Sebelum produk dibuat dalam jumlah massal, maka terlebih dahulu dibuat protoype, pembuatan prototype cepat (rapid prototyping) dapat dilakukan dengan 3D printing. Adalah penting untuk menghasilkan kondisi permukaan yang baik yaitu nilai kekasaran permukaan yang kecil menunjukkan kondisi permukaan benda kerja adalah baik. Pada proses 3D printing terdapat tiga parameter proses yang mempengaruhi kondisi permukaan benda kerja tersebut yaitu kecepatan cetak, temperatur dan tebal layer. Untuk menghasilkan nilai kekasaran permukaan yang baik maka harus dapat ditentukan kombinasi parameter proses 3D printing yang optimal. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini dilakukan. Penelitian dilakukan dengan metode ekseperimental. Percobaan dilakukan menggunakan mesin 3D printing, dan bahan yang digunakan sebagai filamen adalah Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS). Model didesain menggunakan software fusion 360 berbentuk sebuah piston. Eksperimen ini dilakukan dengan variasi parameter proses yaitu kecepatan printing 60,70, dan 80 mm/s, temperatur 240,250 dan 260 oC, dan tebal layer 0,1, 0,2, dan 0,3 mm.Untuk setiap hasil proses 3D printing dilakukan pengukuran kekasaran permukaan menggunakan surface roughness test. Nilai yang dihasilkan kemudian dianalisis dengan metode Taguchi. Hasil yang diperoleh yaitu kombinasi parameter proses 3D pada  kecepatan pencetakan 60mm/s, temperatur pencetakan 240 °C, dan tebal layer 0.1 mm.