Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Analisis CFD pada Geometri Backward-facing Step dengan variasi Bilangan Reynolds Steven Darmawan; Joshua Nove Octavian
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 11 No 2 (2018): Published in Oktober 2018
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (886.949 KB) | DOI: 10.24843/JEM.2018.v11.i02.p07

Abstract

Sistem tata udara pada bidang perhotelan merupakan salah satu aspek penting untuk menunjang kenyamanan, yang pada daerah pariwisata seperti Bali dengan iklim tropis dilakukan dengan aplikasi pendingin udara (AC). Aliran udara pada hotel bertingkat biasa dibuat terpusat dan dialirkan ke tempat tujuan dengan menggunakan ducting dengan penampang segi empat. Menyesuaikan dengan denah yang ada, seringkali terdapat bagian ducting yang harus dibuat bertingkat pada titik datum yang sama (zona ekspansi). Geometri bertingkat ini dapat menghasilkan kerugian aliran karena pada zona ekspansi tersebut timbul aliran berputar (aliran resirkulasi). Pemahaman terhadap aliran berputar dapat dilakukan dengan lebih mudah, menarik dan berbiaya rendah dengan menggunakan geometri Backward-facing step (BFS). Pada penelitian ini, dilakukan analisis numerik melalui simulasi CFD terhadap aliran resirkulasi pada sebuah geometri backward-facing step, dengan panjang total (L) = 4050 mm, step height (h) = 41 mm, upstream height (H) = 81 mm, rasio ekspansi = 1.5, dan lebar (t) = 20h. Eksperimen dilakukan dengan fluida kerja asap. Untuk mendapatkan hasil yang lebih luas, eksperimen juga dilakukan pada 3 (tiga) variasi bilangan Reynolds: Re = 7.315,79; Re = 21.947,37; dan Re = 29.263,16. Simulasi CFD dilakukan secara 3 dimensi dengan menggunakan model turbulen RNG k-?, mesh jenis triangular dengan jumlah nodal sebanyak 36.806 nodal. Vorteks resirkulasi ditunjukkan melalui zona resirkulasi yang direpresentasikan oleh vektor kecepatan arah-x dan titik penyatuan (reattachment point) yang diukur dari zona resirkulasi. Hasil simulasi CFD menunjukkan bahwa vorteks resirkulasi timbul pada X/h = 29.2 hingga X/h = 35 untuk seluruh bilangan Reynolds uji yang direpresentasikan oleh vektor kecepatan arah-x, dimana Reynolds Re = 7.315,79 menghasilkan titik penyatuan pada X/h > 35 dari zona resirkulasi, lebih jauh dibandingkan dengan yang dicapai oleh bilangan Reynolds yang semakin besar Air conditioning system is an important aspect in tourism industry that has become a priority sector in Bali, Indonesia. It’s tropical climate make the air conditioning system use for cooling system only (AC). The centralized air conditioning system in high rise building uses ducting system with rectangular cross-sectional area which often depends on a given blue print. Some specific area of the blue print may lead to adjustment of the ducting system, e.g. the gradual step of the ducting system. This gradual base of the ducting may cause additional consequences, a recirculation flow at the gradation area (the expansion zone). As already known, the recirculation flow leads to flow losses. This paper discuss an numerical analysis with CFD simulation of a backward-facing step (BFS) geometry. The BFS geometry used in this has total length (L) = 4050 mm, step height (h) = 41 mm, upstream height (H) = 81 mm, expansion ratio = 1.5, and width (t) = 20h. The CFD simulation conducted three dimensionaly with RNG k-? turbulence model, and 36.806 triangular nodes. Recirculation vortices represented by recirculation zone with x-velocity and reattachment point. The result of CFD simulation that is conducted to Reynolds number Re = 7.315,79; Re = 21.947,37; dan Re = 29.263,16 shows that recirculation vortices occur at X/h = 29,2 to X/h = 35 for tested Reynolds number. Reattachment point at Reynolds number of 7.315.79 occur at X/h > 35, which farther than that is achieved at larger Reynolds number.
VARIATION OF CUTTING PARAMETERS IN THE PROCESS OF TURNING AISI 4340 STEEL ON SURFACE ROUGHNESS M. Sobron Yamin Lubis; Erwin Siahaan; Steven Darmawan; Adianto Adianto; Ronald Ronald
SINERGI Vol 23, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.432 KB) | DOI: 10.22441/sinergi.2019.2.007

