Hananto Hadi, Hananto
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH JUVENILITAS ENTRES TERHADAP KARAKTER TUNAS BIBIT OKULASI DINI TANAMAN KARET Admojo, Lestari; Prasetyo, Nur Eko; Afifah, Elya; Hadi, Hananto
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 31, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v31i1.129

Abstract

Secara umum, keturunan klonal dari tanaman karet belum tentu menunjukkan performa sesuai dengan ortetnya meskipun sifat genetisnya sama. Hal tersebut terjadi karena entres yang digunakan sebagai sumber batang atas pada perbanyakan klonal tidak lagi memperlihatkan tipe juvenil. Perbaikan juvenilitas bibit antara lain bisa diupayakan melalui penggunaan entres tipe juvenil yang diokulasikan pada batang bawah usia dini. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh juvenilitas entres terhadap karakter tunas bibit okulasi dini. Penelitian disusun secara RAL (Rancangan Acak Lengkap) dengan 2 perlakuan entres (tipe juvenil dan tipe dewasa). Setiap perlakuan terdiri atas 3 ulangan, dengan masing-masing ulangan menggunakan 10 tanaman. Jenis entres yang digunakan yaitu cabang primer usia muda sebagai sumber mata tunas tipe juvenil dan wiwilan cabang tersier sebagai sumber mata tunas tipe dewasa klon IRR 112. Entres selanjutnya diokulasikan pada batang bawah usia 2,5 bulan. Pengamatan dilakukan pada karakter tunas, yaitu panjang tunas payung I dan payung II, sudut tunas, bobot basah dan bobot kering tajuk-akar, dan rasionya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakter tunas bibit okulasi dini dari kedua perlakuan menunjukkan beda nyata kecuali rasio bobot basah dan bobot kering tajuk-akar. Karakter tunas payung I dan payung II bibit asal mata tunas cabang primer (Juvenile Budding atau JB) nyata lebih panjang dari bibit asal mata tunas cabang wiwilan (Mature Budding atau MB). Sudut tunas bibit JB nyata lebih kecil dari bibit MB. Bobot basah dan bobot kering tajuk-akar bibit JB nyata lebih besar dibandingkan bibit MB. Adapun rasio bobot basah dan bobot kering tajuk akar kedua perlakuan tidak berbeda nyata. Diterima : 2 Januari 2013; Disetujui : 14 Maret 2013 How to Cite : Admojo, L., Prasetyo, N. E., Afifah, E., & Hadi, H. (2013). Pengaruh juvenilitas entres terhadap karakter tunas bibit okulasi dini tanaman karet. Jurnal Penelitian Karet, 31(1), 13-19. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/129
PEMODELAN PRODUKSI TANAMAN KARET BERDASARKAN POTENSI KLON, TANAH, DAN IKLIM Susetyo, Imam; Hadi, Hananto
Jurnal Penelitian Karet JPK : Volume 30, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Pusat Penelitian Karet - PT. Riset Perkebunan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/ppk.jpk.v30i1.119

Abstract

Tiap jenis tanaman menghendaki syarat iklim dan tanah tertentu bagi pertumbuhan optimalnya. Menyangkut hubungan tanah-tanaman, terdapat hubungan erat antara keserasian tanah dengan faktor-faktor curah hujan. Walaupun pengaruh curah hujan terhadap pertumbuhan tanaman amat bergantung pada penyebaran dan tipe tanahnya, namun antara curah hujan dengan produksi tanaman terdapat hubungan umum yang kuat. Tanaman karet merupakan salah satu jenis tanaman hutan asli di lembah Amazon dengan ketinggian 200 mdpl dan dekat dengan ekuator. Daerah ini memiliki karateristik suhu antara 24 sampai dengan 28oC dengan curah hujan rerata 1500 – 2500 mm/tahun. Selama ini penentuan kualitas lahan kaitannya dengan produksi tanaman karet masih bersifat kualitatif dengan berbagai macam versi. Penelitian mengenai hubungan antara potensi klon, tanah, dan iklim dengan produksi tanaman karet secara kuantitatif belum banyak dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model potensi produksi karet klon tertentu pada wilayah dengan karateristik tanah dan iklim tertentu (spesifik wilayah). Asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai optimal masing-masing adalah mengunakan persamaan regresi tipe kuadratik (regression quadratic model)  Hasil penelitian menunjukkan hasil optimal untuk pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut yaitu 2640 mm curah hujan per tahun, 133 hari hujan pertahun, 3. bulan kering per tahun, 168 m dpl, 55 % jumlah fraksi lempung, dan drainase kriteria ke-3 atau weel drained. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan persamaan matematsi dapat digunakan untuk menentukan potensi klon tertentu pada suatu wilayah dengan cepat dengan tingkat akurasi 79,19 %. Diterima : 17 April 2012; Disetujui : 11 Juli 2012How to Cite : Susetyo, I., & Hadi, H. (2012). Pemodelan produksi tanaman karet berdasarkan potensi klon, tanah, dan iklim. Jurnal Penelitian Karet, 30(1), 23-35. Retrieved from http://ejournal.puslitkaret.co.id/index.php/jpk/article/view/119