Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Effisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usaha Tani Padi Sawah di Kabupaten Aceh Besar (Studi Kasus di Kecamatan Indapuri) Sufriadi, Dedi; Hamid, A.
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.598 KB)

Abstract

Kecamatan Indrapuri sebagai daerah sentra produksi padi di kabupaten Aceh Besar merupakan daerah yang diharapkan mampu menjaga stabilitas ketersediaan beras di kabupaten Aceh Besar. Tapi dalam kenyataannya, produksi padi di kecamatan Indrapuri cendrung mengalami kenaikan namun juga mengalami penurunan. Produksi yang efisien akan menyebabkan penurunan biaya produksi yang selanjutnya akan menyebabkan peningkatan pendapatan petani. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor produksi dan tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi tanaman padi. Secara khusus tujuan penelitian adalah: (1) mengetahui karakteristik petani padi sawah, (2) menganalisis faktor yang mempengaruhi produksi padi, (3) dan menganalisis tingkat efisiensi. Sebanyak 95 petani padi dipilih sebagai sampel dengan menggunakan metode simple random sampling. Data dianalisis menggunakan regresi linier berganda dengan fungsi Cobb-Douglas dilanjutkan dengan perhitungan efisiensi harga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara statistik variabel tenaga kerja, luas lahan, Jumlah pupuk dan jumlah benih berpengaruh nyata terhadap produksi padi. Umumnya petani responden belum efisien dalam alokasi penggunaan input produksi lahan sehingga diperlukan peningkatan sumberdaya petani dan juga penyuluh dengan memperkuat lembaga penyuluhan pertanian yang disertai dengan alokasi anggaran yang memadai, dan juga pengembangan kemitraan antara pemerintah, pelaku usaha, perguruan tinggi dan petani sehingga pertanian akan berkelanjutan dan mendapatkan tingkat produksi yang diharapkan.
PENDAPATAN PETANI KELAPA SAWIT KECAMATAN TRIPA MAKMUR KABUPATEN NAGAN RAYA Aswin Nasution; Sri Handayani; Liston Siringo Ringo; Sufriadi Sufriadi
JURNAL EKOMBIS Vol 4 No 1 (2018) April
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.629 KB) | DOI: 10.35308/ekombis.v4i1.1332

Abstract

Oil palm is a plantation crop that can improve the farmer’s economy,reducing poverty and encouraging rural development through farmer incomes. Research conducted in Tripa Makmur Sub District and Nagan Raya District shows thatoil palm plantation business is feasible, because it provides operating income of Rp. 26.931.466, - / Hectare /year with R/Cratio 2.88, but farmers have not done a good efficiencywhen compared with other regions such as in South Sumatra that have R/C ratio 3.18-3.25.Variable of plantation area, plant age, fertilization cost, plant maintenance cost, harvest cost, production and price of FFB strongly influence farmer's income;and simultaneously significantly affect farmers' incomes;partially plantation area,harvest cost, FFB productionhave a positive and significant effectto farmer's income;variable of fertilizer costand maintenance have a significant and negative impact to farmers' income. The plant age variable and price of FFB did not impact to the farmer's income. Keywords: Farmers' income,  small holder, palm oil,  production factors
ANALISIS NILAI TITIK IMPAS/TITIK BALIK PENGGUNAAN RUMPON IJUK PADA NELAYAN KECIL DESA KUALA BUBON Syima Zahira Asmijar; Sufriadi ;
MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal) Vol 5, No 1 (2022): Mahatani : Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/mja.v5i1.1590

Abstract

Penggunaan rumpon ijuk dapat membantu nelayan meningkatkan hasil tangkapan, menghemat bahan bakar, dan mengurangi pemakaian umpan. Nelayan kecil di Desa Kuala Bubon sudah mampu mengadopsi teknnik rumpon dengan baik, namun nelayan tidak pernah memperhitungkan tingkat titik impas dari jumlah biaya yang dikeluarkan dan penerimaan yang diterima. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui titik impas dari kegiatan perikanan tangkap yang dilakukan oleh nelayan kecil selama mengadopsi teknik rumpon ijuk. Pengambilan data dilakukan dengan teknik purposive sampling (ditetapkan), melalui wawancara kuesioner secara langsung, adapun nelayan yang menjadi sampel sebanyak 6 orang. Metode yang digunakan adalah analisis titik impas atau Break Even Point (BEP). Dari hasil penelitian didapatkan nilai titik impas rupiah berada pada jumlah rata-rata sebesar Rp. 3.293.994 dengan titik impas produksi berada pada jumlah rata-rata sebanyak 119 Kg. Dengan demikian, penerapan teknologi rumpon ijuk dapat dikatakan sangat bermanfaat bagi nelayan kecil di Desa Kuala Bubon.
Pengaruh Pengeluaran Pemerintah, Investasi Publik, Produk Domestik Regional Bruto Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Aceh Barat Alisman; Ummu Hanif; Dedi Sufriadi
JEMSI (Jurnal Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi) Vol. 8 No. 2 (2022): JEMSI (JURNAL EKONOMI, MANAJEMEN, DAN AKUNTANSI)
Publisher : Sekretariat Pusat Lembaga Komunitas Informasi Teknologi Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/jemsi.v8i2.830

