Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Problematika Guru Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini Di Masa Pandemi Covid-19 Didi Maksudi; Ana Khoeriah
E-JURNAL AKSIOMA AL-ASAS Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.418 KB) | DOI: 10.55171/jaa.v2i2.607

Abstract

Tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui apa saja kendala guru di Raudhatul Athfal An-Najat dalam proses pembelajaran anak usia dini di masa pandemi covid 19. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif studi kasus yang di dalamnya peneliti menyidiki secara cermat suatu program, peristiwa, akitivitas dari pembelajaran anak usia dini yang dilakukan selama pandemi covid-19 di RA An-Najat Rangkasbitung dan peniliti mengumpulkan informasi menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data penelitian kualitatif, dengan cara wawancara dan melakukan observasi. Pembelajaran saat pandemi covid-19 bagi anak usia dini di RA An-Najat Rangkasbitung yaitu menggunakan pembelajaran jarak jauh dengan cara guru  melakukan video call terhadap anak didik untuk memberi pembelajaran kegiatan, selain itu orang tua siswa dalam setiap hari senin harus mengambil media yang telah disiapkan disekolah untuk membantu pembelajaran pada anak, guru membuat video menarik untuk anak melalui aplikasi-aplikasi yang mendukung lalu di unggah ke social media seperti youtube, dan pembelajaran dengan sistem home visit, home visit merupakan kegiatan guru mengunjungi rumah semua siswa dalam satu minggu sekali, kegiatan tersebut membantu guru dalam melihat perkembangan pada anak termasuk perkembangan motoriknya.  Karena kondisi seperti belajar jarak jauh adalah hal baru dilakukan dikalangan semua guru, yang pada hakikatnya untuk pembelajaran anak usia dini sangat sulit dilakukan, maka beberapa kendala yang dihadapi guru RA An-Najat Rangkasbitung yaitu guru dituntut untuk menguasai teknologi seperti aplikasi-aplikasi pendukung untuk tampilan video menarik dan di tonton oleh anak, penilaian dan evaluasi perkembangan anak yang kurang maksimal dilakukan oleh guru, serta ketidakmilikan pribadi alat komunikasi (Handphone) anak, alat tersebut milik orangtua yang digunakan oleh orangtuanya sebagai alat pendukung bekerja. Kata Kunci: Problematika Guru, Pembelajaran Anak Usia Dini dan Pandemi Covid-19
Proses Pembelajaran Aqidah Akhlak Hubungannya Dengan Perilaku Siswa Didi Maksudi; Asmani Asmani
E-JURNAL AKSIOMA AL-ASAS Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55171/jaa.v1i2.734

Abstract

Proses Pembelajaran Aqidah Akhlak merupakan salah satu upaya untuk membentuk siswa yang berperilaku baik. Seyogyanya dalam proses pembelajaran aqidah akhlak aspek penting yang diterapkan oleh guru sebagai standar kompetensi yaitu perilaku baik siswa dalam kesehariannya. Tercipta atau tidaknya perilaku siswa yang baik akan bergantung dan dipengaruhi oleh proses pembelajaran itu sendiri, jika proses pembelajaran tersebut baik maka hasilnya pun akan maksimal. di lokasi penelitian penulis, proses pembelajaran aqidah akhlak berjalan dengan baik bahkan siswanya pun kelihatan semangat dalam menerima materi pembelajarannya, tapi ternyata masih ada siswa yang cenderung berperilaku kurang terpuji, baik terhadap guru maupun teman sekelasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran aqidah akhlak di MTs Rofi’atul fikri Sajira dan bagaimana perilaku siswanya, serta seberapa besar hubungan antara proses pembelajaran aqidah akhlak dengan perilaku siswa. Yang menjadi dasar asumsi penelitian ini adalah, bahwa jika proses pembelajaran aqidah akhlak dilaksanakan dengan sebenarnya, akan berdampak positif terhadap siswa, dalam kata lain semakin baik kualitas proses pembelajaran aqidah akhlak tersebut, maka semakin baik pula perilaku siswanya. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini ialah terdapat hubungan antara proses pembelajaran aqidah akhlak dengan perilaku siswa (Ha). Dan tidak terdapat hubungan antara proses pembelajaran aqidah akhlak dengan perilaku siswa (Ho). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif karena masalah yang diteliti sedang terjadi. Sedangkan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi dan angket.  Adapun untuk menganalisis data yang diperoleh, digunakan analisis statistik korelasi setelah terlebih dahulu dilakukan analisis terhadap Kuantifikasi variabel proses pembelajaran aqidah akhlak dan variabel perilaku siswa. Hasil pengolahan data menujukan bahwa kualitas proses pembelajaran aqidah akhlak perilaku siswa sangat signifikan artinya terdapat hubungan yang kuat. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil koefisien korelasi sebesar 0,82. Angka ini berada pada rentang interval 0,70 – 90 yang berarti korelasi tinggi. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima. Adapun derajat hubungan proses pembelajaran akhlak akhlak dengan perilaku siswa yaitu sebesar 43 %, berarti masih terdapat faktor lain sekitar 57 % lagi yang dapat mempengaruhi prilaku siswa.Kata Kunci : Akidah Akhlak, Perilaku Siswa
Peran Pondok Pesantren Salafi Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Anak Usia Sekolah Dasar Di Masa Pandemi Covid-19 Didi Maksudi
E-Jurnal Aksioma Ad Diniyyah : The Indonesian Journal of Islamic Studies Vol 11, No 1 (2023)
Publisher : LPPM STAI La Tansa Mashiro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55171/jad.v11i1.911

