generation. Photon absorption in third generation of solar cells usually used TiO2 (Titanium Dioxide) or ZnO (Zinc Oxide) materials. TiO2 material is used in this study because it has good light absorption capability in light conditions and under shaded conditions. Several studies have stated that photocatalysts and the manufacture of the best solar cells use crystalline anatase. However, anatase TiO2 has a large energy gap (3,2 ev) so that the deposition of certain metals is needed in order to increase efficiency. In this study Cu was replaced with Ag particles because the conductivity value of Ag material is greater than Cu and Au, so it is expected that efficiency can be increased. The deposition of TiO2 in the FTO using the doctor blade method and the deposition of Ag particles using the electroplating method. The depositing of Ag particle is expected to reduce the recombination in TiO2 solar cells. The particle mass of Ag which is deposited on FTO/TiO2 is 0,001566 grams when given a voltage of 1,5 volts for 7 seconds. The efficiency value obtained by TiO2 solar cells is 0,00176%, while the efficiency value of TiO2/Ag obtained is 0,09938% which shows an increase of 56,46 times better when deposited by Ag. Keywords: TiO2 solar cells, AgNO3, LiOH, doctor blade method and electroplatin.
Sistem Monitoring Ph dan Suhu Air pada Kolam Ikan Lele Terintegrasi Berbasis Internet Of Things Wahyu Kurniawan; Achmad Rizal; Istiqomah Istiqomah
eProceedings of Engineering Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak-Dalam program budi daya ikan lele, kurangnya kesadaran tentang kualitas air pada kolam serta pemberian pakan pada ikan lele menjadi masalah yang kerap dialami oleh pemilik kolam. Hal tersebut dikarenakan pemilik kolam memiliki aktivitas lain di luar pemeliharaan kolam sehingga meninggalkan kolam tanpa adanya pengawasan. Masalah pemantauan dapat diatasi dengan menggunakan teknologi, salah satunya penerapan sensor ke Internet of Things. Penerapan sensor berbasis Internet of Things membantu pemilik kolam dalam memantau kualitas air di dalam kolam sehingga pemantauan dapat dilakukan tanpa harus datang ke kolam. Adapun untuk masalah pemberian pakan dapat diatasi dengan sistem pemberian pakan secara terjadwal sehingga meminimalisir kemungkinan terjadinya kanibalisme antar sesama ikan lele dan hasil pembuangan zat sisa yang dikeluarkan menjadi lebih terkontrol. Pada sistem monitoring, hasil dari pengujian sensor suhu DS18B20 menghasilkan nilai akurasi sebesar 98,92% dengan 1,08% tingkat error serta sensor PH-4502C menghasilkan nilai akurasi 95,43% dengan 4,57% tingkat error. Pengujian delay pada sistem monitoring mendapatkan nilai delay sebesar 30,40375 ms dengan packet loss sebesar 0%. Pada sistem pemberian pakan didapatkan pembacaan sensor load cell dengan akurasi sebesar 98,34% dengan 1,66% tingkat error serta nilai akurasi aktuator sebesar 99,512% dengan 0,488% tingkat error. Kata Kunci-ikan lele, suhu, pH air, pakan ikan, pemantauan, internet of things