Abstract

In the metal machining process, cutting speed and feed rate are cutting parameters that affect the surface quality of the workpiece produced. The use of improper cutting parameters can cause the workpiece surface to be rough, and the cutting toolage to be shorter. This study was conducted to determine the effect of cutting parameters and the use of carbide tools on the surface roughness of metal steel workpieces. The research was carried out using the experimental method of AISI 4340 steel metal workpiece turning using cutting tool coated. Five variations of cutting speed used are: 140 m/min, 150 m/min, 160 m/min, 170 m/min, 180 m/min and three variations in feed rate: 0.25 mm/rev, 0.3 mm/rev, 0.35 mm/rev. After the turning process, the surface roughness of the workpiece is measured using a surface tester. From the results of the study, it was found that the surface roughness value was directly proportional to the feed rate and inversely proportional to the cutting speed. The smallest surface roughness value is 9.56 μm on cutting speed 180 m / min, and feed rate is 0.25 mm/rev. 
PENERAPAN DAN PELATIHAN MESIN PERAJANG SINGKONG BAGI MASYARAKAT DESA GIRILAYA, CIAMIS JAWABARAT Sobron Yamin Lubis; Steven Darmawan Darmawan; Kevin Raynaldo Raynaldo; Mohammad Adjie Lumbodro
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v4i1.10876

Abstract

AbstrakDesa Girilaya merupakan desa yang terletak di daerah Ciamis Jawa Barat. Berbagai sumber daya alam yangpotensial dimiliki oleh desa tersebut seperti tanaman ladang padi, jagung, sayuran dan  singkong. Pada umumnya masyarakat menjual hasil pertanian tersebut kepasar dengan harga yang relatif murah. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan innovasi terhadap  tanaman tersebut agar memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Salah satu tanaman yang banyak diperoleh didesa tersebut adalah singkong , olahan singkong menjadi kripik singkong memerlukan adanya penggunaan mesin perajah singkong agar dapat menghasilkan bentuk yang seragam dan dalam jumlah yang relative banyak. Program pengabdikan kepada masyarakat ini dilakukan penerapan dan pelatihan mesin perajangn singkong dan mesin sealer untuk pembungkus kemasan produk singkong goreng yang dihasilkan. Dengan menggunakan mesin perajang singkong ini, produksi dapat dihasilkan sebesar 10 kg/jam dengan bentuk yang seragam dan waktu proses yang lebih efisien. Peserta pelatihan merupakan warga masyarakat yang terdapat di desa girilaya tersebut, Bekerjasama dengan Karang Taruna, pelatihan ini dilakukan kepada masyarakat, sehingga dengan pelatihan ini, Karang taruna memiliki aktivitas yang produktif dan membuka peluang kewirausahaan. Penerapan teknologi dalam Usaha kecil dan menengah (UMKM) masyarakat sangat membantu untuk meningkatkan produksi dan kualitas produk Pelatihan ini memberi manfaat kepada masyarakat untuk membantu perekonomian terutama dalam kondisi pendemi covid-19 saat ini. AbstractGirilaya Village is a village located in the Ciamis area of West Java. The village has various natural resources such as rice, corn, vegetables and cassava. In general, people sell these agricultural products to the market at relatively cheap prices. Based on this, it is necessary to make innovations in these plants so that they have high economic value. One of the most common plants in the village is cassava. The processing of cassava into cassava chips requires the use of a cassava machine to produce a uniform shape and in relatively large quantities. This community service program carried out the application and training of cassava chopper machines and sealer machines for wrapping the packaging of the produced fried cassava products. By using this cassava chopper machine, production can be generated as high as 10 kg / hour with a uniform shape and more efficient processing time. The training participants are members of the community living in the village of Girilaya. In collaboration with the Karang Taruna Organization, this training is carried out to the community, so that with this training, Karang Taruna has productive activities and opens up entrepreneurial opportunities. The application of technology in small and medium enterprises (MSMEs) in the community is very helpful for increasing production and product quality This training provides benefits to the community to help the economy, especially in the current conditions of the Covid-19 pandemic
Komparasi Simulasi CFD Pada Turbin Cross-Flow Dengan Model Turbulen k-ε STD dan RNG k-ε Juan Setiawan; Steven Darmawan; Harto Tanujaya
Jurnal Asiimetrik: Jurnal Ilmiah Rekayasa & Inovasi Volume 4 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/asiimetrik.v4i1.3100

