Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : eProceedings of Engineering

Pengukuran Radiasi Matahari Untuk Perhitungan Faktor Matahari Syukron Dwi Apriyadi; Ery Djunaedy; Wahyu Sujatmiko
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Data ketersediaan radiasi matahari di suatu tempat sangatlah penting untuk keperluan bangunan hemat energi. Data ini digunakan untuk mengestimasi beban panas yang seharusnya dihindari masuk ke dalam ruangan agar energi yang digunakan untuk mendinginkan ruangan tidak besar. SNI 03-06389-2010 Konservasi Energi Selubung Bangunan hanya memiliki data radiasi matahari untuk Kota Jakarta, sedangkan untuk kota-kota lain belum tersedia. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran radiasi matahari dengan instrumen buatan untuk menerima radiasi matahari dari empat arah mata angin yaitu timur, barat, utara, dan selatan. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan sensor cahaya yaitu sensor BH1750 di tempat tinggi yang tidak terhalang oleh bayangan di Kota Bandung dan diukur dari pukul 07.00 hingga 18.00 berdasarkan waktu pengukuran data yang tertera pada SNI-03- 06389-2010. Hasil data kalibrasi dilakukan pengujian Mean Bias Error (MBE) dengan metode observasi di masing-masing sensor dengan rentang 2,32 sampai dengan 6,17 dan memiliki nilai Coefficient of Variation of Root Mean Square Error CV(RSME) di masing-masing sensor dengan rentang 11,13 sampai dengan 29,61. Masingmasing eror MBE dan CV(RSME) ini masih dalam batas toleransi dalam standar pada ASHRAE. Setelah alat terkalibrasi dilakukan pengukuran radiasi matahari, pengukuran dilakukan dengan metoda diukur secara langsung dan masing-masing sensor menghadap arah mata angin dengan menggunakan kompas selama 7 hari yang dimulai pada tanggal 23 sampai dengan 29 September 2018. Hasil pengukuran selama 7 hari didapatkan bahwa permukaan dinding yang mengarah ke arah timur, selatan, utara, dan barat mendapat paparan radiasi matahari sebesar 362, 240, 331, 254 dalam satuan W/m2 . Kata kunci : Radiasi Matahari, Faktor Matahari Abstract Availability of solar radiation data in somewhere is very important for the purposes of energy efficient buildings. This data is used to estimate the load of heat that should be avoided entering into the room, so that the energy used to cool the room which not large. SNI 03- 06389-2010 conservation of Sheath building energy (Konservasi Energi Selubung Bangunan) only has data on solar radiation for the city of Jakarta, while for other cities is not yet available. This research was conducted on the measurement of solar radiation with artificial instruments to receive solar radiation of the four direction wind namely East, West, North, and South. The measurement is carried out using BH1750 sensor in high place which is not deterred by a shadow in the city of Bandung and measured from 07.00 a.m to 18.00 p.m based on measurement data provided on SNI-03-06389-2010. The results of the calibration data is done testing the Mean Bias Error (MBE) with the method of observation in each sensor with a range of 2,32 up to 6,17 and have the value of Coefficient of Variation of Root Mean Square Error CV (RSME) in each sensor with the range 11,13 up to 29,61. Each of this errors is still within tolerance within the ASHRAE standard After the calibration of instrument was measured by solar radiation, measurement is carried out for 7 days beginning on the date of 23 to 29 September 2018. Measurement results for 7 days is obtained that the surface of the wall that leads to the East, South, North and West of the Solar radiation exposure of 362, 240, 254, 331 in units of W/m2. Keywords: Solar Radiation, Solar FactorPengukuran Radiasi Matahari Untuk Perhitungan Faktor Matahari
Analisis Kenyamanan Termal Menggunakan Computer Simulated Person Natanael Antonius; Amaliyah Rohsari Indah Utami; Wahyu Sujatmiko
