Anak tunagrahita adalah anak yang memiliki IQ dibawah rata-rata, oleh sebab itu anak tunagrahita sulit berkembang dan lemah dalam segi intelektual anak tunagrahita juga mengalami kesulitan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari saja mereka sangat bergantung kepada orang lain. Dilihat dari segi lainnya ank tunagrahita adalah anak yang bisa dibimbing dan diubah sedikit demi sedikit menjadi lebih mandiri. Oleh sebab itu dibutuhkannya guru atau pendamping untuk melakukan bimbingan kemandirian dengan teknik behaviour. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemandirian anak tunagrahita di SLB Negeri Sumbang Bojonegoro. Untuk mengetahui apa saja hambatan saat pelaksanaan bimbingan, dan untuk mengetahui bagaimana hasil setelah dilakukannya bimbingan dengan pendekatan behavioral. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif merupakan suatu proses kegiatan penelitian yang menggambarkan secara keseluruhan dari data-data yang ada, tanpa menggunakan rumusan-rumusan statistika atau pengukuran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan pada fase perlakuan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh bimbingan kemandirian di SLB Negeri Sumbang Bojonegoro.