Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

INOVASI PEMANFAATAN KOLANG-KALING DESA GELANGSAR MENJADI KERUPUK BERNILAI JUAL TINGGI Jurnal Pepadu; Nur Nabillah Putri Suciati; Muhammad Adrian Maulana; Vina Alfi Royani; Maya Yusnevia; Ria Putri Ramdhani; Rudi Azhari; Nur Azizah; Rofiq Notonegoro; Ayuk Ovi Yanti; Rahmi Dwi Yuliatna; Hiden Hiden
Jurnal Pepadu Vol 3 No 4 (2022): Jurnal PEPADU
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/pepadu.v3i4.2462

Abstract

Aren atau Enau (Arenga pinnata Merr.) adalah salah satu jenis tumbuhan palma yang serbaguna karena memproduksi buah, nira, dan pati atau tepung di dalam batang. Sebagian besar hasil produk dari pohon aren yang dipasarkan adalah gula merah yang berasal dari air nira. Masih sangat sedikit produk olahan yang berasal dari buah aren atau yang kita kenal sebagai kolang-kaling. Hal ini karena masyarakat belum memiliki pengetahuan dan inovasi untuk mengolah aren tersebut. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatan pengetahuan dan inovasi masyarakat pada pengolahan buah aren sebagai potensi kekayaan dan potensi alam di Desa Gelangsar. Inovasi yang dilakukan pada buah kolang-kaling adalah menjadikannya sebagai kerupuk dengan berbagai varian rasa. Metode pelaksanaannya adalah dengan eksperimen, sosialisasi, pendampingan langsung dan mengajarkan bagaimana memasarkan. Lima 5 (lima) tahap kegiatan pembuatan kerupuk kolang-kaling ini. Lima kegiatan tersebut adalah percobaan pembuatan kerupuk kolang-kaling, sosialisasi produk hasil eksperimen, pelatihan pembuatan kerupuk kolang-kaling kepada masyarakat, produksi kerupuk kolang-kaling dan cara pemasaran. Pelatihan diikuti oleh 30 orang sebagai perwakilan dari 6 Dusun se- desa Gelangsar. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah produk kerupuk kolang-kaling berbagai varian rasa, leaflet, buku resep, video serta pengetahuan masyarakat Desa Gelangsar tentang bagaimana cara mengolah kolang-kaling menjadi kerupuk serta bagaimana cara memasarkan dan mempromosikan baik luring maupun online. Setelah pelaksanaan pelatihan tersebut, 100% ibu-ibu peserta telah mampu memproduksi kerupuk kolang-kaling dan saat ini telah ada yang menekuni pembuatan kerupuk tersebut. Dengan demikian, Kelompok KKN Tematik UNRAM Desa Gelangsar 2022 telah berhasil meningkatkan perspektif ekonomi di Desa Gelangsar.
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHATANI MADU TRIGONA DI SEKITAR KAWASAN HUTAN RARUNG Vina Alfi Royani; Amiruddin Amiruddin; Pande Komang Suparyana
JURNAL HUTAN LESTARI Vol 11, No 1 (2023): JURNAL HUTAN LESTARI
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jhl.v11i1.65410

