Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Adat dan Budaya Indonesia

Proses, Makna dan Relevansi Upacara Pongo dalam Kehidupan Sosial-Budaya Masyarakat Lempe, Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat Besli, Eugenius; Solosumantro, Heribertus
Jurnal Adat dan Budaya Indonesia Vol. 6 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jabi.v6i1.73234

Abstract

Keberadaan orang Manggarai sebagai pendukung kebudayaan menghasilkan berbagai warisan budaya yang menjadi ciri khas budaya Manggarai itu sendiri. Setiap proses budaya yang dilakukan memiliki nilai, implikasi dan relevansi yang penting bagi pembangunan hidup budaya suatu masyarakat. Perkembangan cara berpikir dan bertindak manusia zaman ini menghasilkan banyak kreasi, olahan dan tinjauan abstraksi yang mewarisi nilai-nilai sosial kehidupan yang berintegritas. Penelitian ini bertujuan mengkaji proses, makna dan relevansi upacara pongo dalam kehidupan Masyarakat Lempe dan juga sebagai tinjauan observasi kehidupan sosial-budaya dalam ranah kebudayaan masyarakat yang mengikat dan mentradisi. Metode penulisan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang mencakup studi kepustakaan, wawancara dan observasi sederhana di lapangan. Hasil penelitian menjelaskan bahwa proses dan makna upacara Pongo itu terdiri dari tiga tahap utama yakni tahap awal, tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Tahap awal upacara Pongo mencakup tahap wa mata dan tahap nempung woe, tahap pelaksanaan mencakup tahap tuak we’e, penawaran belis (paca), pongo kempu dan karong molas, serta tahap akhir mencakup tahap pedeng dan pembagian seng tadu lopa. Sementara itu, relevansi upacara pongo merujuk pada nilai-nilai budaya yang mengangkat dan memberdayakan kearifan lokal. Upacara pongo menghidupi sistem kekeluargaan dengan sikap penghargaan yang melampaui kedudukan sosial masyarakat dalam sistem yang berlaku. Nilai-nilai yang ditampilkan dalam acara pongo seperti tanggung jawab, menghormati satu sama lain, kekeluargaan yang tinggi, cinta kasih menjadi tolak ukur pembangunan kehidupan sosial-budaya masyarakat dalam sistem pemerintahan yang dijalankan. Mentalitas pembangunan itu hemat penulis adalah spirit pembangunan ruang sosial yang inklusif, terbuka dan transparan dalam menanggapi situasi zaman