Reformasi organisasi publik hingga saat ini belum memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja pegawai pada organisasi publik, masalah manajemen sumber daya manusia masih terus terulang. Oleh karena itu manajemen strategi hadir, sebagaimana tertuang dalam pendapat (Robbins, 2006:260-261) dalam Meningkatkan Kinerja pegawai (Kualitas Kerja, Kuantitas, Ketetapan Waktu, Efektivitas dan Kemandirian). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan 2 (dua) fokus penelitian yaitu: 1) Bagaimana manajemen strategi BPSDM dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai; 2) Apa saja hambatan yang dialami Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Timur dalam upaya meningkatkan kinerja pegawai pada Bidang Manajerial BPSDM provinsi Jawa Timur. Data diperoleh melalui obervasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan yang dikembangkan oleh Miles dan Hubermas. analisis ASOCA (ability, strength, opportunities, culture, dan agility). Hasil penelitian menujukan bahwa peningkatan kinerja pegawai Bidang Mnajerial pada BPSDM Jawa Timur belum terlaksana secara optimal dan masih menjadi hambatan dalam meningkatkan kinerja pegawai. Hal ini dapat dibuktikan karena Culture (budya) kinerja yang sulit untuk dileburkan karena perbedaan asal daerah pegawai sekaligus perbedaan budaya kerja dan Agility (kecerdasaan) terkait dengan lemahnya pegawai Bidang Manajerial terhadap pemanfaatan teknologi Informasi.