Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Praktik Citizen Journalism pada Akun Twitter Merapi Uncover dalam Menerapkan Kode Etik Jurnalistik Dwi Pela Agustina; Lugas Jatmiko Adi
Jurnal PIKMA : Publikasi Ilmu Komunikasi Media Dan Cinema Vol. 5 No. 2 (2023): Maret 2023
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas AMIKOM Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Advances in technology accompanied by the rapid development of social media have made it easier for people to disseminate information, from writing, reporting, to disseminating the information they encounter in everyday life. In producing information, an understanding of the journalistic code of ethics is needed so that the content shared does not create new conflicts in society. This research was conducted to find out how the journalistic code of ethics is applied to the Merapi Uncover Twitter account as a citizen journalism media. This research is a descriptive qualitative research, namely research that will describe, describe, explain, explain, or answer in more detail the existing problems. The following research results are obtained: (1) Merapi Uncover is included in citizen journalism because the information shared is a product of non-journalist citizens. (2) Merapi Uncover tries to apply journalistic elements, such as using the 5W+1H (What, Who, Where, When, Why, and How) writing guidelines. (3) Information produced by Merapi Uncover is prone to subpoenas, because the information produced is not always guided by a journalistic code of ethics.
Strategi Komunikasi Penyuluhan Dalam Meningkatkan Kesadaran Masyarakat RW 13 Terhadap Peran Bank Sampah Apel Dwi Pela Agustina; Renindya Azizza Kartikakirana; Shafa Maulita Maulana; Maulana Malik Najam; Salma Della Sagita; Fitria Khoirunnisa; Adinda Gusti Lulu Ulmnur; Rindina Adisya Putri Anggara; Az-Zahra Safira Devi; Willy Jordan Fazza Rino; Seviyana Lestari; Istianul Fadilah
Altifani : Jurnal Pengabdian Masyarakat Ushuluddin, Adab, dan Dakwah Vol. 3 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan lingkungan hidup tentang sampah banyak menjadi sorotan di seluruh wilayah Indonesia terutama perkotaan atau pemukiman padat penduduk. Para aktivis dan pegiat lingkungan hidup banyak melakukan gerakan pengelolaan sampah salah satunya adalah dengan adanya Bank Sampah. Bank Sampah bertujuan untuk memberdayakan sampah yang dapat didaur ulang sehingga dapat meminimalisir pembuangan sampah. Bank Sampah Ayo Peduli Lingkungan atau yang dikenal dengan Bank Sampah Apel merupakan Bank sampah yang ada di lingkungan Perumnas Condongcatur tepatnya di RT 10 RW 13 Perumnas Condongcatur yang berdiri sejak 2010. Awal mula berdirinya adalah karena salah satu proses penerapan sistem Bank Sampah ini dimulai dengan masyarakat memilah dan mengumpulkan sampah yang dapat didaur ulang di rumah masing- masing, yang kemudian diserahkan ke Bank Sampah Apel. Sistem Bank Sampah Apel beroperasi seperti sistem perbankan biasa. Setiap warga yang menyetor sampah akan mendapatkan buku tabungan sebagai bukti transaksi di bank sampah. Akan tetapi keberadaan Bank Sampah ini masih belum dimanfaatkan oleh warga RW 13, hal ini terbukti bahwa tidak semua warga yang memilah sampah daur ulang di rumahnya. Oleh karena itu, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Amikom Yogyakarta akan melakukan penyuluhan tentang keberadaan Bank Sampah Apel dan peran Bank Sampah Apel di masyarakat RW 13 Condongcatur ini. Karenanya yang menjadi sasaran dalam kegiatan PKM ini adalah masyarakat di RW 13 Perumnas Condongcatur. Tim PKM akan menerapkan strategi komunikasi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan keberadaan Bank Sampah Apel sehingga warga dapat mengelola sampahnya dengan baik dan menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman. Tentu saja dengan konsep komunikasi penyuluhan yang baik, kegiatan PKM ini juga menjadi bagian dari praktik komunikasi lingkungan yang menggunakan cara penyuluhan. Selain itu, Tim PKM juga melakukan pendampingan kepada Bank Sampah dalam mengelola media seperti profil Bank Sampah dan pengelolaan media sosial Bank Sampah dalam rangka promosi program dan kegiatan. Tim PKM berharap dengan adanya pembaruan konten media di Bank Sampah Apel maka semakin banyak warga yang tertarik untuk memilah sampah dan menjadi nasabah di Bank Sampah Apel.
Peran Penyunting pada Program Komedi Seperti Kopi (KSK) di Magna Channel Budi Lesmono; Dwi Pela Agustina
Jurnal Ilmiah Multimedia dan Komunikasi Jurnal Ilmiah Multimedia dan Komunikasi Vol. 8 No. 1, Bulan Juni 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Multi Media "MMTC" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56873/jimk.v8i1.232

