Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Implementasi Program Toko Tani Indonesia Center (Ttic) Pada Masa Pandemi Covid-19 Roza Maika Putri; Kusdarini Kusdarini; Roni Ekha Putera
Musamus Journal of Public Administration Vol 5 No 1 (2022): Musamus Journal of Public Administration, Vol 5. 1. October 2022
Publisher : Department of State Administration - Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mjpa.v5i1.4369

Abstract

Program Toko Tani Indonesia Center (TTIC) bertujuan untuk mewujudkan ketahanan pangan terutama untuk memotong rantai distribusi pangan agar terwujudnya kestabilan harga pangan dan inflasi pangan, memudahkan akses pangan murah bagi masyarakat, mewujudkan harga yang wajar bagi produsen dan menguntungkan petani, dan menunjang PUPM dan LUPM yang merupakan program sebelumnya. Adapun fenomena yang terlihat sehingga peneliti perlu menganalisis implementasi Program ini adalah meningkatnya inflasi pangan dengan adanya pandemi Covid-19 yang mempengaruhi pencapaian tujuan program ini. Serta adanya dukungan politik yang memberi sumbangsih dana besar dalam pelaksanaan program ini setelah adanya Covid-19 menjadi fenomena yang menarik bagi peneliti melakukan penelitian ini. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan mendeskripsikan Implementasi Program TTIC pada masa pandemi Covid-19 oleh Dinas Pangan Provinsi Sumatera Barat.Penelitian ini dikaji menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan studi kepustakaan dan studi lapangan, serta dianalisis menggunakan teori implementasi kebijakan oleh Van Meter dan Van Horn. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa implementasi program TTIC berjalan cukup baik, namun belum optimal. Hal ini disebabkan oleh beberapa kendala yang mempengaruhi keberhasilan kebijakan sehingga kinerja program TTIC masih rendah. Adapun kendala tersebut diantaranya adalah sumberdaya finansial yang belum mencukupi pelaksanaan program, sumberdaya manusia yang kurang memumpuni secara kuantitas dan kualitas, dan sarana prasarana yang masih belum mencukupi pelaksanaan program TTIC dalam lingkup Provinsi Sumatera Barat. Lalu juga kondisi sosial kelompok sasaran dalam hal ini petani/Gapoktan yang pada umumnya berhutang kepada tengkulak, sehingga tidak memasok ke TTIC.