Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Tributyrin dan Vitamin D dalam Pakan Terhadap Performen dan Kualitas Telur Ayam Petelur Heli Tistiana; Heaven Nila Nanda Pratama
Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Vol. 6 No. 1 (2023): JNT Jurnal Nutrisi Ternak Tropis Maret
Publisher : Jurnal Nutrisi Ternak Tropis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jnt.2023.006.01.6

Abstract

Tujuan dari penambahan tributyrin dan vitamin D dalam pakan adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh terhadap performen dan kualitas telur ayam petelur. Materi yang digunakan adalah ayam petelur strain Isa Brown umur 76 minggu dengan bobot rata-rata 2 kg sebanyak 384 ekor, tributyrin, vitamin D, dan pakan basal. Pengambilan data dilakukan selama 8 minggu. Metode penelitian menggunakan percobaan lapang dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan kontrol (P0) menggunakan pakan kontrol; P1: ditambah 0,4% tributyrin + 0,6% vitamin D3:P2; + 0,5% tributyrin + 0,5% vitamin D3; P3: ditambah 0,6% tributyrin + 0,4% vitamin D3. Hasil penelitian menunjukkan penambahan tributyrin dan vitamin D tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, HDP, berat telur, eggmass, HHP, Haugh Unit (HU), indeks putih telur, indeks kuning telur, warna kuning telur, dan tebal cangkang; namun berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap berat cangkang. Data konsumsi pakan berturut-turut dari P0, P1, P2 dan P3 adalah 115,65; 109,86; 116,04 dan 111,97 g/ekor/hari. Nilai HDP tertinggi pada P3 (67,01%) dimana lebih tinggi sekitar 3% dibanding P0 (64,02%). Berat telur pada P1 (65,77 g), P2 (67,73 g) dan P3 (65,01 g) lebih tinggi dibanding P0 (64,35 g). Egg mass tertinggi pada P3 (53,56 g), sedangkan P0 (41,18 g); dan HHP tertinggi pada P3 (65%) dibanding P0 (61,09%). Indeks albumin sekitar 0,08 hingga 0,09 mm dan indeks kuning sekitar 0,41-0,43 mm. Warna kuning rata-rata sekitar 8,9 hingga 9,28 dan haugh unit 83,3 hingga 92,15. Tebal cangkang 0,46 hingga 0,48 mm, sedangkan berat cangkang ini tertinggi pada P2 (8,6 g) dan terendah pada P3 (7,9 g). Kesimpulan dari pengaruh penambahan tributyrin dan vitamin D dalam pakan ayam petelur mendekati afkir menunjukkan peningkatan terhadap performan, yakni HDP, berat telur, egg mass, HHP dan berat serta tebal cangkang. Kombinasi perlakuan terbaik pada penggunaan tributyrin 0,6% dan vitamin D 0,4% yang mampu meningkatkan perfomans ayam petelur.
The Effect of Storage Temperature on Organoleptic and Physical Quality on Salted Smoked Eggs Anif Mukaromah Wati; Hanum Muarifah; Chanifan Ibadi Fajar Herlambang; Heaven Nila Nanda Pratama; Siti Azizah
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 9, No 3 (2022): JITRO, September 2022
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jitro.v9i3.24692

Abstract

ABSTRACT The purpose of this study was to determine the quality of salted smoke eggs which were stored at different storage temperatures of their physical and organoleptic qualities. The materials used in making salted smoke eggs are duck eggs, salt, bricks, and water. Methods of making the products are covering eggs with pasta or coating method, boiling eggs carefully, and smoking salted eggs until they are brown. Eggs are stored at different temperatures for 7 days including Storage at 5°C (refrigerator), Storage at 22°C (air conditioning), storage at ±28oC (room temperature), and Storage at 35°C (incubator). The results showed that salted smoke eggs stored at different temperatures had a significant effect (P<0.05) on taste and appearance but had no significant effect on aroma and air cavity. The conclusion of this study is that smoked salted smoke eggs with 7 days of storage are better if stored at incubator temperature and room temperature because, in 7 days of storage there has been no change in organoleptic quality.Keywords: different temperature, organoleptic quality, physical quality, salted smoke eggs