Abstract

The main problem in this study is the role of editor in program Komedi Seperti Kopi (KSK) that is being broadcast in Magna Channel; both the roles as a video editor and a technical concocter in editing the KSK program. The type of research used here is field research to obtain the necessary problem data. Data collection techniques used participant observation and documentation. The data presented is in the form of screenshots of the editing works resultss or other forms of documentation during the editing process which are then presented descriptively.The results of the study show that the role and function of the KSK program editor is as an analyst to ensure image quality is in accordance with Standard Operating Procedures (SOP) and does not violate broadcasting guidelines. In carrying out these roles and functions, the editor performs censorship by cutting the image and sound (cutting), recombining (trimming) and submitting it to the quality controller when all the editing processes have been completed. Apart from that, technically, the editor does rearrangement, sound arrangement (mixing), assigns titles, and creates fillers. The editor also uses the cut technique for cutting videos, then dissolves fadein and fadeout to soften video cuts.
Pola Komunikasi Organisasi Karang Taruna Putra Maulana Mutih Kulon dalam Mempertahankan Solidaritas Anggota Feny Indah Puspitasari; Dwi Pela Agustina
Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 4 No. 2 (2022): Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : School of Communication Science and Media Business

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/calathu.v4i2.3159

Abstract

An organization is formed by several people who have the same goal. Communication is an important basic thing in an organization to achieve a goal. Karang Taruna Putra Maulana, which was formed in 2005, had been on hiatus for five years. So that it can exist and be active again, of course it is built through cohesiveness and a series of communication that exists between members. The problem that will be studied in this research is how the communication pattern of the Karang Taruna Putra Maulana organization in maintaining member solidarity. The purpose of this study is to help an organization interact with each other between its leaders and members or fellow members within the organization by knowing the communication patterns used, so as to maintain member solidarity to align individual goals with the organization in advancing the organization, and minimize future conflicts. This study uses a qualitative type of research that aims to understand complex facts and phenomena that are useful for providing data on communication patterns of youth organizations in maintaining member solidarity. Data collection techniques using the method of observation, interviews, and documentation. After the data is collected, then data analysis is carried out using the theory of motivation. The result of the research is that Karang Taruna Putra Maulana uses all forms of communication patterns, namely wheels, circles, Y, chains and all directions. The pattern that is often used is the Y pattern and all directions. Meanwhile, the pattern that is not effective or rarely used is the chain pattern because the message conveyed is sometimes incomplete. The solidarity of members is built through regular meetings or meetings and informal communication that exists between members. Keywords: organizational communication patterns, youth Organizations, solidarity
Integritas Aktivis Lingkungan Hidup dalam Mewujudkan Jurnalisme Lingkungan Hidup yang Berkualitas Dwi Pela Agustina
Calathu: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 1 No. 1 (2019)
Publisher : School of Communication Science and Media Business

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/calathu.v1i1.773

Abstract

Informasi lingkungan hidup menjadi isu krusial yang seyogyanya menarik untuk dibahas. Mengabarkan informasi lingkungan hidup merupakan pekerjaan mulia, akan tetapi tidak semua media memiliki informasi mengenai lingkungan hidup yang berkualitas. Hal ini karena media massa kini cenderung menjadi media populer sehingga berita lingkungan hidup kurang diminati. Oleh karena itu, penelitian ini menunjukkan bahwa untuk mengabarkan informasi lingkungan hidup yang baik dibutuhkan kepedulian khusus dalam lingkungan hidup, baik jurnalis maupun medianya. Dengan demikian tak jarang jika yang menjadi jurnalis lingkungan hidup ialah orang yang sekaligus menjadi aktivis lingkungan hidup di beberapa organisasi lingkungan hidup. Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah dua orang aktivis dan jurnalis pada salah satu media daring yang khusus memberitakan berita lingkungan hidup, sehingga lewat praktik jurnalisme lingkungan hidup, aktivis dan jurnalis lingkungan hidup dapat menyalurkan informasi kepada khalayak luas dan dapat menjadi corong ketika lingkungan hidup di rusak oleh pihak-pihak yang sarat kepentingan. Dengan demikian, artikel ini hendak memaparkan secara deskriptif prinsip dasar yang melandasi naluri seorang aktivis dan juga seorang jurnalis yang rela berkecimpung demi menyelamatkan lingkungan hidup. Tulisan ini juga memaparkan pengalaman mereka dalam menulis berita ling-kungan hidup yang dapat memperlihatkan integritas dan kualitas praktik jurnalisme lingkungan hidup.