Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PENENTUAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN KABUPATEN/KOTA MENGUNAKAN METODE HIRARKI ANALISIS Redi Suhendi; Slamet Widodo; Eka Priadi
Jurnal Teknik Sipil Vol 21, No 1 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v21i1.59200

Abstract

Kabupaten Landak memiliki 5 ruas jalan Aur Sampak – Agak, Pahuman – Saham, Engkalong – Kuala Behe, Jelimpo – Angan Tembawang dan Ngabang (Kampung Raja) – Muguk  yang mempunyai potensi besar terhadap perkembangan ekonomi wilayah dari kondisi jalan. Berbagai macam kerusakan di lokasi studi akibatkan muatan sawit yang berlebihan dan kondisi banjir yang lama sehingga merusak kondisi jalan. Untuk pendataan jalan mengunakan metode surface distress index (SDI) dengan survey primer. Lalu lintas harian rata-rata menjadi parameter perhitungan dalam pilihan prioritas penanganan dalam evaluasi perbaikan jalan dan proyeksi penduduk sebagai dasar perhitungan dasar kinerja jalan Dengan banyaknya masalah dan hambatan yang dihadapi pemerintah Kabupaten Landak seperti keterbatasan dana untuk pemeliharaan jaringan jalan, menyebabkan seluruh kebutuhan pemeliharaan rutin jaringan jalan menjadi terhambat. Pemilihan prioritas mengunakan metode hirarki analisis sebagai pengambilan keputusan, pengambilan keputusan melihat kriteria dan sub kriteria sudah di tentukan. Di dalam penilaian nilai prioritas dengan mempertimbangkan hasil kuisioner orang-orang yang di anggap sebagai pakar dalam wilayah Kabupaten Landak terhadap pemilihan prioritas jalan. Keputusan ini berdasarkan hasil perhitungan pariwise comparison dalam penentuan skala prioritas..
PENENTUAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PENINGKATAN STRUKTUR JALAN DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT Abdul Chakim; Eka Priadi
Jurnal Teknik Sipil Vol 21, No 1 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v21i1.59191

Abstract

Keberhasilan suatu pelaksanaan proyek pembangunan dan pencapaian output pembangunan sangat dipengaruhi oleh pemilihan metode pelaksanaan penjadwalan yang tepat serta diimbangi dengan kemampuan mengambil keputusan. Saat ini penentuan waktu pelaksanaan proyek konstruksi di Indonesia belum memiliki acuan yang tepat dan jelas terhadap suatu nilai dari pekerjaan proyek konstruksi. Waktu pelaksanaan proyek konstruksi pada dokumen penawaran dan dokumen kontrak umumnya berasal dari waktu yang tersisa dari proses akhir pelelangan sampai dengan proses akhir penutupan tahun anggaran pemerintahan. Untuk mencegah adanya masalah di dalamnya maka perlu ditentukannya acuan waktu pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan melalui perumusan waktu pelaksanaan proyek peningkatan infrastruktur jalan dengan studi kasus pada proyek peningkatan infrastruktur jalan yang berlangsung di Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian menggunakan sampel kegiatan konstruksi yang diteliti terdiri dari 5 kegiatan konstruksi jalan yang pernah dilaksanakan di Provinsi Kalimantan Barat dengan jenis konstruksi peningkatan struktur jalan dan dilaksanakan pada tahun 2018. Parameter yang mempengaruhi waktu pelaksanaan pekerjaan peningkatan jalan antara lain nilai pagu proyek konstruksi (N), koefisien efektifitas pekerjaan (E), nilai kemampuan perusahaan (K), perbandingan rata-rata nilai upah (U) dan koefisien perbandingan nilai alat dengan total pekerjaan (A) dengan hasil perumusan: Hasil penelitian menunjukkan pengaruh dari nilai kontrak terhadap waktu pelaksanaan pekerjaan peningkatan jalan, semakin tinggi nilai kontrak suatu pekerjaan maka diperlukan waktu pelaksanaan yang tinggi juga.
SIFAT-SIFAT FISIS CAMPURAN FLY ASH DAN BOTTOM ASH (FABA) DENGAN TANAH TIMBUNANSIFAT-SIFAT FISIS CAMPURAN FLY ASH DAN BOTTOM ASH (FABA) DENGAN TANAH TIMBUNAN Rosihan Ardi; R.M. Rustamaji; Eka Priadi
Jurnal Teknik Sipil Vol 21, No 1 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v21i1.59181

