Andreas Arie Setiawan, Andreas Arie
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Kedokteran Diponegoro

GAMBARAN GANGGUAN IRAMA JANTUNG YANG DISEBABKAN KARENA HIPERTIROID Widjaja, Daniel Karen; Setiawan, Andreas Arie; Ariosta, Ariosta
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.873 KB)

Abstract

Latar belakang :Aritmia adalah variasi – variasi di luar irama normal jantung berupa kelainan pada kecepatan, keteraturan, tempat asal impuls, atau urutan aktivasi, dengan atau tanpa adanya penyakit jantung struktural yang mendasari. Prevalensi penyakit jantung di Indonesia pada populasi usia 15 tahun ke atas adalah 9,2%, dimana 5,9 % diantaranya mengalami gejala aritmia.Hormon tiroid memiliki hubungan secara langsung dan tidak langsung terhadap miokardium dan mempengaruhi sistem saraf otonom pada jantung yang menyebabkan terjadinya gangguan irama jantung.Tujuan :Mendapatkan informasi tentang gambaran aritmia yang disebabkan oleh hipertiroid.Metode :Penelitian menggunakan metode deskriptif retrospektif. Data diambil dari catatan medik pasien dengan hipertiroid yang dirawat di RSUP Dr. Kariadi Semarang pada tahun 2013 dan telah menjalani pemeriksaan penunjang elektrokardiografi.Subjek penelitian berjumlah 21 orang dan didapatkan secara consecutive sampling.Hasil : Gambaran gangguan irama jantung pada pasien hipertiroid adalah 6 orang atrial fibrilasi respon cepat, 4 orang sinus takikardi, 3 orang atrial fibrilasi respon normal, 3 RBBB, 2 VES benigna, 1 SVES, 1 atrial flutter, dan 1 RBBB dengan sinus takikardi.Kesimpulan : Gambaran gangguan irama jantung pada pasien hipertiroid adalah atrial fibrilasi respon cepat, sinus takikardi, atrial fibrilasi respon normal, RBBB,VES Benigna, SVES, atrial flutter,RBBB dengan sinus takikardi  .
HUBUNGAN DERAJAT KEPARAHAN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN KEJADIAN PENYAKIT JANTUNG KORONER Sagita, Tiffany Christine; Setiawan, Andreas Arie; Hardian, Hardian
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.431 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20689

Abstract

Latar Belakang: Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah salah satu komplikasi gagal ginjal kronik (GGK). Beberapa penelitian sebelumnya telah meneliti hubungan antara gagal ginjal kronik (GGK) dengan kalsifikasi pada arteri koroner namun hubungan antara derajat keparahan gagal ginjal kronik (GGK) dan dampak terhadap atherosklerosis masih belum jelas.Tujuan: Menilai hubungan antara derajat keparahan gagal ginjal kronik dengan penyakit jantung koroner.Metode:  Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik cross sectional di RSUP Dr. Kariadi Semarang pada periode 2013-2016. Subyek penelitian adalah 146 pasien GGK. Data yang dikumpulkan adalah usia, jenis kelamin, diganosis kerja, gula darah, profil lipid, tekanan darah, dan riwayat merokok.Hasil: Derajat keparahan GGK adalah derajat I 6 orang (4,11%), II 12 (8,22%), III 29 (19,86%), IV 21 (14,38%), dan V 78 orang (53,42%). Kejadian PJK dijumpai pada 72 orang (49,32%). Hasil uji korelasi terdapat hubungan yang bermakna antara kejadian PJK dengan derajat keparahan GGK (p<0,001). Rasio Prevalensi untuk kejadian PJK pada GGK II 1,2 (95% IK=0,1 s/d10,7), III 2,3 (95% IK= 0,3 s/d 15,5), IV 4,7 (95% IK =1,3 s/d 16,7), V 4,0 (95% IK =1,2 s/d 14,0).Kesimpulan:  Semakin berat derajat gagal ginjal kronik maka semakin tinggi kejadian penyakit jantung koroner.