Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Kebutuhan Pelanggan Mengunakan Aplikasi Emma Smart Home Menggunakan Integrasi Product Quality Dan Model Kano Winda Hariani Br Munthe; Agus Achmad Suhendra; Rosad Ma'ali El Hadi
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Emma adalah smart home platform yang fokus pada kenyamanan dan keamanan. Aplikasi Emma sangat cerdas karena dapat mengenali pengguna, sehinnga Emma Smart Home mampu mengendalikan semua prangkat eletronik sesuai dari aktivitas dari pengguna dan kebiasa dari pengguna aplikasi Emma Smart Home. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan pelanggan Emma Smart Home menggunakan integrasi Product Quality dan Kano sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas produk aplikasi Emma Smart Home . Terdapat 20 atribut kebutuhan pelanggan yang digunakan untuk mengukur tingkat harapan dan kepentingan layanan, mengklasifikasikan atribut kebutuhan, dan menentukan atribut kebutuhan yang perlu diprioritaskan sebagai True Customer Needs. Berdasarkan hasil pengukuran Product Quality didapatkan sebelas atribut kuat dan sembilan atribut lemah. Berdasarkan pengklasifikasian Kano diperoleh sepuluh atribut yang perlu untuk diprioritaskan dan satu atribut yang perlu untuk dikembangkan. Rekomendasi berisi atribut kebutuhan aplikasi Emma Smart Home yang diprioritaskan untuk ditingkatkan sebagai true customer need. Kata kunci :Emma Smart Home, Analisis Kebutuhan, Product Quality, Kano, Integrasi Product Quality dan Kano.
Perancangan Model Bisnis Dengan Pendekatan Business Model Canvas Pada Usaha Lightmos Fakhri Almi; Budi Praptono; Rosad Ma'ali El Hadi
eProceedings of Engineering Vol 8, No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lightmos merupakan toko online brand lokal dalam bidang bisnis clothing, yang biasanya menjual serta memproduksi pakaian dengan keunikan pada setiap produknya, Lightmos berada di Jakarta Timur, DKI Jakarta. Lightmos memiliki masalah yaitu model bisnis perusahaan yang belum dipetakan. Metode penyenyelesaian masalah yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah metode kualitatif deskriptif. Salah satu metode untuk bisa menggambarkan suatu model bisnis dari perusahaan yaitu dengan menggunakan Business Model Canvas. Dalam mengumpulkan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan kuisioner. Pemilihan narasumber dalam tugas akhir ini menggunakan Teknik purposive sampling. Hasil akhir dari penelitian ini menunjukan Lightmos sudah memiliki bisnis model eksisting yang sesuai dengan 9 blok pada business model canvas. Setelah mendapatkan model bisnis eksisting, baru mencari data sekunder pada lingkungan model bisnis dan costumer profile. Lingkungan model bisnis dan costumer profile di analisis menggunakan analisis SWOT sehingga output dari tugas akhir ini merupakan usulan model bisnis Lightmos yang dipetakan kedalam 9 blok business model canvas. Kata kunci : business model canvas, lingkungan model bisnis, costumer profile, SWOT
Perancangan Strategi Kinerja Apotek Bunda Medika Saat Pandemi Covid-19 Dengan Metode Balanced Scorecard Dan Analytical Hierarchy Process (ahp) Muhammad Rendy Kusuma; Maria Dellarosawati Idawicaksakti; Rosad Ma'ali El Hadi
eProceedings of Engineering Vol 8, No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tugas akhir ini bertujuan untuk merancang strategi kinerja Apotek Bunda Medika saat pandemi covid-19. Untuk menghindari penularan virus Covid-19 di apotek serta meningkatkan kinerja apoteker, meningkatkan omzet dan meningkatkan kepuasan konsumen, Apotek Bunda Medika membutuhkan suatu strategi kinerja yang dapat membantu mencapai tujuan apotek tersebut. Balanced scorecard dengan 4 aspek utamanya yaitu perspektif keuangan, perspektif konsumen, perspektif bisnis internal, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran dapat memberikan sasaran strategi kinerja yang dapat membantu dalam mempetakan tujuan apotek berdasarkan keempat perspektif dan menentukan beberapa strategi kinerja, kemudian Analytical Hierarchy Process (AHP) dapat menjadi alat untuk menentukan strategi yang sesuai untuk Apotek Bunda Medika. Berdasarkan hasil perancangan strategi kinerja Apotek Bunda Medika, maka didapat rancangan strategi kinerja untuk Apotek Bunda Medika sebagai berikut: meningkatkan profit dengan skala prioritas 12,50%, meningkatkan penjualan obat-obatan dengan skala prioritas 27,41%, meningkatkan penjualan vitamin dengan skala prioritas 7,05%, meningkatkan penjualan suplemen kesehatan dengan skala prioritas 3,04%, menerapkan protokol kesehatan dalam apotek dengan skala prioritas 14,88%, melakukan promosi apotek secara mouth-to-mouth