Syaifullah Syaifullah
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Development of Family Welfare Values in Community Civic by Way of Sekoper Cinta Program Agung Rusmana; Suwarma Al Muchtar; Syaifullah Syaifullah
Jurnal Civicus Vol 21, No 1 (2021): JURNAL CIVICUS, JUNE 2021
Publisher : Department of Civic Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/civicus.v21i1.45549

Abstract

This research was conducted to look at the implementation, achievements, constraints, and efforts of the West Java’s Government Program, it’s called Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita (Sekoper Cinta) to developing family welfare values in Community Civic. This topic based on curiosity about West Java Government Policies  in overcoming family problems by promoting women as agents of family welfare development in West Java. Sekoper Cinta is a non-formal education program that collaborates with the concept of Community Civic. This research was conducted using a qualitative approach. Data and information was collected through interviews, observation, and documentation study. This study was conducted in Galanggang Village, Batujajar District, West Bandung Regency as a pilot project location of this program. The conclusion in this study describes the urgency of developing family welfare in the Sekoper Cinta program through Community Civic, then the achievements and methods used in the process of internalizing the values of family welfare
Forms and Types of Literacy on Social Media Tiktok in Increasing Civic Literacy for FPIPS UPI Students Dewi Angel Simanjuntak; Karim Suryadi; Syaifullah Syaifullah
Jurnal Civicus Vol 23, No 1 (2023): JURNAL CIVICUS, JUNE 2023
Publisher : Department of Civic Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/civicus.v23i1.50023

Abstract

Media sosial TikTok merupakan media sosial populer yang popularitasnya semakin meningkat mulai tahun 2019-2022. Selain itu, media sosial TikTok juga mendukung pencapaian gerakan literasi nasional. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji bentuk-bentuk literasi dan jenis-jenis literasi di media sosial TikTok yang dapat mengasah kemampuan literasi audiens terhadap isu-isu sosial. Sehingga penelitian ini akan dikaji berdasarkan perspektif pendidikan kewarganegaraan dan ilmu komunikasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, yaitu metode penelitian yang memudahkan peneliti menemukan fakta-fakta baru di lapangan secara faktual untuk dianalisis dan disajikan guna memberikan informasi yang akurat, menyeluruh, dan berimbang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk literasi pada media sosial TikTok yang menarik minat audiens dan dapat meningkatkan intensitas penggunaannya adalah literasi audio visual. Sedangkan jenis literasi yang dapat menunjang literasi mahasiswa FPIPS terhadap permasalahan sosial antara lain: 1) Literasi membaca dan menulis; 2) literasi numerasi; 3) literasi media; 4) literasi informasi; 5) literasi digital; 6) literasi budaya dan kewarganegaraan; 7) literasi sains; dan 8) literasi keuangan. Penelitian ini bersifat temporal karena berkaitan dengan penggunaan media sosial yang dibatasi oleh waktu.
Implementation of Probing – Prompting Model on Students' Critical Thinking Skills in Learning Civics Education Through Quizizz Diah Citra Raesi; Endang Danial AR; Syaifullah Syaifullah
Jurnal Civicus Vol 20, No 2 (2020): JURNAL CIVICUS, DECEMBER 2020
Publisher : Department of Civic Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/civicus.v20i2.45474

Abstract

Based on the background on observations in the VII-G class during the study of PKn. It was found that students had a motivational learning and low critical thinking ability. The purpose of this research is to improve students' critical thinking in class VII-G SMP Negeri 40 Bandung with probing learning Model –prompting. This research uses qualitative and quantitative approaches to the method of class action research (PTK). This research was conducted in SMPN 40 Bandung with research participants of teachers and students of class VII-G SMPN 40 Bandung. Data collection In this research is done through observation, interviews, documentation study, literature study, field records with processing/data analysis techniques using data-triangulation technique i.e. data reduction, data presentation, conclusion/verification (conclusion). The results obtained from research with model probing-following prompting during the three meetings/cycles showed an increase in students' critical thinking ability, cycles of 1 24.2% "less", cycle II 34.9% "less" and cycle III 60.8% "insufficient". Probing-prompting models are not only for increasing student critical  thinking  but helping students to expand all  questions,  describing new knowledge, being able to help motivate learning better.
Latar Belakang dan Dampak dari Self-Disclosure Kaum LGBT pada Media Sosial Tiktok Devi Shinthia; Syaifullah Syaifullah; Mirna Nur Alia Abdullah
JSHP : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 8, No 2 (2024): JSHP (Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Balikpapan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jshp.v8i2.2120

Abstract

Fenomena self-disclosure menjadi fenomena baru bagi kaum LGBT yang mana sebelum hadirnya media sosial, kaum LGBT memilih untuk bungkam terhadap identitas gender dan orientasi seksualnya, namun perlahan mulai melakukan pengakuan dengan berani melakukan self-disclosure pada media sosial tiktok. Hal ini tentunya menjadi pro dan kontra bagi masyarakat karena LGBT dianggap sebagai perilaku menyimpang karena bertolak belakang dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana latar belakang kaum LGBT dalam melakukan self-disclosure pada media sosial tiktok dan bagaimana dampak yang dirasakan kaum LGBT setelah melakukan self-disclosure di media sosial tiktok. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan melibatkan partisipan pada penelitian ini adalah 5 orang kaum LGBT yang terdiri dari (1 orang lesbian, 2 orang gay, 1 orang biseksual dan 1 orang transgender). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam, observasi dan studi pustaka. Adapun, teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah  menggunakan model analisis Miles dan Huberman (descriptive phenomenological analysis).