Hardiyani Presticasari
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERBANDINGAN KADAR FLAVONOID SEBAGAI ANTIBAKTERI DARI EKSTRAK BATANG PISANG KEPOK (MUSA BALBISIANA ) DAN EKSTRAK BATANG PISANG AMBON (MUSA ACUMINATA) TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS Muhamad Khudzaifi; Nirmala Manik; Muhammad Nurul Fadel; Galih Kurniawan; Hardiyani Presticasari
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 8, No 2 (2023): INDONESIA JURNAL FARMASI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v8i2.2261

Abstract

Latar Belakang: Indonesia mempunyai banyak jenis tanaman yang berpotensi sebagai antibiotik, Salah satunya adalah tanaman pisang, Indonesia merupakan habitat yang sesuai untuk tanaman pisang karena iklimnya yang tropis, tanaman pisang mempunyai bagian bagian diantaranya adalah akar, batang, pelepah daun, bunga, dan buah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antibakteri dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15% pada ekstrak batang pisang ambon (Musa balbisiana) dan ekstrak batang pisang kepok (Musa acuminate) dengan perbandingan klindamisin terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif menggunakan skrining fitokimia, sedangkan analisis kuantitatif adalah kadar total dari senyawa kimia yang diperoleh, sedangkan untuk uji antibakteri menggunakkan metode difusi. Hasil Penelitian: Hasil dari kadar total pada ekstrak pisang ambon sebesar 9,54% dan ekstrak pisang kepok sebesar 8,89%, dan uji antibakterinya didapatkan hasil untuk pisang ambon 5% rata rata 4,6mm, 10% rata rata 9,6mm, 15% rata rata 12mm. Pada ekstrak pisang kepok 5% rata rata 4 mm, 10% rata rata 7,6 mm, 15 % rata rata 9 mm. Simpulan: Hasil kadar flavonoid yang lebih tinggi terdapat pada ekstrak pisang ambon dan uji antibakteri pada pisang ambon memberikan nilai hambatan yang lebih tinggi.
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI HPMC TERHADAP KUALITAS MUTU SEDIAAN FACIAL WASH GEL NANOPERAK HASIL BIOSINTESIS EKSTRAK BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) Hasriyani Hasriyani; Hardiyani Presticasari; Novam Danu P; Yayuk Mundriyastutik
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 7, No 2 (2022): Indonesia Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v7i2.1399

Abstract

AbstrakBuah pepaya (Carica papaya L.) mengandung banyak senyawa flavonoid yang dapat mensintesis perak menjadi nanoperak. AgNP (nanoperak) diketahui memiliki aktivitas sebagai antibakteri pada jerawat. AgNP kemudian diformulasikan ke dalam sediaan Facial Wash gel dengan 3 variasi konsentrasi HPMC kemudian dilakukan uji mutu sediaan meliputi organoleptis, pH, viskositas, daya sebar, dan daya lekat. Sediaan disimpan selama 14 hari di suhu ruang untuk mengetahui pengaruh dari waktu penyimpanannya.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi HPMC dan mengetahui kualitas mutu dari sediaan facial wash gel nanoperak.Jenis penelitian merupakan penelitian true experimental yang menghasilkan data kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu yang termuat dalam pustaka dan analisis kuantitatif dilakukan dengan metode statistik Two Way Anova (α = 0.05) serta analisis Post-Hoc dengan uji Tukey. Terdapat pengaruh akibat perbedaan HPMC yang digunakan pada 3 formula yaitu Formula 1 (2% HPMC), Formula 2 (3% HPMC), dan Formula 3 (4% HPMC) terhadap kualitas mutu sediaan berdasarkan uji organoleptis, uji pH, uji viskositas, uji daya sebar, dan uji daya lekat. Pada Formula 1 tidak dapat memenuhi kriteria daya lekat yang baik, sedangkan pada Formula 2 dan 3 memenuhi kriteria syarat sediaan facial wash yang baik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengaruh dari variasi konsentrasi HPMC terhadap kualitas mutu sediaan facial wash gel tetapi pengaruh dari waktu penyimpanan selama 14 hari tidak mempengaruhi kualitas mutu sediaan. Kata Kunci : Carica papaya L., Nanoperak, Facial Wash.