Abstract

This study aims to analyze government spending, public investment, Gross Regional Domestic Product (GRDP) on Regional Original Income (PAD) in West Aceh District in the period 2005-2018. The analysis model used is multiple linear regression by testing the classical assumptions, namely; normality test, multicorrelation test, heterocidity test, autocorrelation test, correlation coefficient (R), coefficient of determination (R Adjusted), F test, and t test. the calculation uses Software Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Based on the results of the study, it was obtained that the variables of government spending (X1), public investment (X2) and GRDP (X3) had a positive and significant effect on Regional Original Income (Y) of West Aceh Regency. Some of the suggestions that are expected are to become a concern for the West Aceh District Government to further increase the allocation of development expenditures in order to be able to stimulate regional economic growth. The West Aceh District Government also needs to measure the increase in PAD with its role in regulating the community's economy so that it can develop more, which in turn can improve the welfare of the people in West Aceh. In addition, the West Aceh District Government also needs to increase investment to invite investors to invest so that with many investors it is hoped that it will increase and impact the people of West Aceh and the community can live productive lives.
Sosialisasi Program Sawit Rakyat Dalam Rangka Peningkatan Ekonomi Rakyat Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh Aswin Nasution; Sri Handayani; Bagio Bagio; Agustiar Agustiar; Sufriadi Sufriadi
Mitra Abdimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2022)
Publisher : Medan Resource Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (961.79 KB) | DOI: 10.57251/mabdimas.v2i2.858

Abstract

This article aims to discuss the socialization of the people's palm oil program in the context of improving the people's economy in Nagan Raya Regency, Aceh Province. The government's focus on the oil palm rejuvenation program is supported by a replanting subsidy policy that uses funds from the Oil Palm Plantation Management Agency (BPDPKS). The purpose of the socialization activity is to provide information about the oil palm rejuvenation program and to arouse community enthusiasm for oil palm cultivation in Nagan Raya Regency in order to improve the welfare of oil palm farmers. The socialization activity explained in detail and clearly how best to carry out oil palm rejuvenation, explained the advantages and disadvantages of oil palm rejuvenation techniques, as well as provided information about the requirements and stages of oil palm rejuvenation activities, and helped increase access to groups receiving funds from the Oil Palm Plantation Fund Management Agency (BPDPKS).
ALOKASI PENDAPATAN RUMAH TANGGA UNTUK PENCEGAHAN STUNTING DI DESA ARONGAN KECAMATAN KUALA PESISIR KABUPATEN NAGAN RAYA Dea Santi; Sufriadi Sufriadi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 2 (2023): edisi April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i2.2814