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dewasa ini manusia menghabiskan hampir sebagian waktunya di dalam ruangan, maka dari itu kenyamanan termal perlu diwujudkan. Namun kenyamanan termal dalam suatu ruangan hanya dapat dianalisa setelah ruangantersebut telah dibangun. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi kondisi termal dalam ruangan. Prediksitersebut diperoleh dengan menggunakan simulasi Computational Fluid Dynamics (CFD) terhadap ComputerSimulated Person (CSP). CSP dianalogikan sebagai manusia dalam ruangan simulasi. Hasil simulasi tersebutdibandingkan dengan hasil eksperimen menggunakan manikin fisik dalam suatu ruangan. Parameter yangdibandingkan adalah kecepatan udara (U) dan temperatur (T) yang diambil pada tiga titik uji. Perbandingantersebut dilakukan untuk validasi model CSP dalam memprediksi kondisi termal. Kriteria validasi berupaNormalized Mean Bias Error (NMBE, Coefficient of Variation of the Root Mean Square Error (CV RSME), danCoefficient of Determination (R2). Nilai NMBE U dan T adalah 0.63% dan 0.003%, nilai CV RSME U dan Tadalah 2.34% dan 0.016%, nilai R2 U dan T adalah 0.99 dan 0.981. CSP yang telah divalidasi digunakan untukmemprediksi kenyamanan termal ruangan Laboratorium Fisika Bangunan Universitas Telkom. Hasil prediksimenunjukkan kenyamanan termal didapatkan pada posisi CSP yang berada pada bagian depan dan tengahruangan.Kata kunci : Computer Simulated Person, Computational Fluid Dynamics, Validasi Model, KenyamananTermal.Recently,most people spend their live indoor, therefore thermal comfort needs to be realized. But the thermal comfort in a room can only be analyzed after the room has been built. Objective of this study is to predict thethermal conditions in the room. The prediction is obtained by using a Computational Fluid Dynamics (CFD)simulation to a Computer Simulated Person (CSP). CSP is analogous to humans in a simulation room. Thesimulation results are compared with the results of experiments using physical manikin in a room. Comparedparameters are air velocity (U) and temperature (T) taken at the three test points. The purpose behind thecomparison is to validate the CSP model in predicting thermal conditions. Validation criteria are NormalizedMean Bias Error (NMBE), Coefficient of Variation of the Root Mean Square Error (CV RSME), and Coefficientof Determination (𝑅2). Value of NMBE U and T are 0.63% and 0.003%, value of CV RSME U and T are 2.34%and 0.016%, values of 𝑅2 U and T are 0.99 and 0.981. The validated CSP is used to predict the thermal comfortof the Telkom University Building Physics Laboratory Room The prediction results show that thermal comfort isobtained at the CSP position in the section front and center of the room. Keywords: Computer Simulated Person, Computational Fluid Dynamics, Model Validation, Thermal Comfort
lisis Pengaruh Ottv Terhadap Intensitas Konsumsi Energi Pada Berbagai Tipe Bangunan Alvin Hizra Muhammad; Ery Djunaedy; Wahyu Sujatmiko; Amaliyah Rohsari Indah Utami
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPada Permen PUPR Nomor 02/PRT/M/2015, disebutkan bahwa persyaratan efisiensi energi (konsumsi energi)pada bangunan gedung hijau adalah selubung bangunan dan nilai OTTV (Overall Thermal Tranfer Value).OTTV adalah nilai kriteria selubung bangunan gedung yang dikondisikan. IKE (Intensitas Konsumsi Energi)adalah istilah yang menyatakan jumlah konsumsi energi. Pada penelitian ini, dilakukan simulasi pada berbagaitipe bangunan yang terdiri dari kombinasi enam macam bentuk bangunan, tiga parameter OTTV, yaitu WWR(Window to Wall Ratio), jenis dinding, dan jenis kaca, dan enam parameter IKE, yaitu kondisi ventilasi,kondisi infiltrasi, nilai COP (Coefficient of Performance) AC, setpoin temperatur AC, okupansi bangunan,dan iklim. