Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

“Balance Training Program” Untuk Kader Posbindu Sebagai Upaya Pencegahan Bahaya Jatuh Pada Lansia Yang Tinggal di Area Lahan Basah Kurnia Rachmawati; Fatma Sayekti Ruffaida; Herawati Herawati
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 2, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v2i4.6662

Abstract

Abstract The elderly had a proportion of 14% of the total population in Mandikapau Timur Village, a wetland area. Based on previous assessment, it was found that pain in the musculoskeletal system of the extremities was the most common pain experienced by the elderly (53.5%). Assessment of the risk of falling using the Morse Fall Scale (MFS) showed that most of the elderly (66.7%) have a risk of falling. There were health cadres who run Posbindu, but the knowledge of cadres regarding the health of the elderly was still lacking. Cadre training for fall prevention through increasing musculoskeletal strength in the elderly has never been carried out. Based on the analysis of the situation and problems faced by partners, the solutions offered to solve the problems was a "Balance Training Program" as a program to prevent falls in the elderly who live in the wetland areas and a program to train cadre a health intervention. These activities were carried out in 3 stages (planning, implementation, and monitoring evaluation) for a period of 6 months (May-October 2022). The program consisted of (1) "Balance Training Program" training for cadres, and (2) Assessment/checking of fall risk and balance in the elderly by trained cadres. Based on the pre- and post-test evaluation of cadre knowledge in the "Balance Training Program", the average knowledge score increased by 45.7 (0-100), where the pre-test score was 34.3 and the post-test was 80. Six out of seven (85.7%) cadres who were asked to perform this exercise were able to demonstrate the exercise correctly. The results of the risk of falling and balance assessment in the elderly conducted by cadres showed 4 elderly at risk of falling (44%) and 5 elderly not at risk of falling (56%). This program had helped improve the capacity of Posbindu cadres to perform health intervention and had increased the health of the elderly living in the wetland area.  Keywords: elderly, fall risk, balance, balance training program Abstrak Lansia memiliki proporsi 14% dari total penduduk di Desa Mandikapau Timur yang merupakan area lahan basah. Berdasarkan hasil pengkajian diperoleh hasil bahwa nyeri pada sistem muskuloskeletal ekstremitas  merupakan keluhan yang paling banyak dirasakan oleh lansia (53,5%). Pengkajian pada risiko jatuh menggunakan pengkajian Morse Fall Scale (MFS) pada kelompok lansia menunjukkan sebagian besar lansia (66,7%) memiliki risiko jatuh. Terdapat kader kesehatan yang menjalankan Posbindu, tetapi pengetahuan kader terkait kesehatan lansia masih kurang. Pelatihan kader untuk pencegahan jatuh melalui peningkatan kekuatan muskuloskeletal  pada lansia belum pernah dilaksanakan. Berdasarkan analisis situasi dan permasalahan yang dihadapi mitra, maka solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi mitra, yaitu mengadakan “Balance Training Program” sebagai upaya pencegahan bahaya jatuh pada lansia yang tinggal di area lahan basah dan kepada kader kesehatan Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu). Kegiatan ini akan dilaksanakan melalui 3 tahap (perencanaan, implementasi, dan monitoring evaluasi) selama jangka waktu 6 bulan (Mei-Oktober 2022). Pelaksanaan program yang telah dilakukan yaitu (1) Pelatihan “Balance Training Program” pada kader, (2) Pengkajian/pemeriksaan risiko jatuh dan keseimbangan pada lansia oleh kader terlatih. Berdasarkan evaluasi pre dan post test pengetahuan kader dalam Latihan “Balance Training Program” didapatkan peningkatan skor rerata sebanyak 45,7 (0-100), dimana skor pre test adalah 34,3 dan post test adalah 80. Sebanyak 6 dari 7 (85.7%) kader yang diminta mencontohkan latihan ini mampu memperagakan latihan dengan benar. Hasil pemeriksaan risiko jatuh dan keseimbangan pada lansia yang dilakukan oleh kader menunjukkan  4 orang berisiko jatuh (44%) dan 5 orang tidak berisiko jatuh (56%). Kegiatan ini telah membantu meningkatkan kemampuan kader Posbindu dan meningkatkan kesehatan lansia yang tinggal di area lahan basah. Kata kunci: lansia; risiko jatuh; keseimbangan; balance training program
Revitalisasi Peran Pemangku Sungai dalam Pengelolaan Sampah Sungai untuk Mewujudkan Banjarmasin Kota Sehat Herawati Herawati; Lola Ilona Elfani Kautsar; Anggi Setyowati; Kurnia Rachmawati
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 3, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v3i3.11313

Abstract

Sungai berperan vital dalam kehidupan masyarakat Kota Banjarmasin, namun kondisi sebagian besar sungai di Kota Banjarmasin masih belum bersih dan terjadi pendangkalan. Upaya membersihkan sampah sungai telah dilakukan pemerintah Kota Banjarmasin salah satunya dengan melibatkan pemangku sungai melalui program “Merahagu Sungai”, tetapi hasilnya belum optimal. Data menunjukkan bahwa luas kumuh di bantaran sungai sebanyak 42% dan sebanyak 28,89% sistem pengelolaan sampah di daerah sungai tidak sesuai dengan standar teknis, dan sebanyak 100% tidak terpeliharanya sarana dan prasarana pengelolaan sampah, serta kontribusi paling besar sumber sampah sungai yaitu sampah rumah tangga, yakni sebesar 65,65%. Hal ini salah satunya dikarenakan masih kurangnya pemahaman dan kesadaran pemangku sungai terhadap kontribusinya dalam mewujudkan Banjarmasin Kota Sehat melalui sungai yang bersih. Mengingat pentingnya peran pemangku sungai, maka solusi yang ditawarkan untuk menyelesaikan permasalahan mitra sesuai dengan analisis situasi yaitu “Pelatihan dan pendampingan pemangku sungai Kota Banjarmasin terkait perannya dalam pengelolaan sampah sungai serta kontribusinya dalam mewujudkan Banjarmasin Kota Sehat”. Kegiatan ini melalui 3 tahap selama jangka waktu April-Oktober 2023. Pelaksanaan kegiatan yaitu: (1) Pengkajian awal pengetahuan pemangku sungai mengenai perannya, (2) Pelatihan dan Pendampingan terkait Peran Pemangku Sungai, (3) Evaluasi pengetahuan pemangku sungai mengenai peran pemangku sungai. Evaluasi pre dan post test pengetahuan pemangku sungai didapatkan peningkatan skor rerata peserta adalah 70,77, dan hasil post test setelah dilakukan kegiatan pelatihan dan pendampingan adalah 85,71. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan setelah dilakukan pelatihan dan pendampingan yaitu sebesar 14,94%. Kegiatan ini telah meningkatkan pemahaman dan kesadaran pemangku sungai dalam pengelolaan sampah sungai dan kontribusinya dalam mewujudkan Banjarmasin Kota Sehat.