Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Darmawisata

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN MENGINAP DI HOiTEL SANTIKA PADA MASA PANDEMI Sofiani Sofiani; Dessy Natalia; Paulina Paulina
Jurnal Darmawisata Vol. 1 No. 2 (2022): JURNAL DARMAWISATA (MEI)
Publisher : Program Vokasi Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.083 KB) | DOI: 10.56190/jdw.v1i2.7

Abstract

Pandemi Covid-19 telah menyebabkan berbagai dampak, terutama bagi sektor pariwisata dan industri perhotelan. Santika Indonesia Hotels & Resorts menutup sebagian besar unit hotelnya akibat Pandemi Covid-19. Agar bisnisnya dapat tetap berjalan, hotel harus menyesuaikan operasionalnya dengan menerapkan berbagai protokol kesehatan. Era normal baru ini menimbulkan adanya perubahan perilaku masyarakat, termasuk dalam hal berwisata. Penting bagi pihak manajemen hotel untuk mempelajari perilaku calon tamunya yang dapat mempengaruhi keputusan menginapnya. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat membantu mengetahui faktor pengaruh keputusan menginap di Hotel Santika pada masa pandemi. Teori yang digunakan adalah Theory of Planned Behaviour (Ajzen, 1991) terdapat tiga jenis pertimbangan yang mempengaruhi perilaku manusia, yaitu siikap, norima subjektif dan kontroil periilaku yang dipersepisikan. Berdasarkan hasil uji t, diketahui bahwa ketiga faktor tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan menginap tamu. Berdasarkan hasil uji F, diketahui bahwa secara simultan, ketiganya berpengaruh secara signifikian terhadap keputusan menginap. Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi, diketahui bahwa sumbangan pengaruh terhadap keputusan menginap dari ketiga faktor tersebut yaitu sebesar 73%. Manajemen Hotel Santika diharapkan dapat lebih meningkatkan sosialisasi terkait penerapan Protokol Kesehatan, membuat program-program tertentu yang dapat menciptakan pengalaman positif, menjaga agar ulasan hotel tetap positif, dan membuat berbagai tawaran menarik yang disesuaikan dengan kemampuan target pasar.
UPAYA PENGEMBANGAN KOMPONEN 4A EKOWISATA MUNJANG MANGROVE DESA KURAU BARAT GUNA MENINGKATKAN MINAT KUNJUNG WISATAWAN: EFFORTS TO DEVELOP COMPONENT 4A OF MUNJANG MANGROVE ECOTOURISM IN KURAU BARAT VILLAGE TO INCREASE INTEREST IN VISITING TOURISTS Sofiani Sofiani
Jurnal Darmawisata Vol. 2 No. 2 (2023): JURNAL DARMAWISATA (MEI)
Publisher : Program Vokasi Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56190/jdw.v2i2.23

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam formasi hutan berdasarkan tempat tumbuhnya, mulai dari hutan hujan tropis, hutan musim, hutan gambut, hutan rawa, hutan pantai, dan hutan mangrove. Kabupaten Bangka Selatan yang memiliki hutan mangrove terluas di Pulau Bangka. Hutan Mangrove Munjang atau Munjang Mangrove, merupakan destinasi wisata yang diresmikan pada Juni 2017, akan tetapi jumlah wisatawannya mengalami penurunan hal ini karena ada beberapa komponen 4A yang rusak dan tidak terurus oleh pihak pengelola. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran dan masukan dalam penyelesaian permasalahan yang di hadapi mengenai penurunan jumlah kunjungan wisatawan Ekowisata Munjang Mangrove. Metode pengumpulan dan analisa data pada penelitian ini adalah dengan wawancara terstruktur kepada pengelola mengenai Munjang Mangrove dan wisatawan yang pernah berkunjung. Peneliti menggunakan teknik observasi, hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi secara fakta langsung pada pengelola Munjang Mangrove. Kesimpulan dari penelitian ini adalah upaya pengembangan komponen 4A terutama atraksi dan amenitas Ekowisata Munjang Mangrove belum optimal dilakukan. Tidak ada upaya pengembangan dari segi komponenen accessibility. Upaya pengembangan tersebut meliputi penambahan speedboat tracking, pondok dan café serta peningkatan kualitas pelayan pengelola. Saran dari penelitian ini diharapkan pemerintah lebih aktif mengantisipasi kasus illegal loging yang masih terjadi terutama pada Ekowisata Munjang mangrove. Diharapkan pengelola tidak berfokus pada penambahan indikator komponen yang telah ada tetapi melakukan penambahan indikator komponen 4A yang baru untuk wisatawan.