Abstract

The cross-flow turbine is one of widely used impulse turbine in power generator system due to it’s simple design and ability to be applied to a wide range of head and flow conditions. The flow in a cross-flow turbine flows in a crossed manner and works in 2 stages which could affect the turbine’s performance. Hence the visualization of these flow behavior could indicate the performance. Complexity of the flow inside the runner require the usage of CFD Method to visualize the flow, leaving the gap since numerical model also rely on turbulence model. The purpose of this study is to analyze the flow pattern in the nozzle and runner on a cross-flow turbine using the RNG k-ε turbulence model in ANSYS 2021 R2 Academic Version software. The simulation was carried out with 5 variations of nozzle inlet velocity: 2 m/s, 3 m/s, 4 m/s, 5 m/s and 6.487 m/s. The working fluid is assumed to be 1 phased water, with nozzle inlet pressure of 1.05 Pa, temperature of 24.85 oC and RNG k- ε turbulence model which compared to STD k-e turbulence model from the previous study. The results show that the simulation with the RNG k-ε turbulent models resulted in differences in the velocity and pressure profiles of Stage 1 of 3.353% and 87.679% and Stage 2 of 13.653% and 21.826% compared to simulation with k-ε STD models.
Analisis Aliran Udara dan Kenyamanan Termal di Laboratorium Perpindahan Panas dan Massa menggunakan Metode Computational Fluid Dynamics (CFD) Jason Prathana Liawan; Harto Tanujaya; Steven Darmawan
Jurnal Asiimetrik: Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Inovasi Volume 5 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/asiimetrik.v5i1.3122

Abstract

Air circulation and thermal comfort are some of many factors that affects user’s behavior in indoor activity, particularly in learning activity. With appropriate air quality and thermal comfort, it is easier for students to focus on the learning process. In addition, better air circulation can also benefit to the health of the people inside the building, for instance, according to WHO (World Health Organization), appropriate airflow may reduce the spread of SARS-CoV-2 which lately has caused a COVID-19 pandemic. However, air circulation and distribution have not a concern yet due to existing room condition and advanced technology that is needed, in L 609 classroom and Heat & Mass Transfer Laboratory, in this research. CFD method implementation for this case is used to show existing air circulation condition and necessary recommendations to get better air circulation. CFD simulation is done 3 dimensionally with 44344 nodes tetrahedral mesh on 2 configuration room condition, which are classified based on air input from AC, door gap, and with or without window opening. Based on CFD simulation results, the 2nd configuration with window opening indicate the best configuration with air velocity around 0,8 m/s dan room temperature 295,8 – 302,1 K. With window opening, the air flow condition met the ANSI/ASHRAE 55 and hoped to reduce COVID-19 spreading.
STUDY PERBANDING BIAYA PEMESINAN PADA PROSES DRILLING MENGGUNAKAN PAHAT HSS DAN KARBIDA Sobron Lubis; Steven Darmawan; Alifya Putri Askolani; Silvi Ariyanti
Prosiding Seminar Nasional Teknik UISU (SEMNASTEK) SEMNASTEK UISU 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (535.308 KB)