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa OTTV dan IKE memiliki hubungan yang linear naik.Parameter-parameter yang paling mempengaruhi adalah WWR, jenis kaca, COP AC, dan iklim. Penelitian inijuga menganalisis pengaruh beban internal dengan OTTV dengan membandingkan skin factor denganperbedaan nilai slope. Skin factor merupakan perbandingan IKE bangunan tanpa beban internal terhadap IKEbangunan dengan beban internal. Semakin kecil luas selubung/luas lantai bangunan, semakin besar nilai skinfactor-nya. Bangunan-bangunan dengan nilai skin factor yang kecil memiliki perbedaan slope yang jauhberbeda. Hal ini menunjukkan bahwa beban internal sangat mempengaruhi nilai OTTV pada bangunanbangunantersebut.Sedangkan,bangunan-bangunandengannilaiskinfactoryangbesarmemilikiperbedaanslopeyangtidakjauhberbeda.HalinimenunjukkanbahwabebaninternaltidakterlalumempengaruhinilaiOTTVpadabangunan-bangunantersebut. Katakunci:OTTV,IKE,bangunan,simulasi,EnergyPlus,efisiensienergi AbstractInPUPR Regulation No. 02/PRT/M/2015, it is stated that the requirements for energy efficiency (energyconsumption) in green buildings are the building envelope and the value of OTTV (Overall Thermal TransferValue). OTTV is the value of the enclosed building condition criteria. EUI (Energy Use Intensity) is a termthat states the amount of energy consumption. In this study, simulations were carried out on various buildingtypes consisting of a combination of six types of building shapes, three OTTV’s parameters, namely WWR(Window to Wall Ratio), wall type, and glass type, and six EUI’s parameters, namely ventilation conditions,conditions infiltration, COP (Coefficient of Performance) AC value, AC temperature setpoint, buildingoccupancy, and climate. Datas of the results of the study shows that OTTV and IKE had a linear upwardrelationship. The parameters that most influence are WWR, type of glass, COP AC, and climate. This studyalso analyzed the effect of internal load with OTTV by comparing skin factor with slope values’s different.Skin factor is a comparison of EUI’s buildings without internal loads to EUI’s buildings with internal loads.The smaller the sheath area/floor area of the building, the greater the value of the skin factor. Buildings withsmall skin factor values have very different slope differences. This shows that internal load greatly influencesthe value of OTTV in these buildings. Meanwhile, buildings with large skin factor values have slope differencesthat are not much different. This shows that the internal load does not greatly affect the value of OTTV inthese buildings.Keywords: OTTV, EUI, buildings, simulation, EnergyPlus, energy efficiency
Pemodelan Bukaan Angin Untuk Simulasi Computational Fluid Dynamic (cfd) Hendrawan Nursulistiyono; Amaliyah Rohsari Indah Utama; Wahyu Sujatmiko
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKenyamanan ruangan merupakan unsur penting yang di harapkan pada sebuah ruangan. Terdapat beberapa faktor penting yang mempengaruhi kenyamanan, salah satunya sirkulasi udara pada ruangan. Masukan udara pada ruangandiantaranya dihasilkan dari bukaan jendela. Oleh karena itu, di perlukannya pengukuran aliran udara pada bukaanuntuk memastikan besar kecepatan udara yang memasuki ruangan agar dapat dilihat profil persebarannya. Padapenelitian ini dilakukan pemodelan bukaan angin dengan dua batasan yang berbeda. Pada batasan pertama akanmensimulasikan 14 jenis bukaan yang diletakkan pada terowongan angin, dengan tujuan untuk mengetahui profilkecepatan yang terletak pada bukaannya, sedangkan pada keadaan kedua akan mensimulasikan aliran udara padaruangan dengan masukan berupa hasil dari profil kecepatan simulasi pada batasan pertama. Kedua kondisi tersebutdisimulasikan menggunakan metode CFD dengan mesin OpenFOAM (Open Field Operation And Mmanipulation).Simulasi tersebut berupa pemodelan aliran udara luar