Hasriyani Hasriyani
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN KADAR FLAVONOID TOTAL PADA EKSTRAK ETANOL BIJI DAN KULIT MELINJO (GNETUM GNEMON L.) DENGAN METODE DPPH Hasriyani Hasriyani; Akhyasin Akhyasin; Latifah Dikdayani
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 6, No 1 (2021): Indonesia Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v6i1.1197

Abstract

Latar Belakang: Salah satu tanaman yang diketahui memiliki aktivitas antioksidan adalah tanaman melinjo (Gnetum gnemon L.). Pada tumbuhan melinjo (Gnetum gnemon L.) terdapat berbagai macam senyawa metabolit sekunder. Senyawa tersebut dapat berfungsi sebagai bahan obat tradisional. Senyawa metabolit sekunder tersebut diantaranya alkaloid, flavonoid, saponin, tanin.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan kadar flavonoid total pada biji dan kulit melinjo (Gnetum gnemon L.) dengan metode DPPH.Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Analisis kuantitatif yaitu untuk mengetahui uji aktivitas antioksidan dan kadar flavonoid total pada ekstrak etanol biji dan kulit melinjo (Gnetum gnemon L.) dengan metode DPPH (2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl).Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstra etanol untuk biji dan kulit melinjo memiliki aktivitas antioksidan yang baik. Hasil uji kuantitatif antioksidan yang diperoleh nilai IC50 pada ekstrak etanol biji melinjo 0,043 µg/mL dan kulit melinjo 0,121 µg/mL. Untuk hasil dari uji kuantitatif kadar senyawa flavonoid pada biji melinjo sebesar 1,26 mgQE/gram sedangkan pada kulit melinjo diperoleh kadar sebesar 1,37 mgQE/gram.Kesimpulan: Ekstrak biji dan kulit melinjo menunjukkan adanya aktivitas antioksidan yang memiliki kategori sangat kuat. Ekstrak kulit melinjo memiliki kadar flavonoid total lebih tinggi dari pada ekstrak biji melinjo.Kata Kunci: Biji Melinjo, Kulit Melinjo, Ekstrak Etanol, Antioksidan, DPPH.
PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK ETANOL BUAH PARIJOTO (MEDINILLA SPECIOSA BLUME) PADA SEDIAAN KRIM TERHADAP AKTIVITAS BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS MENGGUNAKAN METODE DIFUSI CAKRAM Hasriyani Hasriyani; Arina Zulfah Primananda; Ikko Rika Islamaeni
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 8, No 2 (2023): INDONESIA JURNAL FARMASI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v8i2.2262

Abstract

Buah parijoto (Medinilla speciosa Blume) merupakan tanaman herbal yang memiliki khasiat obat. Buah parijoto mengandung senyawa aktif flavonoid, saponin, tanin, dan glikosida diketahui mempunyai kemampuan sebagai antibakteri. Penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik fisik dan aktivitas antibakteri sediaan krim ekstrak etanol buah parijoto terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan metode difusi cakram. Penelitian ini berupa eksperimental laboratorium yang dibagi 3 kelompok perlakuan dan 2 kelompok kontrol. Kelompok perlakuan terdiri dari formulasi sediaan krim dengan konsentrasi ekstrak etanol buah parijoto 10%,15%, dan 20%. Sebagai kontrol negatif digunakan basis krim dan kontrol positif digunakan krim klindamisin 1%. Uji antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram. Sediaan krim pada F0, F1, F2, F3, dan F4 memenuhi syarat uji pH, uji daya sebar, uji daya lekat, dan uji viskositas. Selanjutnya, semua sediaan krim ekstrak etanol buah parijoto memiliki kemampuan menghambat bakteri Staphylococcus aureus pada F0 (Kontrol Negatif), F1 (10%), F2 (15%), F3 (20%), dan F4 (Kontrol Positif) dengan rata-rata diameter zona hambat berturut-turut 2 mm, 12 mm, 13 mm, 14 mm dan 20 mm. Sediaan krim ekstrak etanol buah parijoto memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dengan klasifikasi zona hambat kuat.
PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DENGAN SEDIAAN TOPIKAL SPRAY GEL EKSTRAK DAUN PELETAKAN (RUELLIA TUBEROSA L) PADA TIKUS PUTIH (WISTAR) Yayuk Mundriyastutik; Aulya Choirul Muslimah; Hasriyani Hasriyani; Diana Tri Lestari
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 8, No 2 (2023): INDONESIA JURNAL FARMASI
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v8i2.2230

