Miftah Ramadhan Purwoko
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pendampingan Kader dalam Sosialisasi Stop Bullying pada Santri di Pondok Pesantren Putri Wahid Hasyim Bangil Lini Delina; Esty Puji Rahayu; Nailul Huda; Yauwan Tobing Lukiyono; Affan Staqif Taufiqurrahman; Nihazzatuzzain; Sangga Bekti Tri Wulandari; Miftah Ramadhan Purwoko; Ayu Pramudya Nirmala; Retno Diah Putri Ekayanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat: Tipis Wiring Vol 2 No 1 (2023): Tepis Wiring: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unversitas Islam Raden Rahmat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/tepiswiring.v2i1.1958

Abstract

Dalam rangka memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat khususnya para santri di Pondok Pesantren Putri Wahid Hasyim Bangil dalam upaya pencegahan perundungan atau bullying perlu diadakannya sosialisasi agar para santri dapat mengetahui dampak dari perundungan atau bullying tersebut. Pendampingan kader dalam sosialisasi stop bullying dilakukan secara daring melalui via zoom berupa presentasi dan tanya jawab. Terdapat 10 perwakilan santriwati yang telah dipilih secara acak. Sebelum dan sesudah dilaksanakan sosialisasi peserta diberikan kuesioner untuk mengetahui tingkat pengetahuan terhadap bullying sekaligus sebagai tolak ukur pemahaman peserta. Sebagian besar (90,0%) santriwati mampu menjawab bahwa salah satu efek bullying yaitu merusak kepercayaan diri, merusak mental, menjadikan orang antisosial. Saat pelaksanaan kegiatan ini terlihat para peserta terlihat antusias dan menyimak materi dengan seksama, sehingga harapannya materi yang disampaikan bisa dapat diterima dengan baik. Kegiatan ini berdampak positif. Terdapat peningkatan pengetahuan santri, hal tersebut dapat dibuktikan dari hasil pre test hampir sebagian responden (40,0%) menjawab dengan benar bahwa salah satu efek bullying yaitu merusak kepercayaan diri, merusak mental, menjadikan orang antisosial. Sedangkan pada post test hampir seluruh responden (90,0%) mampu menjawab dengan benar pertanyaan yang serupa sebelumnya. Dengan adanya peningkatan tersebut dapat mencegah terjadinya tindakan bullying atau perundungan disekitar pondok pesantren maupun lingkungan lainnya