Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PRODUKSI BIBIT ANGGREK KUALITAS EKSPOR SECARA IN VITRO DI DD ORCHID NURSERY, BATU, JAWA TIMUR Didik Pudji Restanto; Indri Fariroh; Arini Shufia Dwi Sukmawati; Vernanda Normansyah Hidayat; Sholeh Avivi; Fariz Kustiawan Al Farisy
Jurnal Abditani Vol. 6 No. 1 (2023): April
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v6i1.246

Abstract

Penurunan produksi anggrek di Indonesia disebabkan oleh penyediaan bibit yang rendah di tingkat petani maupun industri. Teknologi perbanyakan secara konvensional melalui kultur in vitro menggunakan benih belum mampu memenuhi permintaan bibit anggrek dalam jumlah yang besar. Teknologi perbanyakan bibit anggrek secara klonal menggunakan bioreactor dapat menghasilkan bibit klonal dalam waktu yang cepat karena meningkatkan kecepatan proliferasi sel. Pengenalan teknologi bioreactor kepada petani plasma dan industri anggrek penting dilakukan untuk mendapatkan bibit anggrek dengan kualitas ekspor. Bimbingan teknis diikuti oleh petani plasma dan karyawan DD Orchid Nursery. Kegiatan bimtek dilakukan dengan metode ceramah, diskusi, dan demonstrasi tentang teknik perbanyakan bibit anggrek secara in vitro serta pengenalan teknologi bioreactor menggunakan organ vegetatif tanaman untuk produksi masal anggrek. Hasil kegiatan bimtek menunjukkan bahwa petani plasma dan karyawan DD Orchid Nursery sangat antusias pada saat demonstrasi bioreactor serta saat berdiskusi tentang penggunaan bioreactor dari skala kecil hingga besar. Aplikasi bioreactor menjadi salah satu solusi dalam memproduksi bibit anggrek secara masal dalam waktu yang singkat.
PENINGKATAN MUTU BIJI KAKAO MENGGUNAKAN TEKNOLOGI FERMENTASI DI DESA MASARI, PARIGI MOUTONG Eko Priyantono; Indri Fariroh
PAPUMA: Journal of Community Services Vol. 2 No. 01 (2024): April 2024
Publisher : Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/papuma.v2i01.835

Abstract

Masari village is one of the cocoa production centers in Parigi Moutong regency, but in recent years cocoa production has decreased. The decline in cocoa production was due to the low selling value of cocoa beans, thereby reducing farmers' income. Farmers uncertain income caused the transition of crop commodities into plantation and food crops. The low selling value of cocoa beans was caused by the low quality of cocoa beans. One of the factors that caused the low quality of beans was post-harvest management, which is the cocoa bean fermentation process that is rarely done by the farmers. This community service program aims to provide knowledge about the correct bean fermentation method so they can improve the quality of cocoa beans. Service activities are carried out using counseling and training methods followed by demonstrations on how to ferment cocoa beans. In general, the counseling activity about the selection of cocoa pods that are ready to be harvested and fermentation procedures went well. The seed demonstration activity was also successful which was indicated by brown cocoa beans and had a fragrant smell. The target community already can carry out a good cocoa bean fermentation process. Cocoa bean fermentation technology can be used to improve the physical and chemical quality of cocoa beans so it can increase the value and sales of cocoa beans. The increase in sales will encourage farmers to develop a cocoa-based farming system.
Dormansi Benih Selada pada Kondisi Pengecambahan yang Berbeda Indri Fariroh; Eko Priyantono
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 31 No 2 (2024): Agustus
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v31i2.2166

Abstract

Beberapa genotipe benih selada mempunyai dormansi sekunder karena sensitif terhadap cahaya dan suhu tinggi. Selada merupakan tanaman introduksi dari daerah subtropis sehingga perlu penyesuaian di iklim tropis. Naungan dan suhu tinggi selama pengecambahan menyebabkan rendahnya persentase perkecambahan benih. Pengecambahan beberapa benih selada pada berbagai kondisi bertujuan untuk memberikan rekomendasi varietas selada yang tidak mempunyai dormansi sekunder serta toleran terhadap cekaman lingkungan tropis. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok faktorial dengan 2 faktor perlakuan yaitu varietas selada (Grand Rapids var. LE 1889, Karina, Ava Red, Red Coral) dan kondisi pengecambahan (cahaya normal, ruang gelap, cahaya merah 1 jam, cahaya merah 2 jam, cahaya merah 3 jam), diulang 15 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih selada Karina menghasilkan persentase daya berkecambah (94,29%), potensi tumbuh maksimum (98,6%), indeks vigor (92,8%), dan keserempakan tumbuh yang paling tinggi (94,13%) serta persentase benih segar tidak tumbuh terendah (0,11%). Selada Karina tidak mempunyai hambatan dormansi karena cahaya maupun suhu tinggi sehingga cocok dibudidayakan di iklim tropis Indonesia.