Abstract

Pada proses pembuatan suatu produk, terdapat  beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, seperti perhitungan waktu pemesinan, umur pahat serta biaya produksi.  Waktu pemesinan memberi pengaruh terhadap perhitungan biaya pemesinan.Perbedaan parameter potong merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi waktu pemesinan serta tingkat kecepatan keausan mata pahat. Semakin mata pahat cepat mengalami keausan maka mata pahat tersebut akan mengalami penggantian sehingga biaya pada mata pahat akan semakin tinggi, dan juga mempengaruhi biaya produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbanding biaya produksi pada proses drilling dengan menggunakan dua jenis mata pahat yaitu HSS dan Karbida. Penelitian dilakukan dengan melakukan variasi parameter pemotongan dan pengamatan keausan yang terjadi pada kedua mata pahat dan mengukur waktu pemotongan yang dicapai, kemudian melakukan perhitungan biaya produksi dengan menggunakan persamaan biaya permesinan.Dari hasil penelitian dapat dinyatakan bahwa perbedaan parameter pemotongan sangat mempengaruhi waktu pemesinan serta biaya produksi. Pada jenis pahat HSS 1 sampai HSS 3 waktu pemesinan yang didapat 114,17 menit dengan biaya produksi Rp. 844.900, 103,36 menit dengan biaya produksi Rp. 935.200, 95,87 menit dengan biaya produksi Rp. 1.033.900 dan pada jenis pahat karbida 1 sampai karbida 3 waktu pemesinan yang diperoleh 109,18 menit dengan biaya produksi Rp. 1.052.900, 93,33 menit dengan biaya produksi Rp. 1.105.000, 80,8 menit dengan biaya produksi Rp. 1.169.500.
Perancangan dan Analisis Aliran Udara Sistem Ducting Cloud Kitchen dengan Metode Computational Fluid Dynamics Robin Tan; Steven Darmawan; Harto Tanujaya
Jurnal Asiimetrik: Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Inovasi Volume 5 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/asiimetrik.v5i2.4399

Abstract

Cloud Kitchen is a commercial kitchen that serves food for delivery or takeaway without dine-in customers. Because the cloud kitchen consists of many kitchens, good air circulation is needed. The total volume of the 15 kitchen units in the cloud kitchen is 249.8 m3, so to meet commercial kitchen standards that have a minimum Air Change per Hour (ACH) value of 30 ACH, an air change of 4410 m3/h with a ducting system is required. From the simulation results, the air velocity distribution in the ducting ranges from 0 m/s to 92.426 m/s, while the pressure distribution in the ducting ranges from -578.824 Pa to 11639.58 Pa, and the distribution of air temperature in the ducting ranges from 49.8°C to 65.167°C. The chosen exhaust fan is a CKE brand centrifugal fan with type CKE DGB-4.5#-NO and an exhaust capacity of 5712–10562 m3/h.
Pengaruh Kebersihan Bahan Bakar Dengan Modifikasi Pada Purifier Fuel Oil Terhadap Unjuk Kerja Motor Bakar Kapal Jonathan Matthaeus Nduru; Harto Tanujaya; Steven Darmawan
SPROCKET JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING Vol 5 No 1 (2023): Edisi Agustus 2023
Publisher : Program Studi Teknik Mesin, Universitas HKBP Nommensen, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36655/sprocket.v5i1.1171

