Widarman Zai
Universitas Darma Agung

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STRATEGI DINAS KETENAGAKERJAAN DALAM MENGATASI PENGANGGURAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA DAMPAK COVID-19 Doli Tua Mulia Raja Panjaitan; Yaaro Laowo; Widarman Zai
JURNAL GOVERNANCE OPINION Vol 6 No 2 (2021): Oktober
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UDA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi atas dasar jumlah pengangguran di Provinsi Sumatera Utara dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang dimana disebabkan oleh arus urbanisasi serta tingginya angkatan kerja yang tidak terserap kerena minimnya pengalaman dan keahlian pencari kerja sehingga tidak memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan. Oleh karena itu, salah satu instansi dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam hal ini Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Provinsi Sumatera Utara sangat berperan penting dalam mengurangi angka pengangguran di massa Pandemi Covid-19. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui Strategi Dinas Ketenagakerjaan Dalam Mengatasi Pengangguran Di Provinsi Sumatera Utara Dampak Covid-19. Di mana dalam penelitian ini menggunakan Metode Kualitatif dengan Pendekatan Deskriptif melalui Teknik Wawancara dan Dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian tentang Strategi Dinas Ketenagakerjaan Dalam Mengatasi Pengangguran Di Provinsi Sumatera Utara Dampak Covid-19, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa Strategi Dinas Ketenagakerjaan Dalam Mengatasi Pengangguran Di Provinsi Sumatera Utara Dampak Covid-19 dalam melaksanakan Strategi untuk mengatasi pengangguran dengan program MTU (Mobile Training Unit) Kejuruan tata rias yang bersumber dari dana APBD, di massa Pandemi Covid-19 banyak perusahaan terdampak Salah satu strategi yang di lakukan Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Utara meberikan stimulus berupaya dana bantuan kepada perusahaan perusahaan atau para UMKM (Usaha Kecil Menengah) supaya perusahaan dan UMKM tersebut tidak gulung tikar dan bisa tetap bertahan dimasa Pandemi Covid-19.