Maksuk Maksuk
Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Palembang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) pada Air Sumur Gali Masyarakat di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sukawinatan Nora Nora; Maksuk Maksuk; Maliha Amin
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.665 KB) | DOI: 10.36086/jsl.v2i2.877

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Tempat pembuangan akhir sampah merupakan tempat akhir untuk menimbun berbagai jenis sampah. Salah satu jenis sampah tersebut berupa logam berat diantaranya timbal. Timbal merupakan salah satu logam berat yang sangat beracun bagi manusia terutama anak- anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kandungan logam berat timbal dalam sumur gali masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Kota Palembang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran logam berat timbal (Pb) pada air sumur gali penduduk disekitar TPA Sukawinatan Kota Palembang. Metode Penelitian : Penelitian ini bersifat deskriftif dengan desai cross sectional. Contoh uji diambil jarak dengan kriteria jarak 100 meter, 200 meter, 300 meter, 400 meter dan 500 meter dari TPA, jumlah contoh uji sumur 15 sumur gali, pengujian kandungan timbal dilakukan di laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan. Pengukuran pH dan suhu dilakukan secara in situ, sedangkan untuk kondisi kontruksi sumur gali dan kualitas fisik air sumur gali menggunakan lembar observasi. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kontruksi sumur gali yang tidak memenuhi syarat kesehatan, tetapi kualitas fisik air sumur gali (warna, bau dan rasa) memenuhi syarat kesehatan, kandungan timbal dalam sumur gali masyarakat yaitu 0,02 dan 0,03 mg/L, dari 15 sumur gali tidak ada yang melebihi nilai baku mutu lingkungan yaitu 0,01 ppm, sedangkan pH air gali berkisar antara 4,9 dan 6,4. Namun jika kadar timbal dalam air sumur gali dibandingkan dengan persyaratan air minum maka semuanya tidak memenuhi syarat untuk air minum. Kesimpulan : Kandungan timbal dalam air sumur gali masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Kota Palembang ditemukan masih berada di bawah baku mutu persyartan air bersih. Oleh karena itu partisipasi masyarakat dan peran pemerintah setempat dapat diperlukan untuk melakukan pengolahan air sumur dan memperbaiki kontruksi sumur gali masyarakat yang berada di sekitar pembuangan akhir sampah.
Kondisi Sanitasi Lingkungan Rumah Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas Yulidar Yulidar; Maksuk Maksuk; Priyadi Priyadi
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.176 KB) | DOI: 10.36086/salink.v1i1.1105

Abstract

Latar Belakang: Kondisi lingkungan merupakan faktor penyebab nomor dua setelah perilaku dalam peningkatan penyakit demam berdarah terutama di daerah endemis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi lingkungan rumah penderita demam berdarah di wilayah kerja puskesmas. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan potong lintang. Jumlah sampel sebanyak 45 sampel yang merupakan total populasi. Data dikumpulkan dengan cara wawancara dan observasi ke rumah penderita demam berdarah. Analisis data dilakukan dengan cara univariat dan data disajikan dalam bentuk tabel. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi tempat penampungan air yang terdapat endapan sebanyak 100% dan tempat penampungan air sementara yang tidak tertutup sebanyak 68,9%, serta 86,7% ditemukan adanya jentik nyamuk. Ditemukannya sampah kaleng bekas di sekitar rumah sebanyak 100% dan 60% tidak dilakukaan penanganan dengan baik. Ventilasi rumah yang tidak berkasa sebanyak 62,2 % dan pakaian bergantungan di rumah sebanyak 100%. Kesimpulan: Kondisi lingkungan rumah diantaranya tempat penampungan air, penanganan sampah, ventilasi dan pencahayaan merupakan penyebab kejadian Demam Berdarah Dengue terutama di daerah yang endemis DBD. Kata kunci : Kondisi lingkungan, Demam Berdarah Dengue ABSTRACT Background: Environmental conditions are the second leading factor after behavior in increasing dengue fever, especially in endemic areas. This study aims to analyze the condition of the home environment of dengue fever sufferers in the working area of ​​the public health center. Methods: This study is an observational study with a cross-sectional design. The number of samples is 45 samples which is the total population. Data were collected using interviews and observations at the homes of dengue fever sufferers. Data analysis was carried out in a univariate way and the data was presented in tabular form. Results: The results showed that the condition of water reservoirs that contained 100% sediment and 68.9% of temporary water reservoirs that were not closed, and 86.7% found the presence of mosquito larvae. 100% of used cans were found around the house and 60% were not handled properly. Home ventilation that is not screened is 62.2% and clothes hanging at home are 100%. Conclusion: The condition of the home environment including water reservoirs, waste handling, ventilation, and lighting is the cause of the incidence of Dengue Hemorrhagic Fever, especially in areas where DHF is endemic. Keywords: Environmental conditions, Dengue Hemorrhagic Fever