Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PELATIHAN SELF MANAGEMENT PENGURUS KELOMPOK BAKAT MINAT PROGRAM STUDI PSIKOLOGI, FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT, UNIVERSITAS NUSA CENDANA Tasalina Yohana Parameswari Gustam; Mernon Yerlinda Carlista Mage
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 12: Mei 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i12.5585

Abstract

Kelompok Bakat Minat (KBM) di Program Studi Psikologi merupakan organisasi ekstrakurikuler yang dibentuk sebagai wadah pengembangan diri mahasiswa. Oleh karena KBM baru dibentuk, maka pengurus yang terpilih belum memiliki kemampuan yang baik untuk mengelola organisasi tersebut. Soft skill merupakan keterampilan yang penting dimiliki dalam berorganisasi. Manajemen diri merupakan salah satu soft skill dasar bagi pemimpin organisasi. Pelatihan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan keterampilan manajemen diri dalam mengelola organisasi. Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, dan problem based learning. Hasil pelatihan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam menganalisis masalah organisasi berdasarkan konsep teori yang dipelajari. 100% peserta pelatihan mengatakan bahwa pelatihan yang diberikan sangat sesuai dengan kebutuhan KBM dan bermanfaat tidak saja dalam berorganisasi melainkan juga untuk personal growth setiap peserta.
Hubungan antara Tingkat Penghasilan dengan Kejadian Kusta Multibasiler Tasalina Yohana Parameswari Gustam; Indropo Agusni; Djohar Nuswantoro
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi Vol. 1 No. 1 (2023): Januari: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Gizi
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.189 KB) | DOI: 10.55606/jikg.v1i1.835

Abstract

Penderita kusta tahun 2015 di Kota Surabaya tertinggi pertama adalah Kecamatan Kenjeran, disusul Kecamatan Semampir, dan Kecamatan Tandes. Ada beberapa faktor risiko yang memengaruhi kejadian kusta, salah satunya adalah tingkat ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat penghasilan dengan kejadian kusta. Jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian case control matching untuk mengetahui hubungan tingkat penghasilan dengan kejadian penyakit kusta MB pada warga yang tinggal di wilayah Kecamatan Kenjeran, Semampir dan Tandes. Penelitian ini dilakukan antara bulan Januari-April 2017. Jumlah responden kasus sebanyak 28 orang dan kontrol sebanyak 28 orang, Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan penelusuran rekam medis. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan SPSS 16. Hasilnya didapatkan P value 0.003 < 0.05 menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat penghasilan dengan kejadian kusta dengan nilai OR 5.200 (1.427-18.948). Simpulan : Terdapat hubungan antara tingkat penghasilan dengan kejadian kusta di Kecamatan Kenjeran, Tandes dan Semampir. Responden yang memiliki tingkat penghasilan rendah berisiko 5.2 kali terkena kusta dibandingkan responden berpenghasilan tinggi.
Hubungan Antara Personal Hygiene Dengan Kejadian Kusta Tasalina Yohana Parameswari Gustam
KOLONI Vol. 2 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/koloni.v2i2.497

Abstract

Leprosy in East Java account for 24% of leprosy in Indonesia. There are several risk factors that affect the incidence of leprosy, one of which is personal hygiene. This study aims to determine the relationship between personal hygiene and the incidence of leprosy. Type of analytical observational research with case control matching research design to determine the relationship between personal hygiene and the incidence of leprosy in residents living in Kenjeran, Semampir, and Tandes sub-districts. This study was conducted between January-April 2017. The number of case respondents was 28 people and controls were 28 people. Data collection by interviews and medical record tracing. Bivariate analysis was performed using SPSS 16. The results obtained P value > 0.05 showed that there was no relationship between personal hygiene and the incidence of leprosy. The conclusion of this study is that there is no relationship between personal hygiene and the incidence of leprosy in Kenjeran, Tandes, and Semampir sub-districts.  Keywords: Leprosy, personal hygiene, risk factor
WEBINAR PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH PADA MAHASISWA Tasalina Yohana Parameswari Gustam; Mernon Yerlinda Carlista Mage
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023): Volume 4 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i3.18125

