p-Index From 2019 - 2024
0.444
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Venus
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS KETERLAMBATAN KEGIATAN SHIP TO SHIP (STS) PADA NIPAH TRANSIT ANCHORAGE AREA (NTAA) YANG DIAGENI OLEH PT ADHIGANA PRATAMA MULYA Cici Thamelda Latief; Marthen Makahaube; Sunarlia Limbong
JURNAL VENUS Vol 8 No 2 (2020): September
Publisher : PIP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.689 KB) | DOI: 10.48192/vns.v8i2.292

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kendala pada saat kegiatan Ship To Ship (STS) di Nipah Transit Anchorage Area (NTAA). Penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan Pelayaran saat Taruna melaksanakan praktek darat selama 11 bulan pada PT Adhigana Pratama Mulya dan satu bulan pada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Tanjung Balai Karimun. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif, yaitu data yang diperoleh berupa informasi-informasi pembahasan pada data keagenan kapal untuk kegiatan Ship To Ship (STS) yang diperoleh secara lisan maupun tulisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Beberapa sertifikat kapal yang masa berlakunya telah habis dan harus diperbaharui dan kurangnyaa perawatan alat bongkar muat yang dilakukan oleh kru kapal.
STUDI PORT RECEPTION FACILITIES DI INDONESIA BERDASARKAN REGULASI MARPOL Abdoellah Djabier; Suwarno Waldjoto; Bustamin; Marthen Makahaube
JURNAL VENUS Vol 7 No 13 (2019): Maret
Publisher : PIP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.137 KB) | DOI: 10.48192/vns.v7i13.297

Abstract

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 sebagaimana Pasal 235 tentang Pelayaran disebutkan bahwa otoritas pelabuhan, unit penyelenggara pelabuhan, badan usaha pelabuhan dan pengelola terminal khusus wajib menanggulangi pencemaran yang diakibatkan oleh pengoperasian pelabuhan dan bertanggung jawab menyediakan fasilitas penampungan limbah. Maksud penelitian ini untuk mengevaluasi seberapa jauh pemanfaatan Reception Facilities di pelabuhan Indonesia dilihat dari 5 aspek, yaitu legalitas, sarana, prasarana, SDM dan pengawasan kapal. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantatif dengan pendekatan Importance Analysis dan Performance Analysis. Dari hasil penelitian dikemukakan bahwa di pelabuhan belum tersedia fasilitas penampungan limbah kapal sebagaimana mestinya, drum-drum yang berisi limbah kapal berupa oli diambil oleh perusahaan khusus yang mendapat ijin untuk mengambil limbah kapal, atau drum itu dibawa ke pangkalan sendiri untuk diolah maupun digunakan sendiri.
IMPLEMENTASI TOL LAUT TERHADAP PENGEMBANGAN PELABUHAN STRATEGIS PELABUHAN (NEW PORT) MAKASSAR DAN BAU-BAU Marthen Makahaube; Hasiah Hasiah; Jumriani Jumriani; Irwan Jaya
JURNAL VENUS Vol 6 No 12 (2018): Desember
Publisher : PIP Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.879 KB)

Abstract

Dengan Kebijakan atau Konsep Pemerintahan Baru Bapak Jokowi yaitu Poros Mairtim dan Pengembangan Tol Laut untuk mendukung Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, maka Tol Laut merupakan konektivitas laut yang efektif berupa adanya kapal yang melayari secara rutin dan terjadwal dari barat sampai ke timur Indonesia, yang harus memiliki elemen Tol Laut seperti, Pelabuhan yang Handal, Pelayaran Rutin/berjadwal, Shipping Industry, Kecukupan Muatan Barat ke Timur sebaliknya Timur ke Barat, Integrated Transportasi dan Inland Akses yang efektif. Dalam Konsep Tol Laut telah merencanakan Pembangunan 24 Pelabuhan Strategi, 5 Pelabuhan Hub, dan 19 Pelabuhan Feeder sebagai pendukung Tol Laut. Penelitian ini dilaksanakan di Pelabuhan strategis New Port Makassar dan Pelabuhan Bau- Bau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian Survey. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Metode analisis dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi terhadap pendukung konsep tol laut dapat diukur melalui Pembangunan pelabuhan laut,Implementasi konsep tol laut terhadap pembangunan pelabuhan laut sudah terimplementasikan hal tersebut telihat dari adanya kerja sama pemerintah (Bappenas serta Kementerian Perhubungan) bersama Pelindo danPengembangan armada kapal untuk mendukukung tol laut. Adapun kebijakan yang dibutuhkan agar Tujuan Konsep Tol Laut bisa terwujud di antaranya:Kemenhub perlu memasyarakatkan keberadaan “rumah kita” kepada perusahaan pelayaran, petani dan pemasok produk pertanian, peternakan dan perikanan. Begitupun halnya dengan pengusaha bahan baku industri agar mereka memanfaatkan keberadaan “rumah kita”. Serta Kemenhub perlu melakukan evaluasi pelaksaan program tol laut untuk mengetahui sejauhmana program ini berhasil.