Abstract

Kebersihan dan kemurnian bahan bakar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi efisiensi dan performa suatu mesin. Bahan bakar yang digunakan dalam penelitian ini adalah solar tipe B30 dan digunakan untuk menjalankan mesin penggerak utama tipe kapal tunda. Dalam setiap proses bunkering atau pengisian bahan bakar kapal sering dijumpai bahan bakar yang bercampur dengan air, mengandung pasir, lumpur dan endapan lainnya yang dapat menyebabkan penurunan performa dan kerusakan komponen mesin seperti injektor. Sehingga digunakan mesin bantu untuk menyaring bahan bakar yaitu fuel oil purifier. Namun kinerja purifier tersebut kurang optimal karena kandungan air dan pasirnya yang besar, sehingga dilakukan proses modifikasi yaitu penambahan komponen filter separator yang menjadi dasar penelitian. Awalnya bahan bakar melewati 2 proses filtrasi dan dengan proses modifikasi menjadi 3 kali proses filtrasi untuk memudahkan kinerja fuel oil purifier dan bahan bakar yang dikonsumsi mesin induk menjadi lebih jernih. Sebelum proses modifikasi, tenaga indikator mesin sebesar 1593 HP dengan daya efektif 1600 HP, sedangkan setelah dilakukan modifikasi tenaga mesin bertambah dengan tenaga indikator menjadi 1606 HP dan daya efektif 1620 HP.
ANALISA KARAKTERISTIK TUNGKU GASIFIER TIPE FIX-BED MENGGUNAKAN METODE COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD) Cheko Sylvester Paat; Abrar Riza; Steven Darmawan
POROS Vol. 18 No. 2 (2022): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin POROS
Publisher : Program Studi Teknik Mesin Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/poros.v18i2.20142

Abstract

Salah satu sumber energi alternatif yang murah dan mudah didapatkan adalah biomassa. Salah satu teknolgi yang bisa memanfaatkan sumber energi biomassa adalah dengan menggunakan teknologi gasifikasi. Proses gasifikasi terjadi di dalam reaktor gasifier dan menghasilkan syn-gas. Pada penelitian sebelumnya telah dilakukan penelitian eksperimental mengenai proses gasifikasi menggunakan tungku tipe fix-bed gasifier dengan menggunakan biomassa kayu dengan massa 1 kg dan 1.5 kg dan didapatkan bahwa proses gasifikasi tidak terjadi disebabkan karena suplai udara yang berlebihan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan karakteristik dari proses gasifikasi dengan menggunakan metode CFD terhadap parameter fraksi massa dari gas syn-gas (CO, H2, dan CH4) beserta distribusi temperatur dalam tungku gasifikasi. Simulasi dilakukan dengan menggunakan software ANSYS FLUENT. Dari hasil simulasi menggunakan variasi bahan bakar 1 kg dan 1.5 kg dengan variasi kecepatan inlet udara sebesar 1.5 m/s, 2.5 m/s, 3.5 m/s. Didapatkan bahwa kadar syngas paling tinggi ada pada variasi kecepatan inlet udara 1.5 m/s, dimana presentase gas syngas pada variasi kecepatan ini pada massa bahan bakar 1 kg dan 1.5 kg masing-masing adalah 36.645% dan 41.178 % dengan nilai Equivalence ratio adalah sebesar 0.23 dan 0.153
Flow Investigation Inside the Vacuum Gripper for Labeling Application with Dimensions of 100 mm × 100 mm Using the CFD Method Eric Budiono Setiawan; Agus Halim; Steven Darmawan; Didi Widya Utama; Kevin Raynaldo
Jurnal Asiimetrik: Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Inovasi Volume 6 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/asiimetrik.v6i2.6160

Abstract

Nowadays, the application of automation in the manufacturing sector is important to increase production efficiency. One of the variations in industrial automation is the vacuum gripper. Vacuum grippers are specifically designed to handle specific workpieces, such as labeling application. Label characteristics that easily bend and stick to the workpiece when peeled off require a specific gripper. This research was carried out using 2 methods, experimental method and CFD simulation method. The experimental method was carried out by collecting pressure data with Arduino. Data from this experiment will be used for the CFD simulation. Based on these experimental tests, the average vacuum pressure obtained was -44.372 kPa. From the simulation vacuum pressure on the 12 inlet holes was obtained. The largest vacuum pressure was at inlet 12 with a vacuum pressure value of -44372.11 Pa, while the smallest was at inlet hole 1 with a value of -44371.86 Pa. The pressure distribution is evenly distributed at all the suction point and has suited the design requirements.