Abstract

Fly ash dan bottom ash (FABA) merupakan bahan yang dihasilkan dari pemanfaatan batu bara sebagai bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap yang merupakan salah satu sumber pembangkit listrik yang ada di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sifat – sifat fisis fly ash dan bottom ash (FABA) dicampur dengan tanah timbunan biasa serta sifat kimia dari FABA. Penelitian ini dilakukan di laboratorium, dengan melakukan pengujian sifat – sifat fisis tanah asli dan campuran tanah asli dengan FABA pada variasi campuran penambahan FABA 5%, 10%, 20% dan 40%. Dari hasil penelitian didapat data hasil uji sifat fisis tanah asli berdasarkan metode AASHTO termasuk kedalam jenis tanah A-7-6, berdasarkan metode USCS termasuk kedalam OL yaitu lanau organik dan lempung berlanau organik dengan plastisitas sedang dan berdasarkan metode USDA termasuk kedalam tanah liat berlanau. Untuk penambahan fly ash dan bottom ash (FABA) kedalam tanah asli didapat data bahwa semakin tinggi prosentase fly ash dan bottom ash (FABA) terhadap berat total tanah asli menunjukkan kenaikan kadar air optimum dan densitas kering maksimum cenderung menurun serta dapat merubah kategori pengelompokkan tanah. Pemanfaatan FABA sebagai bahan tambahan (additive) dapat meningkatkan daya dukung tanah timbunan biasa.
HUBUNGAN ANTARA NILAI DCPT DAN N SPT PADA PENYELIDIKAN TANAH JENIS PASIR BERLANAU DI SUTT 150 kV SANGGAU ENTIKONG Muhammad Ashhabul Kahfi; Eka Priadi
Jurnal Teknik Sipil Vol 21, No 1 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v21i1.59199

Abstract

DCPT lebih umum digunakan karena lebih murah dan mudah digunakan, namun data jenis tanah yang diperoleh kurang akurat. Meskipun NSPT jarang digunakan karena lebih sulit diterapkan dan lebih mahal daripada DCPT, namun data jenis tanah yang diperoleh jauh lebih akurat. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan data pada DCPT (Dutch Cone Penetrometer Test) dan N SPT (Standard Penetration Test) untuk melihat apakah ada hubungan antara keduanya. Oleh karena itu, hubungan antara DCPT dan N SPT diperlukan untuk digunakan jika tidak ada salah satu tes. Dalam penelitian ini dicari hubungan antara data DCPT dan data N SPT dari kedalaman dan koordinat tanah pasir berlanau yang sama. Data untuk penelitian ini dikumpulkan dari 43 Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Sanggau Entikong untuk menentukan apakah ada korelasi antara DCPT dan N SPT untuk tanah pasir berlanau. Hubungan antara data dalam penelitian ini ditentukan menggunakan Regresi di Google Spreadsheets. Pengolahan data lapangan menunjukkan bahwa tahanan ujung (qc) dan tahanan gesek (fs) pasir berlanau berhubungan erat dengan N SPT. Koefisien hubungan qc dengan N sama dengan fs dengan N. Sementara itu, rasio qc/N untuk beberapa jenis tanah masih relevan dalam literatur. 
STUDI PERBANDINGAN TINGKAT PEMADATAN TANAH DENGAN DAN TANPA METODE ELEKTROKINETIK PADA TANAH LUNAK Chandra Prastiya; R. M. Rustamaji; Eka Priadi
Jurnal Teknik Sipil Vol 21, No 2 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v21i2.59203