Abstract

Stunting is a short or very short body condition that exceeds -2 SD (standard) below the median length based on height for age. Stunting describes a state of chronic malnutrition in which children need time to develop and recover to a state of normal child height. Malnutrition can be caused by inadequate and unbalanced nutritional intake patterns caused by unfavorable household economic conditions. The purpose of this study was to determine the amount of household income allocation in Arongan Village, Kuala Pesisir District, Nagan Raya Regency as an effort to prevent stunting. The results showed that there were 50 stunted children in the mild category in the household group whose income was greater than the average overall income of the respondent's household, and as many as 5 stunted children in the moderate category in the household group whose income was greater than the average overall household income. respondent 2) Expenditure allocation for Carbohydrate, Protein, Vitamin and Mineral needs in the low-income household group is smaller than the overall average expenditure of the respondent's household, namely 81.5% Carbohydrate, 84% Protein and 93% Vitamin respectively and minerals, whereas in the high-income household group the total expenditure for each needs for carbohydrates was 173%, protein 162%, vitamins and minerals 128% higher than the average total expenditure for all respondents..INTISARIStunting  merupakan keadaan tubuh yang pendek atau sangat pendek hingga melampaui -2 SD (Standar) di bawah median panjang berdasarkan tinggi badan menurut usia. Stunting menggambarkan suatu keadaan malnutrisi yang kronis dimana anak memerlukan waktu untuk berkembang serta pulih kembali munuju keadaan tinggi badan anak yang normal. Malnutrisi ini dapat disebabkan oleh kesalahan pola asupan gizi yang tidak cukup dan tidak seimbang yang disebabkan oleh keadaan ekonomi rumah tangga yang kurang baik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besarnya alokasi pendapatan rumah tangga Di Desa Arongan Kecamatan Kuala Pesisir Kabupaten Nagan Raya sebagai upaya pencegahan stunting. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 50 orang anak stunting kategori ringan pada kelompok rumah tangga berpenghasilan lebih besar dari rata-rata pendapatan keseluruhan rumah tangga responden, dan sebanyak 5 orang anak stunting kategori sedang pada kelompok rumah tangga berpenghasilan lebih besar dari rata-rata pendapatan keseluruhan rumah tangga responden 2) Alokasi pengeluaran untuk kebutuhan Karbohidrat, Protein, Vitamin dan Mineral pada kelompok rumah tangga berpendapatan rendah lebih kecil dari pengeluaran rata-rata keseluruhan dari rumah tangga responden yaitu masing-masing sebesar 81,5% Karbohidrat, 84% Protein dan 93% Vitamin dan mineral, sedangkan pada kelompok rumah tangga berpenghasilan tinggi total pengeluaran untuk masing-masing kebutuhan Karbohidrat sebesar 173%, Protein 162%, Vitamin dan Mineral 128% lebih tinggi dari Total pengeluaran rata-rata seluruh responden.
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN SAYURAN UNTUK PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA Hidayatilqa Azzahra; Sufriadi Sufriadi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 2 (2023): edisi April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i2.2804

Abstract

Liquid organic fertilizer is a solution resulting from the decomposition of organic materials derived from plant residues, animal and human wastes which contain more than one element. The correlation between the incidence of stunting and POC production activities is that stunting is a problem of malnutrition such as protein, carbohydrates and minerals in toddlers. Efforts that need to be made to meet these needs are special handling carried out on foods consumed by toddlers such as vegetables and fruits, so the service we are doing to the people of Alue Ambang Village, Tenom District, Aceh Jaya Regency is to increase the productivity of vegetable crops by carrying out manufacture of liquid organic fertilizer from household waste to increase the availability of vegetables and fruits in Alue Ambang Village. This study aims to analyze the cost of producing liquid organic fertilizer in increasing the productivity of vegetable crops to overcome stunting prevention in toddlers. It is hoped that the Alue Ambang Village community will be able to use organic waste to turn it into compost to reduce the impact of environmental pollution so as to prevent stunting in toddlers. This research was conducted in Alue Ambang Village, Teunom District, Aceh Jaya Regency, using quantitative methods. There are two main problems in this study, namely, first, how much does it cost to produce liquid organic fertilizer using household waste. secondly, there are still many people in Alue Ambang Village who have not utilized organic waste to turn it into compost to overcome the impact of environmental pollution in order to reduce stunting in toddlers. The results of this study indicate that the total business cost of making liquid organic fertilizer (POC) is IDR 144,832/one time of production consisting of fixed costs of IDR 10,332 and variable costs of 134,500/one production. The total revenue from the production of 40 bottles of POC (500 ml volume) is IDR 200,000, so the total income earned is IDR 55,168. Based on the results of the analysis of the R/C ratio, a figure of Rp. 1.38 was obtained, which means that for every Rp. 1 used that is invested in a POC manufacturing business, an income of Rp. 1.38 is obtained, where this business is feasible to do.INTISARIPupuk organik cair adalah larutan dari hasil pembusukan bahan bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur. Kolerasi antara kejadian stunting dengan kegiatan pembuatan POC adalah stunting merupakan masalah kurang gizi seperti protein, kabohidrat dan mineral pada balita. Upaya yang perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah penanganan khusus yang dilakukan pada makanan yang dikonsumsi balita seperti sayuran dan buah-buahan, maka pengapdian yang kami lakukan pada masyarakat Desa Alue Ambang Kecamatan Tenom Kabupaten Aceh Jaya adalalah meningkatkan produktivitas tanaman sayuran dengan melakukan pembuatan pupuk organic cair dari limbah rumah tangga untuk meningkatkan ketersediaan sayuran dan buah-buahan di Desa Alue Ambang. Penelitian ini bertujuan menganalisis biaya produksi pupuk organik cair dalam meningkatkan produktivitas tanaman sayuran untuk menangulangi pencegahan stunting pada balita. Beserta masyarakat Desa Alue Ambang diharapkan mampu memanfaatkan sampah organik menjadi kompos untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan agar menghambat stunting pada balita. Penelitian ini dilakukan di Desa Alue Ambang Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya, dengan metode kuantitatif, terdapat dua masalah utama dalam penelitian ini yaitu pertama berapa besar biaya produksi pembuatan pupuk organik cair dengan menggunakan limbah rumah tangga. kedua masyarakat Desa Alue Ambang masih banyak yang belum memanfaatkan sampah organik menjadi kompos untuk menanggulangi dampak pencemaran lingkungan agar mengurangi stunting pada balita. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa total  biaya  usaha pembuatan pupuk organik cair (POC) sebesar Rp 144.832/satu kali produksi yang terdiri dari biaya tetap sebesar Rp 10.332 dan biaya variabel sebesar 134.500/satu kali produksi.  Total penerimaan dari hasil pembuatan POC sebanyak  40 botol (vol 500 ml) sebesar Rp 200.000, sehingga total pendapatan yang di peroleh sebesar Rp 55.168. Berdasarkan hasil analisis R/C rasio di peroleh angka sebesar Rp 1,38 yang artinya setiap penggunaan uang Rp 1 yang di tanamkan ada usaha pembuatan POC akan mendapatkan penerimaan sebesar Rp 1,38 atau dapat dikatakan usaha ini layak untuk dilakukan
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KELAPA SAWIT (Elaeis Guineensis Jacq) DI PT. AGRO SINERGI NUSANTARA KEBUN BATEE PUTEH Istiqal Makfirah; Sufriadi Sufriadi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 2 (2023): edisi April
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i2.2785

