This Author published in this journals
All Journal Sewagati
Nanda Erzhiavica Tama
Departemen Teknik Fisika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS, Keputih, Sukolilo, Surabaya 60111

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pelatihan Pemanfaatan Teknologi Green Supersonic Separation untuk Pengolahan Gas Bagi Civitas Akademika dan Kalangan Industri Totok Ruki Biyanto; Mohammad Okky Mabruri; Muhammad Andro Purnomo; Nanda Erzhiavica Tama; Gideon Saputra Nainggolan
Sewagati Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (810.483 KB)

Abstract

Produksi migas di Indonesia masih didominasi oleh produksi gas. Indonesia memiliki cadangan gas terbukti (proven gas reserves) terbesar ketiga belas di dunia dan terbesar kedua di Asia Pasifik, atau diperkirakan 1,4% dari cadangan dunia. Gas alam yang dihasilkan dari sumur tidak dapat digunakan secara langsung sebagai bahan bakar. Proses pemisahan adalah salah satu bagian penting dalam industri gas alam. supersonic separation merupakan teknologi pemisahan gas yang baru dengan menggabungkan teknologi JT-valve dan turbo expander. Plant yang digunakan pada tugas akhir ini yaitu supersonic separation plant dalam ekstraksi hidrokarbon berat dari metana atau liquefied petroleum gases (LPG) recovery. Adanya integrasi panas serta laju umpan gas alam yang tidak selalu stabil membutuhkan perancangan plantwide control. Perancangan desain plantwide control (PWC) pada supersonic separation ini berhasil menyelesaikan permasalahan tersebut, terbukti dengan adanya analisis dampak dari kestabilan plant. Metode PWC yang digunakan menurunkan metode milik Luyben dan Skogestad. Hasil perancangan PWC pada uji gangguan berupa penurunan set point sebersar 8.42%, pada respons kualitas metana sales gas menghasilkan respons rise time 302 detik, maximum overshoot 1.590309%, eror steady state 0.185195 %, settling time 2115 detik, dengan analisis secara kualitatif yaitu dengan menggunakan IAE juga menunjukkan bahwa perancangan PWC menghasilkan nilai IAE sebesar 0.690005 yang lebih kecil daripada PID. Penerapan PWC juga dapat menghasilkan respons sistem yang stabil saat dilakukan uji gangguan.