Abstract

Pada pengujian pemadatan digunakan pembebanan preloading beban bertahap sebanyak 4 tahap dengan beban awal sebesar 168 kg/m2, 336 kg/m2, 504 kg/m2 dan 672 kg/m2, pemberian arus sebesar 5 A, 20A dan 20A dengan air garam tiap tahap pembebanan. Hasil dari pengujian lapangan akan disandingkan dengan perhitungan secara manual maupun menggunakan program plaxis V.20. Pada percobaan lapangan dengan metode preloading didapatkan penurunan sebesar 6,31 cm dalam waktu 25 hari, preloading kombinasi arus 5A didapatkan penurunan sebesar 6,78 cm dalam waktu 22 hari, preloading kombinasi arus 20A didapatkan penurunan sebesar 9,15 dalam waktu 21 hari dan preloading kombinasi arus 20A+air garam didapatkan penurunan sebesar 9,38 cm dalam waktu 19 hari. Pemodelan menggunakan plaxis V.20 dengan perubahan nilai koefisien permeabilitas menunjukan perilaku yang sama, bahwa kecepatan air berpindah dari anoda (+) menuju katoda (-) akibat proses electroosmosis. Hasil perhitungan menunjukan preloading kombinasi arus 20A+air garam didapatkan penurunan sebesar 9,85 cm dalam waktu 19 hari. Preloading yang dikombinasikan dengan metode elektrokinetik memiliki efektifitas sebesar 148,65% dan tingkat efektifitas waktu sebesar 31,58% pada beban 672 kg/m2 dengan arus 20A+air garam. Hasil pengujian menunjukan kenaikan kuat geser tanah sebesar 7,05 kali dari kuat geser tanah sebelum diberikan perlakuan. Serta menunjukan perubahan tekanan air pori sebesar 8,99 – 9,49 kali lebih baik bila menggunakan metode preloading. Pemberian air garam mampu memperkecil hambatan dan membuat arus listrik lebih stabil serta menjaga tiang anoda dan katoda dari korosi.  Dari pengujian lapangan dan pemodelan dengan program plaxis V.20 menunjukkan metode elektrokinetik dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif perbaikan pada tanah lunak
KAJIAN AKSESIBILITAS PADA INFRASTRUKTUR PERDESAAN DI KECAMATAN PURING KECANA KABUPATEN KAPUAS HULU Rosita Hermiyati; Slamet Widodo; Eka Priadi
Jurnal Teknik Sipil Vol 21, No 1 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v21i1.59189

Abstract

 Penelitian ini dilakukan dikecamatan Puring Kencana, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat pada 3 desa yaitu Desa Langau, Desa Sei Mawang dan Desa Sei. Dengan memperhatikan rekapitulasi hasil analisa serta analisa nilai aksesibilitas jalan masing-masing indikator yang mempengaruhinya maka dapat diketahui urutan Prioritas Nilai Aksesibilitas Infrastruktur Di Kecamatan Puring Kencana dimana Desa Langau memiliki nilai aksesibilitas tertinggi yaitu sebesar 14,1874, dilanjutkan ke urutan kedua berada di Desa Sungai Mawang dengan nilai aksesibilitas yaitu 13,2949, dan selanjutnya yang berada diurutan terakhir berada di Desa Sungai Antu dengan nilai aksesibilitas yaitu 9,1997. Sehingga dapat ditarik suatu hasil akhir bahwa infrastruktur yang memiliki nilai aksesibilitas terbesar adalah Desa Sungai Mawang. Sehingga apabila pemerintah setempat ingin memperbaiki infrastruktur desa yang ada maka Desa Sungai Mawang merupakan desa yang menjadi prioritas utama, yang artinya dengan perbandingan keadaan infrastruktur sebelum dan sesudah perbaikan maka infrastruktur Desa Sungai Mawang akan memberikan manfaat yang besar bagi pengguna infrastruktur tersebut, apabila infrastruktur tersebut ditingkatkan.
ANALISIS KESTABILAN LERENG AKIBAT FLUKTUASI MUKA AIR TANAH PADA RUAS JALAN SIMPANG PINTAS – SAYAN KABUPATEN MELAWI Frengky Frengky; R. M. Rustamaji; Eka Priadi
Jurnal Teknik Sipil Vol 21, No 2 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v21i2.59202

