p-Index From 2019 - 2024
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Perikanan
Dwi Puspa Arini
Institut Sains dan Teknologi Nahdlatul Ulama Bali

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEMETAAN SEBARAN DAN KERAPATAN HUTAN MANGROVE MENGGUNAKAN MACHINE LEARNING PADA GOOGLE EARTH ENGINE DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DI PULAU BALI Husnayaen Husnayaen; Philosofia Amela; Dwi Puspa Arini; I Kadek Adiana Putra
Jurnal Perikanan Vol 13 No 1 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i1.474

Abstract

Hutan mangrove sedang menghadapi masalah seperti deforestasi, sehingga perlu pemantauan dan pemetaan hutan mangrove khususnya di Pulau Bali. Penyebab utama hilangnya hutan mangrove adalah kegiatan antropogenik, termasuk akuakultur, pertanian, dan pembangunan perkotaan. Di wilayah yang luas seperti pulau Bali, penyediaan data sebaran mangrove dan pemantauan perubahan kondisi vegetasi memerlukan waktu proses yang lama bila dilakukan dengan interpretasi citra secara konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi luasan sebaran dan kerapatan hutan mangrove untuk memberikan informasi terbaru kepada pemerintah. Metode yang digunakan adalah CART Supervised Classsification di Google Earth Engine (GEE) dan Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) di ArcMap. Platform Google Earth Engine (GEE) memiliki koneksi big data yang dapat mengolah data berbasis cloud dengan berbagai algoritma machine learning. Kajian ini berfokus pada tiga zona utama yaitu zona A meliputi Kabupaten Buleleng dan Jembrana, Zona B yang meliputi Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, dan Zona C yang masuk dalam Kabupaten Klungkung. Hasil pemetaan sebaran hutan mangrove memiliki nilai overall accuracy sebesar 95.7% sedangkan kappa accuracy sebesar 91.2%. Total luas hutan mangrove pada tahun 2021 di Pulau Bali adalah 2,488.7 Ha. Kerapatan hutan mangrove terlebat terletak di kawasan Tahura Ngurah Rai (Zona B) yaitu Kota Denpasar dan Kabupaten Badung masing-masing 335.9 Ha dan 261.1 Ha. Kota Denpasar dan Kabupaten Badung juga merupakan dua kawasan mangrove terluas di Pulau Bali dengan luas masing-masing adalah 590.5 Ha dan 662.5 Ha.
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP BUDIDAYA UDANG VANAME DI PESISIR KABUPATEN BANYUWANGI, JAWA TIMUR Dwi Puspa Arini; Takahiro Osawa; I Wayan Arthana
Jurnal Perikanan Vol 13 No 1 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i1.475

Abstract

Perubahan suhu dan curah hujan yang ekstrim tampaknya menjadi faktor yang paling signifikan dalam budidaya udang. Adanya penurunan produksi udang di Jawa Timur dapat terjadi karena terganggunya kualitas air dan faktor lingkungan ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi area yang rentan yang mempengaruhi sektor budidaya udang vaname di Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Banyuwangi berdasarkan model CMIP5 (model IPSL-CM5A-MR terpilih) untuk strategi adaptasi terhadap perubahan iklim dan untuk mengetahui korelalsi antara parameter iklim dengan produksi udang. Proyeksi model IPSL-CM5A-MR untuk tahun 2020, 2040 dan periode waktu 24 tahun (2018 - 2042) mencakup empat skenario Representatif Concentration Pathway (RCPs), meliputi RCP 2.6, RCP 4.5, RCP 6.0 dan RCP 8.5. Hasil penelitian menggunakan indeks kerentanan menunjukkan bahwa Kabupaten Banyuwangi merupakan daerah paling rentan di Provinsi Jawa Timur. Kelurahan Muncar dan Kelurahan Tegaldlimo merupakan area yang paling rentan di Kabupaten Banyuwangi. Parameter iklim (curah hujan dan suhu) berkorelasi positif dengan data produksi udang vaname di Kabupaten Banyuwangi namun tidak signifikan