ABSTRAK Populasi lanjut usia (lansia) di dunia pada tahun 2025 akan mengalami peningkatan dari 11% menjadi 27%. Indonesia pada satu dekade terakhir ini mengalami peningkatan jumlah lansia. Data Biro Pusat Statistik (BPS), jumlah lansia di Indonesia pada tahun 2002 berjumlah 16 jutajiwa. Tahun 2010 jumlah lansia sekitar 9, 77% dari seluruh jumlah penduduk Indonesia dan diproyeksikan akan bertambah menjadi 28, 8 juta pada tahun 2020 atau sebesar I I , Peningkatan proporsi populasi Ian sia dapat menimbulkan banyak permasalahan yang akan berkembang menjadi masalah yang lebih komplek, khususnya masalah pada lansia itu sendiri. Permasalahan tersebut salah satunya adalah peningkatan kualitas hidup lansia, dimana kemandirian menjadi salah satu faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini mencari hubungan kemandirian dengan kualitas hidup lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera Propinsi Kalimantan Selatan. Lansia yang dijadikan sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 orang. Dari 40 lansia yang dijadikan sampel didapatkan lansia dengan kategori tergantung berjumlah 25 orang (62%), dan lansia dengan kategori mandiri berjumlah 15 orang (38%) Lansia dengan kategori kualitas hidup tinggi berjumlah 14 orang (35%), sedang 25 orang (65%), dan rendah 1 orang (2%). Menggunakan Chi Square Test didapatkan nilai significancy sebesar 0.425 (> 0,05) yang berarti Ho diterima dan Hi ditolak yang artinya hubungan antara tingkat kemandirian dengan kualitas hidup lansia adalah tidak bermakna (tidak ada hubungan).Kata-kata kunci : lanjut usia, kemandirian, kualitas hidup.ABSTRACT The population of elderly in the world in 2025 will he increased from 11% to 27%. Data Biro Pusat Statistik (BPS), population of elderly in 2002 is 16 millions people. In 2010, population of elderly is 9.77% and will predicte 10 he 28,8 millions people or Il, in 2020. This increase will lead to many complex problems in the elderly. One of these problem is to improve the quality of life of elderly. Where functional ability was one factor that influenced it. This research looks at rhe relarionship off fuctional ability with the quality of life the elderly in Panti Sosial Tresna Werdha Budi Sejahtera South Kalimantan Province. Elderly sampled in this study was 40 peoples. Of the 40 sampled elderly are category dependent elderly totaled 25 people (62%), and elderly with a category independent totaled 15 people (38%). Elderly with a calegory high quality oflife total of 14 people (35%), intermedier 25 people (65%), and low I person (2%). Using lhe Chi square test significancy values 0.425 (0.05) that Ho is accepted and H1 is rejected, which means the relationship between the degree off fuctional ability ofthe quality oflife of!he elderly is not signficant (no relation).Keywords: elderly functional ability, quality of life.