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas dan memiliki beragam variasi topografi permukaan tanah disetiap daerahnya. Pembangunan jaringan jalan di Indonesia sering dikerjakan pada wilayah yang memiliki topografi yang curam. Hal ini membuat kemungkinan longsor pada lereng atau tebing yang berada di jaringan jalan. Wilayah Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat juga memiliki resiko terjadi longsor, khususnya di ruas jalan simpang pintas – Sayan. Pengaruh muka air tanah sangat berpotensi menurunkan faktor keamanan pada lereng karena tentunya air di dalam tanah memberikan beban yang lebih besar pada lereng dan juga mengurangi nilai momen penahan pada lereng, sehingga longsor biasanya terjadi ketika hujan atau pasca hujan lebat. Berdasarkan permasalahan tersebut maka tujuan dilakukan penelitian dan penulisan tesis ini adalah untuk menganalisis kestabilan lereng pada ruas Jalan Simpang Pintas – Sayan terhadap pengaruh perbedaan tinggi muka air tanah serta meninjau keefektifan perkuatan yang direncanakan dan menganalisis faktor keamanan menggunakan metode analisa program komputerisasi. Analisa yang digunakan dalam kajian ini yakni metode analisa program komputerisasi dengan program PLAXIS 8.6. Dari hasil analisa metode program komputerisasi, potongan lereng yang dikaji masih dalam kondisi aman. Semakin rendah muaka air tanah, semakin besar angka Faktor Keamanan lereng. Perkuatan lereng yang dipilih yaitu menggunakan dinding penahan tanah berupa bronjong adalah pilihan yang tepat, sebab berdasarkan hasil analisa perhitungan, material bronjong memenuhi nilai faktor keamanan, baik faktor keamanan eksternal maupun internal yang berupa faktor keamanan terhadap guling (overturning stability) dan faktor keamanan terhadap geser (sliding stability).
STUDI PERILAKU DEFORMASI LATERAL TURAP DI ANGKUR (ANCHORED SHEET PILE) DI LERENG SUNGAI KAPUAS Muhammad Arif Rifaldi; Eka Priadi; Aprianto Aprianto
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 10, No 1 (2023): JeLAST Edisi Februari 2023
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v10i1.62757

Abstract

Dinding penahan tebing menggunakan Turap diangkur (Anchored Sheet Pile) selain dirancang menahan beban aksial, juga harus dirancang dengan memperhitungkan beban lateral yang antara lain berupa tekanan tanah pada sheet pile dan beban benturan dari kapal. Sheet pile adalah suatu konstruksi yang berupa lembaran beton pracetak menerus yang dibuat dengan cara menyambung potongan – potongan yang saling terkait yang bertujuan untuk menahan gaya horizontal akibat tekanan tanah dan air. Selain berfungsi untuk menahan tanah, sheet pile diangkur juga berfungsi untuk menahan masuknya air ke dalam lubang galian sehingga cocok digunakan di daerah pesisir laut atau sungai. Penelitian ini dilakukan pada pengerjaan sheet pile yang diperkuat dengan jangkar sebagai penahan tebing Sungai yang dilakukan di sisi Sungai kapuas Jl.Adi Sucipto, Kabupaten Kubu Raya. Pekerjaan ini telah selesai dan pekerjaan pengurukan dilakukan di sisi tebing Sungai Kapuas, Mako Brimob Polda KALBAR Kabupaten Kubu raya. Sebagai hasil dari pekerjaan, bagian dari tumpukan lembaran sheet pile telah bergerak ke arah sungai atau terlihat miring dan bagian lainnya masih berdiri tegak. Dampak pengurukan terhadap bangunan mengakibatkan pergerakan lateral atau deformasi ke arah Sungai kapuas namun struktur bangunan tidak rusak. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan metode elemen hingga menggunakan software Plaxis 8.6 software lpile ensoft dan analisis manual.Kata-kata kunci: Anchored Sheet Pile, Deformasi Lateral ,gaya Lateral, Plaxis 8.6, Urugan Pasir. Cliff retaining walls using anchoring retaining walls in addition to being designed to withstand axial loads, must also be designed taking into account lateral loads, among others, in the form of soil pressure on the pavement and impact loads from ships. Retaining walls are constructions in the form of continuous precast concrete slabs made by joining interlocking pieces that aim to withstand horizontal forces due to soil and water pressure. In addition to functioning to hold the ground, anchoring retaining walls also serve to hold the entry of water into the dug hole so that it is suitable for use in coastal areas of the sea or river. This study was conducted on the construction of retaining walls that are reinforced with term as retaining River cliffs conducted on the kapuas River side Jl.Adi Sucipto, Kubu Raya Regency. This work has been completed and backfilling work was carried out on the cliff side of the Kapuas River, Mako Brimob Polda KALBAR Kubu raya regency.As a result of the work, part of the sheet pile sheet pile has moved towards the river or looks tilted and the other part is still standing upright. The impact of backfill on the building resulted in lateral movement or deformation towards the kapuas River but the structure of the building was not damaged. This analysis was performed using finite element method using Plaxis 8.6 software lpile ensoft software and Manual analysis. This analysis was done by finite element method using Plaxis 8.6 lpile ensoft software and manual analysis.Keyword : Anchored Sheet Pile, Lateral Deformation, Lateral style, Plaxis 8.6, sand fill.