ruangan (Outdoor Airflow) dan pemodelan aliran udara dalamruangan (Indoor Airflow). Telah dihasilkan perumusan metode konfigurasi model bukaan angin untuk simulasi CFD,Dihasilkan model untuk 14 jenis bukaan antara lain : bukaan atas 150, bukaan atas 300, bukaan bawah 150, bukaanbawah 300, bukaan kanan 150, bukaan kanan 300, bukaan kiri 150, bukaan kiri 300, louver 150, 300, 450, 600, 750 dan900. Dengan proses memastikan kondisi profil kecepatan (Fix Profile) bukaan pada bangunan di dalam terowonganangin (wind tunnel) sama dengan kondisi kecepatan di ruangan pada simulasi aliran udara dalam ruangan. Kata Kunci: CFD, Airflow, Louver, Wind Tunnel, Model Bukaan. OpenFOAM AbstractRoom comfort is an important element that is expected in a room. There are some important factors that affect comfort, one of them is air circulation in a room. Air inflow in a room among others is generated by window louvre. Therefore, airflow measurement is needed on louvres to ensure how quick the air velocity entering the room, so that the spread profilecan be examined. In this research louvre modeling is done with two different parameters. The first parameter will simulate14 louvre types that has been placed in a wind tunnel with the intention of finding out velocity profile in the louvre,meanwhile the second parameter will simulate airflow in a room with the first parameter’s velocity profile result as theinput. Both conditions can be simulated with CFD using OpenFOAM (Open Field Operation And Manipulation). Thatsimulation is an outdoor room airflow modeling (Outdoor Airflow) and indoor room airflow modeling (Indoor Airflow).formulation of wind opening model configuration method for CFD simulation has been formulated, It is then generated 14louvre models : top hung window 150, top hung window 300, bottom hung window 150, bottom hung window 300, righthung window 150, right hung window 300, left hung window 150, left hung window 300, louvre 150, 300, 450, 600, 750 and900. With the process to ensure that louvre velocity profile (Fix Profile) in a building inside the wind tunnel equals with thevelocity condition in a room in the indoor air simulation.Keywords: CFD, Airflow, Louvre, Wind Tunnel, Louvre Model, OpenFOAM
Pemodelan Kenyamanan Termal Pada Bangunan Berventilasi Alami Chalila Ichwania; Amaliyah Rohsari Indah Utami; Wahyu Sujatmiko
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ventilasi alami merupakan salah satu terobosan yang cukup terkenal untuk mengurangi penggunaan pengkondisi suhu padaruangan. Peran ventilasi alami adalah membantu menciptakan kenyamanan termal sebagai pengganti pengkondisi suhu.Kenyamanan termal yang di kuantifikasikan memiliki indeks -3 hingga +3 yang menunjukkan nilai dingin hingga ke panas dan0 untuk nilai netral. Pada penelitian ini menggunakan Gedung Tokong Nanas Universitas Telkom untuk di kuantifikasi n ilaikenyamanan termalnya menggunakan PMV( Predicted Mean Vote ). Untuk menemukan persebaran nilai PMV digunakan 2simulasi yaitu simulasi energi menggunakan Energyplus dan simulasi CFD ( Computational Fluid Dynamic ) menggunakanOpenfoam. Simulasi energi berfungsi untuk mencari parameter energi sedangkan simulasi CFD untuk mencari profil kecepatanpada ruangan. Skenario yang diberikan ada 4 yaitu: pertama adalah membandingkan nilai indeks PMV dengan perbedaan letakruangan di lantai yang sama menghasilkan ruangan di bagian utara adalah yang paling nyaman, kedua adalah membandingkanruangan yang memiliki perbedaan lantai namun satu kolom menghasilkan indeks PMV yang hampir sama, ketiga adalahmelihat perubahan indeks PMV setiap jam menghasilkan titik puncak kenaikan indeks PMV pada pukul 16.00 dan ke empatadalah membandingkan nilai indeks PMV pada pukul 13.00 menghasilkan ruangan 16 di lantai 02 adalah yang paling nyaman. Keyword : Kenyamanan Termal, Ventilasi Alami, CFD, PMV.