Ana Dahniar
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KRITIK SASTRA DALAM CERPEN MAFIA TANAH KARYA EKO DARMOKO: PENDEKATAN SOSIOLOGI Trie Utari Dewi; Ana Dahniar
Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol 11, No 1 (2023): Basastra: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/basastra.v11i1.63625

Abstract

Karya sastra merupakan cerminan kehidupan dan realitas social yang terjadi di masyarakat. Karya sastra oleh pengarang dijadikan sebagai media untuk menyampaikan pemikirannya terkait permaslahan social yang terjadi di masyarakat. Cerpen Mafia Tanah karya Eko Darmoko manggambarkan berbagai permasalahan sosial yang perlu dikiritisi. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengkritisi permasalahan sosial yang terdapat dalam dalam cerpen Mafia Tanah karya Eko Darmoko. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa teknik pustaka, simak, dan catat. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa kata, ungkapan, maupun kalimat yang menggambarkan kritik sosial. Sumber data dalam penelitian ini adalah cerpen Mafia Tanah karya Eko Darmoko. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan metode deskriptif dengan analisis isi (content analysis). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berupa kata, ungkapan, maupun kalimat yang menggambarkan kritik sosial. Hasil penelitian menunjukkan bentuk kritik terhadap masalah sosial yang terdapat dalam cerpen Mafia Tanah karya Eko Darmoko yaitu kritik terhadap kekerasan, kritik terhadap tindakan kriminalitas, dan kritik terhadap upaya penyuapan.
Analisis Campur Kode Pada Tiktok Podcast Kesel Aje Dan Dampaknya Terhadap Eksistensi Berbahasa Anak Milenial: Kajian Sosiolinguistik Ana Dahniar; Rr. Sulistyawati
ENGGANG: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya Vol. 3 No. 2 (2023): Juni: Jurnal Pendidikan, Bahasa, Sastra, Seni, dan Budaya
Publisher : FKIP, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/enggang.v3i2.8988

Abstract

The presence of applications on social media such as TikTok is one proof of the very fast growth of social media. Content on TikTok, such as the Kesel Aje Podcast, is one of the content that is loved by today's youth because it distributes content by mixing the code between Indonesian and English in communicating. This study aims to describe the form of code-mixing in youth communication in the millennial era and its impact on the existence of the Indonesian language which begins to decline with the assumption that code-mixing is something cool, modern, and educated. The method used in this study is a qualitative descriptive method. The data collection technique used in this study is a technique of observing and noting. The source of the data in this study came from the Kesel Aje Podcast video on TikTok which was taken in November-December 2022. The results of this study are (1) there is data which is a form of code mixing in the form of words, namely 7 data, each in the form of a word in a language Javanese, Sundanese and English. (2) there is data which is a form of code mixing in the form of 5 data phrases. Each of these data is in the form of words in two languages, namely Indonesian and English. (3) The form of code mixing in clauses was not found in this study. The positive impact is that it can help the millennial generation express themselves more freely and spontaneously, as well as strengthen their sense of togetherness and group identity. However, there are also negative impacts from its excessive use, such as reducing the ability to communicate effectively in formal situations and paying less attention to correct language rules.