Abstract

AbstrakPletekan (Ruellia Tuberosa L.) mengandung tanin, flavonoid, dan saponin, sehingga sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional dalam penatalaksanaan berbagai penyakit, termasuk luka bakar. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh spray gel ekstrak etanol daun pletekan terhadap tahapan proses perbaikan luka bakar pada tikus galur wistar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan hewan uji yaitu tikus putih jantan (wistar) sebanyak 12 ekor yang dibagi menjadi 5 kelompok intervensi yaitu kontrol positif, kontrol negatif, dan kelompok konsentrasi ekstrak etanol daun pletekan 20%, 25% dan 30%. Hasil penelitian dianalisis berdasarkan pengukuran luas luka bakar, observasi luka bakar dan persentase penyembuhan luka bakar, kemudian data diolah secara statistik dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun pletekan positif mengandung senyawa flavonoid, saponin, dan tannin. Pada konsentrasi 30% dalam sediaan spray gel ekstrak etanol daun pletekan memiliki pengaruh paling efektif dalam penyembuhan luka bakar. Sediaan spray gel memenuhi seluruh persyaratan kecuali nilai pH yang terlalu rendah pada formulasi konsentrasi 20% dan 25%.
PENGARUH VARIASI KONSENTRASI HPMC TERHADAP KUALITAS MUTU SEDIAAN FACIAL WASH GEL NANOPERAK HASIL BIOSINTESIS EKSTRAK BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) Hasriyani Hasriyani; Hardiyani Presticasari; Novam Danu P; Yayuk Mundriyastutik
IJF (Indonesia Jurnal Farmasi) Vol 7, No 2 (2022): Indonesia Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/ijf.v7i2.1399

Abstract

AbstrakBuah pepaya (Carica papaya L.) mengandung banyak senyawa flavonoid yang dapat mensintesis perak menjadi nanoperak. AgNP (nanoperak) diketahui memiliki aktivitas sebagai antibakteri pada jerawat. AgNP kemudian diformulasikan ke dalam sediaan Facial Wash gel dengan 3 variasi konsentrasi HPMC kemudian dilakukan uji mutu sediaan meliputi organoleptis, pH, viskositas, daya sebar, dan daya lekat. Sediaan disimpan selama 14 hari di suhu ruang untuk mengetahui pengaruh dari waktu penyimpanannya.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi HPMC dan mengetahui kualitas mutu dari sediaan facial wash gel nanoperak.Jenis penelitian merupakan penelitian true experimental yang menghasilkan data kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu yang termuat dalam pustaka dan analisis kuantitatif dilakukan dengan metode statistik Two Way Anova (α = 0.05) serta analisis Post-Hoc dengan uji Tukey. Terdapat pengaruh akibat perbedaan HPMC yang digunakan pada 3 formula yaitu Formula 1 (2% HPMC), Formula 2 (3% HPMC), dan Formula 3 (4% HPMC) terhadap kualitas mutu sediaan berdasarkan uji organoleptis, uji pH, uji viskositas, uji daya sebar, dan uji daya lekat. Pada Formula 1 tidak dapat memenuhi kriteria daya lekat yang baik, sedangkan pada Formula 2 dan 3 memenuhi kriteria syarat sediaan facial wash yang baik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengaruh dari variasi konsentrasi HPMC terhadap kualitas mutu sediaan facial wash gel tetapi pengaruh dari waktu penyimpanan selama 14 hari tidak mempengaruhi kualitas mutu sediaan. Kata Kunci : Carica papaya L., Nanoperak, Facial Wash.