This Author published in this journals
All Journal FARMASAINKES
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) TERHADAP Propionibacterium acnes Syalsabila Putri; Ridwanto; Haris Munandar Nasution; Anny Sartika Daulay
FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS, dan KESEHATAN Vol. 2 No. 2 (2023): FARMASAINKES: JURNAL FARMASI, SAINS dan KESEHATAN
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.003 KB) | DOI: 10.32696/fjfsk.v2i2.1891

Abstract

Daun Mahkota Dewa merupakan tanaman asli indonesia yang berasal dari daerah Papua. Daun mahkota dewa di masyarakat sibolga biasa digunakam untuk mengobati berbagai penyakit secara alamiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui golongan senyawa kimia yang terkandung dalam daun mahkota dewa dan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun mahkota dewa terhadap bakteri Propionibacterium acnes. Ekstrak simplisia daun mahkota dewa dibuat dengan pelarut etanol 96% dengan metode maserasi. Ekstrak etanol daun mahkota dewa dibuat didalam berbagai konsentrasi yaitu 30%, 40%, 50%. Kontrol positif yang digunakan yaitu Tetraksiklin HCl dan kontrol negatif yang digunakan ialah DMSO. Ada beberapa pengujian yang dilakukan pada daun mahkota dewa yaitu skrining fitokimia, pemeriksaan makroskopik dan mikroskopik, pemeriksaan kadar air, kadar sari larut dalam air, kadar sari larut dalam etanol, kadar abu total, dan kadar abu tidak larut asam. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa ekstrak etanol daun mahkota dewa mengandung senyawa metabolit sekunder golongan alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, steroid/triterpenoid yang memiliki aktivitas antibakteri. Berdasarkan hasil penelitian terhadap antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun mahkota dewa dapat digunakan untuk menghambat bakteri Propionibacterium acnes.Adapun hasil pada konsentrasi 30% berdiameter 8,03 mm dikategorikan sedang, pada konsentrasi 40% berdiameter 9,26 mm dikategorikan sedang, dan pada konsentrasi 50% berdiameter 9,73 mm dikategorikan sedang.