Abstract

Kondisi pandemi Covid-19 yang mencekam sejak Tahun 2020 lalu, membuat sektor pendidikan merasakan dampak yang menghambat proses pembelajaran. Warga sekolah harus dihadapkan dengan sulitnya pembelajaran daring karena sistemnya berubah dari offline menjadi online. Banyaknya kasus kekurangan dalam problematika pembelajaran daring ini, karena akses yang digunakan cukup menyulitkan sehingga. menurunnya kualitas belajar pada anak, terkhusus pada anak usia sekolah dasar yang masih membutuhkan bimbingan. Keberadaan pondok pesantren salafi di tengah-tengah masyarakat ternyata menjadi solusi bagi orangtua untuk memasukkan anak kedalamnya, karena dirasa lebih efektif untuk menambah keilmuan bagi anak ketimbang anak tidak belajar di rumah. Hal ini terjadi karena di pondok pesantren anak lebih banyak waktu belajar, dan aktivitasnya terjamin. Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, yang bersumber dari data primer dan skunder. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini berupa observasi, wawancara, pustaka, dan dokumentasi. Dengan bentuk analisis data yang berbasis studi kasus. Adapun hasil penelitian yang penulis dapatkan, yaitu bahwasanya pondok pesantren salafi memiliki peran langsung dalam proses pembelajaran  Agama Islam pada anak usia sekolah dasar. Dimana peranannya meliputi pesantren sebagai lembaga pendidikan, pesantren sebagai lembaga keagamaan yang melakukan kontrol-sosial, dan pesantren sebagai lembaga keagamaan yang melakukan kontrol-rekayasa. Dalam proses pembelajarannya pondok pesantren menggunakan metode sorogan wetonan dan bandongan serta hafalan. Yang membedakan adalah pondok pesantren salafi menggunakan pendekatan kajian kitab kuning. Untuk anak usia sekolah dasar hanya berfokus pada pendidikan Al-Qur’an, selebihnya akan dikembalikan pada kemampuan pada individu masing-masing
PEMBELAJARAN FIQIH THOHAROH ; AKTUALISASI DIRI DAN IMPLEMENTASINYA PADA SISWA MADRASAH TSANAWIYAH MASYARIQUL ANWAR CARINGIN Suhendri Hendri; Aat Royhatudin; Didi Maksudi; Ahmad Hidayat; Ahsan Irodat; Imas Masitoh
Ta'dibiya Vol 2 No 2 (2022): Ta'dibiya Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v2i2.53

Abstract

The learning process of Thoharoh Fiqh is an activity that involves several components, namely educators, students, and other components in the teaching and learning process that influence each other in order to the achievement of predetermined goals is related to important knowledge about the sacred which is a condition for the validity of worship. This study aims to determine the learning process of Thoharoh Fiqh and to know the self-actualization and implementation of students in increasing individual piety at MTs Masyariqul Anwar Caringin through worship practices as a form of individual piety. This research is a field research with a qualitative approach. The subjects in this study were Fiqh teachers and grade VII and VIII MTs Masyariqul Anwar Caringin, while the data in this study were collected through interview, observation, and documentary techniques. The results showed that the Fiqh thoharoh learning process at MTs Masyariqul Anwar Caringin in terms of implementation used the 2013 curriculum, in planning Fiqh teachers also made annual programs, semester programs, syllabus and lesson plans to facilitate the learning process by using methods commonly used at the time of learning, namely the lecture method, demonstration and question and answer. So that the thoharoh practice carried out on MTs Masyariqul Anwar Caringin students is able to practice ablution, tayamum and how to remove najis as a real form of individual piety.
PEMBELAJARAN FIQIH THOHAROH ; AKTUALISASI DIRI DAN IMPLEMENTASINYA PADA SISWA MADRASAH TSANAWIYAH MASYARIQUL ANWAR CARINGIN Suhendri Hendri; Aat Royhatudin; Didi Maksudi; Ahmad Hidayat; Ahsan Irodat; Imas Masitoh
Ta'dibiya Vol 2 No 2 (2022): Ta'dibiya Jurnal Agama dan Pendidikan Islam
Publisher : Staisman Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61624/japi.v2i2.53

Abstract

The learning process of Thoharoh Fiqh is an activity that involves several components, namely educators, students, and other components in the teaching and learning process that influence each other in order to the achievement of predetermined goals is related to important knowledge about the sacred which is a condition for the validity of worship. This study aims to determine the learning process of Thoharoh Fiqh and to know the self-actualization and implementation of students in increasing individual piety at MTs Masyariqul Anwar Caringin through worship practices as a form of individual piety. This research is a field research with a qualitative approach. The subjects in this study were Fiqh teachers and grade VII and VIII MTs Masyariqul Anwar Caringin, while the data in this study were collected through interview, observation, and documentary techniques. The results showed that the Fiqh thoharoh learning process at MTs Masyariqul Anwar Caringin in terms of implementation used the 2013 curriculum, in planning Fiqh teachers also made annual programs, semester programs, syllabus and lesson plans to facilitate the learning process by using methods commonly used at the time of learning, namely the lecture method, demonstration and question and answer. So that the thoharoh practice carried out on MTs Masyariqul Anwar Caringin students is able to practice ablution, tayamum and how to remove najis as a real form of individual piety.