Abstract

Dengan potensi sumber daya hutan yang cukup luas, Indonesia bisa dikatakan memiliki keunggulan komparatif. Di Kabupaten Lombok Tengah khususnya Kecamatan Pringgarata memiliki hutan lindung yaitu di kawasan hutan Rarung. Jenis lebah madu yang dibudidayakan oleh kelompok tani di Kawasan Hutan Rarung Desa Pemepek adalah jenis lebah madu Trigona Sp. Salah satu alasan petani membudidayakan madu jenis ini adalah karena minat masyarakat dan tingkat permintaan konsumennya tinggi terhadap produk madu tersebutTujuan penelitian ini, yaitu untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal, serta strategi terbaik dalam pengembangan usahatani Madu Trigona di sekitar kawsan hutan Rarung. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pemepek yang merupakan desa berada di pinggir kawasan hutan Rarung Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah. Jumlah responden penelitian ini sebanyak 30 responden dengan rincian, responden kelompok tani sebanyak 20 orang, penyuluh KHDTK Rarung sebanyak 4 orang, pengelola koperasi Wana Makmur sebanyak 1 orang, dan konsumen madu Trigona sebanyak 5 orang. Penelitian ini berjenis penelitian deskriptif dengan pendekatan manajemen strategi terdiri dari: 1) analisis matriks IFE dan EFE; 2) analisis matriks IE dan matriks SWOT; dan 3) analisis QSPM. Hasil penelitian menunjukkan strategi terbaik dari ke tujuh strategi yang dihasilkan adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dengan mengadakan penyuluhan dan pendampingan oleh instansi terkait. Rekomendasi penelitian ini disarankan untuk memberikan edukasi dan pendampingan yang lebih intensif kepada petani madu trigona di sekitar kawasan hutan Rarung.
Wirausaha Mahasiswa Dalam Pemanfaatan Limbah Kayu Sebagai Produk Kerajinan Jam Tangan Ramah Lingkungan Vina Alfi Royani; Zaenati Mariska; Siti Wahyuni; Jaya Ningrat; Pande Komang Suparyana
Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Aplikasi dan Inovasi Iptek Vol. 3 No. 1 Oktober, 2021
Publisher : Denpasar Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52232/jasintek.v3i1.72

Abstract

Limbah kayu merupakan limbah industri penggergajian kayu. Selama ini limbah kayu banyak menimbulkan masalah dalam penanganannya yang selama ini dibiarkan membusuk, ditumpuk dan dibakar akan berdampak negatif terhadap lingkungan sehingga, penanggulangannya perlu dipikirkan. Dilihat dari potensi yang ada di NTB khususnya di Lombok Desa Ranjok Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat merupakan salah satu penghasil limbah kayu yang cukup besar yang tidak ada pemanfaatannya, yang ditumpuk begitu saja. Sehingga, kami memliki inovasi membuat suatu Jam Tangan Berbahan Dasar Limbah Kayu. Yang merupakan sebuah kerajinan aksesoris yang memiliki nilai tambah dan nilai kreatif yang tinggi. Jam Tangan ini, dikombinasikan dengan motif atau gambar khas Lombok pada arloji jam. Kami menggunakan empat desain motif khas Lombok, yaitu motif bale sade Lombok, motif gendang beleq Lombok, motif ukiran kayu Lombok dan motif kain tenun Lombok. Sehingga, dari ukiran motif tersebut produk kami memiliki keunikan dan keunggulan tersendiri dibandingkan dengan produk yang sudah ada sebelumnya. Manfaat dari kegiatan ini yaitu, membantu mengurangi jumlah limbah dikalangan lingkungan masyarakat sekitar, membuka peluang usaha baru bagi masyarakat dan juga membuat masyarakat mengetahui bagaimana pentingmya limbah serbuk kayu dengan kualitas sudah menjadi limbah tidak layak dimanfaatkan menjadi sebuah kerajinan aksesoris yang bernilai ekonomis tinggi. Sasaran utamanya adalah masyarakat usia produktif, civitas akademika,dan masyarakat yang mempunyai penghasilan menengah keatas, namun tidak menutup kemungkinan akan lebih luas lagi serta pesaran ke pasar khusus dan pasar seni karena produk jam tangan ini memiliki nilai seni dan kreativitas yanga tinggi. Harga produk JAMIME Rp. 400.000,- dengan Harga Pokok Produksi Sebesar Rp. 200.000,- dengan keuntungan yang diperoleh sebanyak Rp. 200.000,-. Omzet yang didapat oleh JAMIME LOMBOK hingga saat ini telah mencapai Rp. 1.800.000,- dengan profit sebesar Rp. 800.000,-