Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kajian Kenyamanan Termal Ruang Kelas Studio Perancangan Jurusan Teknik Arsitektur Di Kampus Ii Unkhair Sayyid Quraisy; Muhammad Rizal; Muhammad Tayeb
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 8 No. 4 (2019): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.v9i4.137

Abstract

Kegiatan manusia lebih banyak di dalam ruangan, sehingga mereka sangat membutuhkan kenyamanan di dalam ruangan guna melakukan aktivitas kegiatan dengan baik, tenang dan nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar energi yang dibutuhkan dalam suatu ruang yang berpengkondisian buatan untuk mendapatkan kenyamanan termal optimum yang dirasakan oleh pengguna ruang dengan membandingkan data ruang luar dan data ruang dalam. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat ukur yaitu hobo data logger untuk mendapatkan data fisik lingkungan termal. Kemudian data hasil pengukuran dianalisis menggunakan metode analisis kuantitatif deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa temperatur udara di dalam ruangan dengan kondisi kosong dan menggunakan ventilasi alami lebih tinggi dibandingkan temperatur udara yang ada di luar ruangan, di mana temperatur udara di dalam ruangan 28-30°C sedangkan temperatur udara di luar ruangan 27-28°C, sehingga untuk mendapatkan kenyamanan termal yang optimum maka digunakan pengkondisian udara buatan dengan memperhatikan energi yang digunakan dalam pemakaian pengkondisian buatan. Pengukuran survei kenyamanan termal menghasilkan suhu ruang rata-rata 29°C pada pukul 09.00, pukul 11.00, suhu ruang 30.05°C, pukul 13.00, suhu ruang 30.06°C, pada pukul 15.00 suhu ruang 29.38°C.
Kajian Rumah Sehat Di Ternate Muhammad Tayeb Mustamin; Sayyid Quraisy
Jurnal Pengabdian Khairun Vol 2, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jpk.v2i1.6857

Abstract

WHO dalam laporannya mengenai Kesehatan dan lingkungan mendefenisikan rumah adalah struktur fisik atau bangunan untuk tempat berlindung, dimana lingkungan berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosialnya baik demi kesehatan keluarga dan individu. Rata – rata mata pencaharian masyarakat adalah pecaharian lepas harian. Selain itu, masyarakat juga berprofesi sebagai pedagang, pegawai negeri, buruh, dsb. Masyarakat di Ternate merupakan masyarakat yang mempunyai keinginan tinggi untuk memajukan kelurahannya, hal ini dapat dibuktikan pada kemauan warga dalam berkerja sama dan bergotong – royong untuk pembangunan sarana dan prasarana public.Kehidupan masyarakat di beberapa kelurahan yang masih sangat sederhana berpengaruh juga dalam kesadaran masyarakatnya mengenai kesehatan lingkungan terutama dalam pengelolaan rumah warga oleh warga sendiri. Banyaknya sampah dan kurangnya kesadaran masyarakatnya untuk membuang sampah pada tempatnya sehingga menyebabkan tidak bersihnya lingkungan rumah.
RUMAH SEHAT DAN KENYAMANAN TERMAL PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19 Tayeb Mustamin; Sayyid Quraisy; Nasrullah Nasrullah; Ansarullah Faharuddin; ardi nasrun
-
Publisher : UNIVERSITAS KHAIRUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/pengamas.v6i2.5769

Abstract

Abstract According to Winslow and APHA, a healthy home is defined as a place to live permanently. Serves as a place to live, rest, recreation (relax) and as a shelter from environmental influences that meet physiological, psychological requirements and are free from disease transmission. Too many occupants can increase the risk of transmission of infectious diseases. The house is a physical structure consisting of rooms, courtyards and the surrounding area which is used as a place to live and a means of fostering a family (RI Law No. 4 of 1992). According to WHO, a house is a physical structure or building for shelter, where the environment is useful for physical and spiritual health and social conditions for both the health of families and individuals. (WHO Commission on Health and the Environment, 2001).Objective: Increase the understanding of the people of Tadenas Village regarding the importance of healthy homes and thermal comfort as well as the health effects arising from housing conditions that do not meet predetermined standards. Methods: Conduct situation analysis, problem prioritization, instrument development, and determinant surveys related to healthy homes. The intervention was carried out for the community in the Tadenas Village by measuring temperature, humidity and wind speed. Then an assessment is carried out through the results of measurements and standards that should be so that it becomes a healthy home.Results: The low implementation of healthy housing in Tadenas Village is caused by a lack of knowledge and attitudes of the community towards the importance of meeting housing conditions standards.Conclusion: Based on measurements with lower middle class housing conditions, the knowledge and attitude of the community towards the importance of fulfilling standard housing conditions to achieve a healthy home is still very low