Hidayatilqa Azzahra
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN SAYURAN UNTUK PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA Hidayatilqa Azzahra; Sufriadi Sufriadi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 2 (2023): edisi April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i2.2804

Abstract

Liquid organic fertilizer is a solution resulting from the decomposition of organic materials derived from plant residues, animal and human wastes which contain more than one element. The correlation between the incidence of stunting and POC production activities is that stunting is a problem of malnutrition such as protein, carbohydrates and minerals in toddlers. Efforts that need to be made to meet these needs are special handling carried out on foods consumed by toddlers such as vegetables and fruits, so the service we are doing to the people of Alue Ambang Village, Tenom District, Aceh Jaya Regency is to increase the productivity of vegetable crops by carrying out manufacture of liquid organic fertilizer from household waste to increase the availability of vegetables and fruits in Alue Ambang Village. This study aims to analyze the cost of producing liquid organic fertilizer in increasing the productivity of vegetable crops to overcome stunting prevention in toddlers. It is hoped that the Alue Ambang Village community will be able to use organic waste to turn it into compost to reduce the impact of environmental pollution so as to prevent stunting in toddlers. This research was conducted in Alue Ambang Village, Teunom District, Aceh Jaya Regency, using quantitative methods. There are two main problems in this study, namely, first, how much does it cost to produce liquid organic fertilizer using household waste. secondly, there are still many people in Alue Ambang Village who have not utilized organic waste to turn it into compost to overcome the impact of environmental pollution in order to reduce stunting in toddlers. The results of this study indicate that the total business cost of making liquid organic fertilizer (POC) is IDR 144,832/one time of production consisting of fixed costs of IDR 10,332 and variable costs of 134,500/one production. The total revenue from the production of 40 bottles of POC (500 ml volume) is IDR 200,000, so the total income earned is IDR 55,168. Based on the results of the analysis of the R/C ratio, a figure of Rp. 1.38 was obtained, which means that for every Rp. 1 used that is invested in a POC manufacturing business, an income of Rp. 1.38 is obtained, where this business is feasible to do.INTISARIPupuk organik cair adalah larutan dari hasil pembusukan bahan bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Kolerasi antara kejadian stunting dengan kegiatan pembuatan POC adalah stunting merupakan masalah kurang gizi seperti protein, kabohidrat dan mineral pada balita. Upaya yang perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah penanganan khusus yang dilakukan pada makanan yang dikonsumsi balita seperti sayuran dan buah-buahan, maka pengapdian yang kami lakukan pada masyarakat Desa Alue Ambang Kecamatan Tenom Kabupaten Aceh Jaya adalalah meningkatkan produktivitas tanaman sayuran dengan melakukan pembuatan pupuk organic cair dari limbah rumah tangga untuk meningkatkan ketersediaan sayuran dan buah-buahan di Desa Alue Ambang. Penelitian ini bertujuan menganalisis biaya produksi pupuk organik cair dalam meningkatkan produktivitas tanaman sayuran untuk menangulangi pencegahan stunting pada balita. Beserta masyarakat Desa Alue Ambang diharapkan mampu memanfaatkan sampah organik menjadi kompos untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan agar menghambat stunting pada balita. Penelitian ini dilakukan di Desa Alue Ambang Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya, dengan metode kuantitatif, terdapat dua masalah utama dalam penelitian ini yaitu pertama berapa besar biaya produksi pembuatan pupuk organik cair dengan menggunakan limbah rumah tangga. kedua masyarakat Desa Alue Ambang masih banyak yang belum memanfaatkan sampah organik menjadi kompos untuk menanggulangi dampak pencemaran lingkungan agar mengurangi stunting pada balita. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa total  biaya  usaha pembuatan pupuk organik cair (POC) sebesar Rp 144.832/satu kali produksi yang terdiri dari biaya tetap sebesar Rp 10.332 dan biaya variabel sebesar 134.500/satu kali produksi.  Total penerimaan dari hasil pembuatan POC sebanyak  40 botol (vol 500 ml) sebesar Rp 200.000, sehingga total pendapatan yang di peroleh sebesar Rp 55.168. Berdasarkan hasil analisis R/C rasio di peroleh angka sebesar Rp 1,38 yang artinya setiap penggunaan uang Rp 1 yang di tanamkan ada usaha pembuatan POC akan mendapatkan penerimaan sebesar Rp 1,38 atau dapat dikatakan usaha ini layak untuk dilakukan