Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS PRIORITAS PROGRAM PENANGGULANGAN BANJIR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) LANDAK BAGIAN HULU Robert Robert; Nurhayati Nurhayati; M Meddy Danial
Jurnal Teknik Sipil Vol 21, No 1 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v21i1.59201

Abstract

Tujuan penelitian ini menentukan penanggulangan banjir di DAS Landak bagian hulu Sungai Landak melintasi tiga kabupaten/kota yakni Kabupaten Landak, Kabupaten Kubu Raya dan Kota Pontianak. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam menentukan kebijakan penanggulangan banjir apabila dana yang tersedia terbatas. Lokasi studi ini terletak di DAS Landak Bagian Hulu dalam Wilayah Kerja Administrasi Kecamatan Kuala Behe, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat. Penelitian yang digunakan adalah eksplanatori (explanatory research), dan pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner. Penelitian ini menggunakan analisis SEM (Structural Equation Model) yang didasarkan pada evaluasi atas adanya hubungan saling ketergantungan antar variabel. Uji Confirmatory Factor Analysis (CFA), digunakan untuk menguji unidimensional validitas dan reliabilitas model pengukuran konstruk yang tidak dapat diukur langsung. CFA memiliki 2 tujuan utama yaitu mengukur indikator-indikator yang dikonsepsikan secara unidimensional, tepat, dan konsisten juga indikator-indikator yang dominan membentuk konstruk yang diteliti. Berdasarkan jawaban responden terhadap variabel pemerintah diperoleh nilai rata-rata 4,07, dimana nilai tersebut masuk dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa responden memiliki penilaian yang baik terhadap variabel pemerintah terkait dalam penanganan masalah banjir dan masyarakat pemukiman sekitar bagian hulu DAS Landak. Terdapat satu indikator yang lebih rendah dari indikator lainnya, yaitu Indikator  X1.8 (Retarding basin) pada dimensi structural dengan nilai rata-rata 0,533. Sedangkan nilai indikator yang paling tinggi berada pada indikator X2.2 (Rumah panggung) untuk dimensi structural dengan nilai rata-rata sebesar 0,863. Upaya penanggulangan banjir berdasarkan nilai standardized regression weights adalah dengan dimensi structural yaitu membuat rumah panggung dengan nilai estimasi sebesar 0,863.
Desalinasi Air Laut Menggunakan Metode Reverse Osmosis (Ro) Dengan Variasi Tekanan Pompa Dendi Dicky Yhavez; M Meddy Danial; Arfena Deah Lestari
Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah Vol 12, No 2 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtllb.v12i2.76498

Abstract

Air merupakan kebutuhan utama manusia dalam aktivitas sehari-hari. Air laut (air asin) yang berlimpah di sekeliling masyarakat pesisir sulit untuk dimanfaatkan secara langsung karena mengandung garam mineral yang tinggi. Agar dapat digunakan, maka air tersebut harus didesalinasi sehingga layak. Salah satu metode untuk desalinasi adalah Reverse Osmosis (RO). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui proses dan tingkat efektivitas metode RO dengan variasi tekanan pompa. Pengujian sampel dilakukan dengan pengujian kadar TDS, pH, salinitas, Fe, dan Mangan. Analisis data yang digunakan berupa analisis analitik dengan 2 variasi tekanan pompa yaitu Single Pump dan Double Pump. Hasil analisis menunjukkan bahwa proses desalinasi menggunakan metode RO memiliki 4 proses. Proses tersebut antara lain pre-treatment, pemberian tekanan, separasi membran dan stabilisasi. Pengolahan menggunakan metode RO pada variasi tekanan Single Pump dengan membran tipe BW (Brackish Water) memiliki nilai efektivitas penurunan parameter salinitas dan TDS sebesar 35,00%, dan 28,89%, sementara pada membran tipe SW (Saline Water) sebesar 95,00%, dan 69,01%. Selanjutnya pengolahan RO pada variasi tekanan Double Pump dengan membran tipe BW memiliki nilai efektivitas penurunan parameter salinitas dan TDS sebesar 35,00% dan 22,09%, sementara pada membran tipe SW sebesar 95,00% dan 72,21%.