<![CDATA[Mengajarkan pendidikan seks kepada anak sejak usia dini menjadi suatu keharusan, ketika anak mulai mempertanyakan dan mengenali anggota tubuhnya. Namun, orangtua di Indonesia masih beranggapan bahwa pendidikan seks merupakan hal tabu untuk dibicarakan, terutama pada anak-anak. Selain itu, orangtua belum memiliki teknik mengajar yang baik dan menyenangkan untuk mengajarkan pendidikan seks pada anak usia dini. Oleh karena itu, pembuatan media pembelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh anak usia dini dan orangtua dapat direalisasikan dengan bantuan teknologi. Pada anak usia dini ada kecendurangan pembelajaran yang menyenangkan dengan audio dan visual. Penelitian ini mengembangkan user interface game edukasi berbasis android “Aku Jaga Diriku” dengan metode Child Centered-Design (CCD) sebagai sarana pendidikan seks untuk anak usia dini, yang memperkenalkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan, toilet training, dan safety stranger rules. Tampilan user interface game yang cocok untuk anak-anak merupakan bagian penting dalam pengembangan software. User interface dapat mempengaruhi kenyamanan dan pengalaman pengguna saat memainkan game. Game dengan tampilan yang tidak menarik mudah membuat anak bosan, sehingga mereka kehilangan minat belajar. Hasil pengujian dengan dua parameter yaitu effectiveness 100% (sangat baik) dan satisfaction 96% (sangat baik), sehingga hasil usability testing yaitu 98% (sangat baik). Berdasarkan hasil evaluasi desain, maka desain user interface yang dibuat sudah sangat baik dan cocok untuk anak-anak. Sehingga game ini dapat digunakan sebagai media pendidikan seks untuk anak usia dini.]]>
