Penelitian ini dilatar belakangi oleh rasa cemas, sedih, merasa rendah diri, pemarah, ragu (bimbang) semua hal tersebut sangat berpengaruh terhadap efektivitas belajar siswa dan tidak terlepas juga siswa sering lupa atau kurang konsentrasi dalam belajar, dan juga prilaku siswa sangat dipengaruhi oleh suasana hatinya, ada sebagian siswa yang memiliki permasalahan diluar sekolah yaitu dalam keluarga dan lingkungan masyarakat, sehingga kurangnya semangat dalam belajar dan menurunnya efektivitas belajar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh kesehatan Mental Terhadap Efektivitas Belajar Siswa di SMAN 2 Koto Baru Dharmasraya, dengan menggunakan statistical package for the social sciences (SPSS). Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dalam penelitian ini peneliti ingin meneliti apakah ada Pengaruh Kesehatan Mental Terhadap Efektivitas belajar Siswa di SMAN 2 Koto Baru Dharmasraya dengan populasi yang berjumlah 25 siswa, maka penulis mengambil sampel dengan jumlah 100% dari populasi sehingga jumlah sampelnya adalah 25 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji korelasi diperoleh sebesar 0,748 dengan signifikan 0,000. Hal tersebut berarti ada korelasi positif antara kesehatan mental dengan efektivitas belajar siswa dengan tingkat hubungan baik karena P < 0,05 (0,000 < 0,05). Sedangkan uji T (Hipotesis) Thitung sebesar 15.465 sedangkan Ttabel sebesar 2.069 artinya 15.466 > 2.069, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh kesehatan mental terhadap efektivitas belajar siswa di SMAN 2 Koto Baru Dharmasraya. Dilihat dari pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa kesehatan mental ada kaitannya terhadap efektivitas belajar siswa. semakin banyak permasalahan yang dihadapi siswa maka akan berpengaruh kepada mental siswa tersebut dan secara tidak langsung akan mempengaruhi efektivitas belajar siswa.