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yang diadakan ini memiliki tujuan untuk menyampaikan pengetahuan pada mahasiswa agar lebih memahami cara menulis karya tulis ilmiah, meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menulis KTI, dan selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan kualitas KTI yang ditulis mahasiswa. Subjek Webinar ini adalah mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana terdiri dari Program Studi Kesehatan Masyarakat serta Psikologi yang mendaftarkan diri. Pelaksanaan pelatihan menulis skripsi ini dilakukan secara daring melalui Zoom. Tahapan yang dilaksanakan adalah menelaah dan mengkaji referensi penunjang materi webinar, menyiapkan dan menyusun bahan webinar, sosialisasi acara webinar, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan webinar yang mencakup tentang penjelasan mendasar mengapa perlu menulis skripsi, penjelasan mengenai bab 1, dan bab 2. Hasil dari kegiatan ini yaitu mahasiswa mendapatkan pengetahuan secara mendasar mengenai penulisan KTI terutama bab 1 dan bab 2, mampu membuat KTI selaras dengan panduan yang ada, serta sanggup menulis KTI yang berbobot. Webinar ini sangat dibutuhkan para mahasiswa FKM Universitas Nusa Cendana terutama mahasiswa tingkat akhir. Tujuan webinar ini tercapai dilihat dari evaluasi yang diberikan peserta yang mengatakan webinar ini mampu meningkatkan pemahaman dan kemampuan menulis mahasiswa, khususnya menulis karya ilmiah. Peserta pelatihan mengharapkan agar pelatihan ini dapat dilakukan secara berkelanjutan.
Surveilans Tuberkulosis di Jawa Timur Tasalina Yohana Parameswari Gustam
KOLONI Vol. 2 No. 1 (2023): MARET 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/koloni.v2i1.474

Abstract

Surveillance is the act of observing a problem continuously starting from data collection, data analysis or processing, data interpretation, and dissemination of data used for planning, implementation, and evaluation of health management programs. TB is still a global problem with high mortality and morbidity worldwide. Indonesia is ranked second as the country with the highest number of TB cases. East Java Province has the second highest TB burden after West Java. The largest population in East Java is Surabaya City with 2,801,409 people. Methods: This is a descriptive observational study, that focuses on the Tuberculosis disease surveillance program in the East Java Provincial Health Office, located at Jalan Ahmad Yani No. 118 Surabaya. Results: Analysis of tuberculosis surveillance data from the Public Health Office of East Java in 2014 varies between 5.43% and 78.15%, with a Case Notification Rate (CNR) is 110. Analysis of tuberculosis surveillance data from the Public Health Office of East Java in 2015 the prevalence of TB in the district ranged between 5.73% and 55.1%, with the number Case Notification Rate is 111. Surveillance of tuberculosis in East Java Health Office using the procedure outlined in national guidelines tuberculosis disease control. This analysis revealed that the Case Detection Rate in East Java at 2015 was 55,1%, and it is lower compared to the national target achievement in CDR which is 70%, also for the target of case notification rate. Conclusion: The tuberculosis CDR in East Java at 2015 is still lower than the national target in tuberculosis CDR and it shows that more effort is needed to increase activities on case notification and to stop the transmission of TB by strengthening the component from TB strategy. Keywords: Surveillance, Tuberculosis, East Java Indonesia, Epidemiology
GAMBARAN KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN JOMBANG Tasalina Yohana Parameswari Gustam
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 3 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i3.19093

Abstract

Salah satu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus ialah Demam Berdarah Dengue (DBD). DBD ditularkan oleh vektor yaitu nyamuk. DBD mampu menyebar ke wilayah yang lebih luas seiring dengan pertumbuhan dan pergerakan penduduk. Demam Berdarah Dengue (DBD) umum ditemukan di daerah tropis maupun subtropis. Data dunia mengungkapkan bahwa Asia menduduki peringkat pertama penderita DBD setiap tahun dan Indonesia masih menjadi wilayah penularan DBD. Angka kejadian DBD di Provinsi Jawa Timur sebesar 1,15 kasus per 100.000 penduduk pada tahun 2014,  tahun 2015 naik 51,84 per 100.000 penduduk, dan jumlah kematian tertinggi yaitu 283 kematian, menduduki peringkat ke-12 nasional. Oleh karena itu, tujuan riset ini untuk menggambarkan penyakit DBD di Kabupaten Jombang. Riset ini menggunakan desain cross sectional dengan metode deskriptif. Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder yaitu data penderita DBD yang terekam di Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang. Studi ini dilakukan di Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang pada bulan Desember 2016. Kuesioner, kamera, dan alat tulis digunakan sebagai alat pengumpulan data. Hasil studi didapatkan prevalensi kasus DBD  tahun 2015-2016 tertinggi terjadi pada bulan Januari dan Februari, menurun pada bulan Agustus dan meningkat kembali pada bulan September-Desember. Prevalensi kasus DBD tertinggi terdapat di  Puskesmas Cukir sebanyak 146 kasus, disusul Puskesmas Mayangan sebanyak 104 kasus, dan Puskesmas Peterongan sebanyak 53 kasus. Kemudian untuk distribusi kasus DBD paling tinggi pada golongan umur 5 hingga 14 tahun dan paling rendah pada golongan umur lebih dari 44 tahun.