dengan skala prioritas 0,94%, melakukan promosi apotek di social media dengan skala prioritas 2,81%, menerapkan sistem pembayaran digital dengan skala prioritas 2,37%, melakukan pelayanan pembelian obat di social media dengan skala prioritas 3,39%, melakukan pelayanan konsultasi farmasi di social media dengan skala prioritas 1,13%, bekerja sama dengan ojek online untuk menjadi kurir obat dengan skala prioritas 1,59%, bekerja sama dengan ojek offline untuk menjadi kurir obat dengan skala prioritas 1,82%, menambah kurir obat sendiri dengan skala prioritas 0,69%, meningkatkan stok obat-obatan dengan skala prioritas 8,96%, meningkatkan stok vitamin dengan skala prioritas 2,99%, meningkatkan stok suplemen kesehatan dengan skala prioritas 2,99%, melakukan training pada karyawan dengan skala prioritas 4,54%, meningkatkan kehadiran karyawan dengan skala prioritas 0,15%, dan meningkatkan kualitas kinerja karyawan dengan skala prioritas 0,76%. Kata kunci: Strategi Kinerja, Sasaran Strategis, Inisiatif Strategis, Apotek Bunda Medika, Balance Scorecard, Analytical Hierarchy Process, Analisis SWOT
Analisis Kelayakan Pembukaan Bisnis Usaha Kuliner Mas Ayam di Bintaro Maulana Yusuf Chuzairi; Rosad Ma'ali El Hadi; Tiara Veria Yastica
eProceedings of Engineering Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak-Konsumsi daging ayam selalu jauh lebih unggul dibandingkan dengan konsumsi daging sapi. Hal tersebut menunjukan bahwa masyarakat Indonesia lebih sering mengonsumsi daging ayam. Melihat kondisi tersebut terciptalah Mas Ayam. Mas Ayam merupakan bisnis yang menjual produk ayam goreng kremes yang disajikan dengan sambal, sayuran serta gorengan. Mas Ayam didirikan di Bintaro, kios tersebut memiliki ukuran Panjang 4,5 Meter dengan lebar 3 Meter, karena kondisi kios yang kecil, tidak memungkinkan untuk Dine In, sehingga dilakukan sistem take away service dan delivery. Pada penelitian ini meneliti aspek pasar, teknis, dan finansial. Hasil untuk pasar potensial 96%, pasar tersedia 97%, dan pasar sasaran 1,5%. Pada aspek teknis mengidentifikasi bahan baku, peralatan operasional, dan tenaga kerja langsung. Aspek finansial mengidentifikasi data estimasi biaya berupa biaya investasi, biaya operasional, estimasi pendapatan, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, serta neraca. Setelah perhitungan pada apek finansial, selanjutnya memperhitungkan analisis sensitivitas. Hasil perhitungan didapatkan yakni MARR 10%, Net Present Value (NPV) Rp. 24.243.371, Internal Rate of Return (IRR) 23%, dan Payback Period (PBP) 2,93 tahun. Dikarenakan NPV>0, nilai IRR>MARR, dan PBP tidak lebih besar dibanding dari masa proyeksi keuangan, maka artinya pembukaan kios Mas Ayam layak untuk dilakukan. Kata Kunci-mas ayam, analisis kelayakan, NPV, IRR, PBP 
Perancangan Strategi Promosi untuk Meningkatkan Volume Penjualan Produk Usaha Kecil dan Menengah Madu Hondee Muhammad Reyhan Fikriansyah; Rosad Ma'ali El Hadi; Yudha Prambudia
eProceedings of Engineering Vol 10, No 4 (2023): Agustus 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Madu Hondee merupakan suatu brand yang bergerak dalam sektor pertanian dengan bidang usaha pemungutan madu berdasarkan klasifikasi oleh Kementrian Investasi. Madu Hondee berdomisili di Kabupaten Bandung, Jawa Barat dengan menyediakan madu kemasan botol plastik. Beragam produk yang disediakan oleh Madu Hondee antara lain Madu Hutan (Apis Dorsata), Madu Sarang (Apis Cerana), dan Madu Klanceng (Trigona Spp.). Target market Madu Hondee adalah kalangan pria dan wanita yang sudah berumah tangga, dengan rentang usia 24-40 Tahun. Penjualan produk Madu Hondee dalam rentang waktu Januari hingga Desember 2021 mengalami fluktuasi, dan hanya di periode bulan April, Juli, dan Agustus 2021 saja yang melampaui target penjualan produk. Tugas Akhir ini menggunakan metode benchmarking untuk mengidentifikasi program bauran promosi serta Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai alat untuk menemukan solusi dalam proses benchmarking. Kriteria yang digunakan dalam pembuatan program bauran promosi, yakni advertising, direct marketing, digital/internet marketing, sales promotion, publicity/public relation, dan personal selling. Hasil dalam penelitian ini berupa rekomendasi perbaikan pada program bauran promosi yang dilakukan oleh Madu Hondee, yang merupakan pengembangan dari kondisi eksisting terhadap future performance berdasarkan proses benchmarking pada aktivitas bauran promosi yang sudah dilakukan oleh partner benchmark terpilih serta mendapat persetujuan dari stakeholder Madu Hondee.Kata Kunci— bauran promosi, madu, analytical hierarchy process, benchmarking