This Author published in this journals
All Journal KEMBARA
Muhammad Irfan Faturrahman
Universitas Ahmad Dahlan, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Tindak tutur curahan hati istri pertama pada konflik keluarga poligami muslim di Indonesia Rika Astari; Mohammad Seman; Choirul Mahfud; Abdul Mukhlis; Djamaluddin Perawironegoro; Muhammad Irfan Faturrahman
KEMBARA: Jurnal Keilmuan Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya Vol. 9 No. 1 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/kembara.v9i1.23385

Abstract

Aksi pro dan kontra berpoligami semakin bervariasi dan gencar di media sosial. Kampanye ini tidak hanya dilakukan oleh kaum pria, tapi juga dilakukan oleh para wanita. Di balik aksi pro-kontra poligami ini, ternyata terdapat tindak tutur curahan hati istri pertama pada konflik keluarga poligami di Indonesia. Artikel ini bertujuan untuk menunjukkan bentuk-bentuk tindak tutur curahan hati istri pertama, faktor-faktor yang menjadi dasar terjadinya tindak tutur curahan hati tersebut, dan menjelaskan dampak tindak tutur curahan hati dalam penanganan konflik keluarga poligami. Penelitian ini bersifat kualitatif. Data primer berupa tindak tutur curahan hati istri pertama pada keluarga poligami. Informan terdiri dari istri-istri pertama pada keluarga poligami yang telah bergabung di grup Whatsapp (WA). Grup istri pertama ini dibentuk dengan cara membagikan link grup tersebut di grup poligami terdapat di platform facebook. Grup ini dibentuk pada 24 November 2020. Anggota grup berjumlah 90 orang. Analisis data dimulai dari reduksi data dimulai dengan pengamatan tindak tutur dari para istri pertama. Wawancara, display data dilakukan dalam bentuk summary dan sinopsis. Teknik interpretasi yang dimulai dari restatement diikuti dengan deskripsi data. Disimpulkan bahwa, tuturan asertif, digunakan untuk nengurangi stress dalam konflik keluarga poligami. Tuturan deklaratif, digunakan para istri pertama sebagai bahasa pertahanan, peningkatkan rasa ikhlas, tentram dalam menjalani kehiduan poligami. Penelitian ini juga memberikan suatu sudut pandang baru dalam penelitian bahasa perempuan dalam hubungannya peneyelesaian konflik rumah tangga dalam keluarga poligami yang selama ini dilihat dari perspektif agama dan psikologis. Penggunaan gaya bahasa yang tepat dapat menjadi penyelesaian dalam konflik keluarga poligami.