Abstract

The development of the palm oil industry in Indonesia has progressed rapidly, especially the increase in land area and production of palm oil. This research was conducted at PT. Agro Synergy Archipelago. PT. Agro Sinergi Nusantara (ASN) is a plantation company where the main commodity cultivated is oil palm. One of the orientations of PT. Agro Sinergi Nusantara in increasing company revenue is by increasing production, productivity and quality of oil palm plants. The purpose of this study was to determine the factors that influence palm oil production in the Batee puteh plantation of PT Agro Sinergi Nusantara in terms of land area, number of bunches, and bunch weight. Data collection was carried out using secondary data obtained from previous research such as BPS, Journals, Thesis, while primary data was obtained from existing production data in the plantation. The method used in processing and analyzing the data used in this study is a quantitative analysis method with a path approach to statistical analysis, namely multiple linear regression analysis. The assumption test carried out in this study met all the criteria. The results obtained partially X1, X2, X3 have a positive effect on palm oil production in the Batee Puteh Plantation, PT Agro Sinergi Nusantara, and simultaneously it is known that simultaneously the variables X1, X2, X3 are able to influence palm oil production.INTISARI              Perkembangan industri kelapa sawit di Indonesia mengalami kemajuan yang pesat, terutama peningkatan luas lahan dan produksi kelapa sawit. Penelitian ini dilakukan di PT. Agro Sinergi Nusantara. PT. Agro Sinergi Nusantara(ASN) merupakan sebuah perusahaan perkebunan dimana komoditas utama yang diusahakan adalah kelapa sawit. Salah satu orientasi PT. Agro Sinergi Nusantara dalam meningkatkan pendapatan perusahaan adalah dengan cara meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu dari tanaman kelapa sawit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi produksi kelapa sawit di kebun Batee puteh PT Agro Sinergi Nusantara yang ditinjau dari luas lahan, jumlah tandan, dan berat tandan. Pengumpulan data dilakukan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari penelitian terdahulu seperti BPS, Jurnal, Skripsi, sedangkan data primer diperoleh dari data produksi yang ada di kebun.  Metode yang digunakan dalam mengolah dan menganalisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode analisis kuantitatif dengan pendekatan jalur analisis statistik yaitu analisis regresi linear berganda. Uji Asumsi yang dilakukan pada penelitian ini sudah memenuhi semua kriteria. Hasil yang diperoleh secara parsial X1,X2,X3 berpengaruh positif terhadap produksi klapa sawit di Kebun Batee Puteh, PT Agro Sinergi Nusantara, dan secara simultan diketahui bahwa secara bersamaan variabel X1,X2,X3 mampu mempengaruhi produksi kelapa sawit.
SOSIALISASI PEREMAJAAN KELAPA SAWIT RAKYAT (PSR) DAN PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PADA KOPERASI PRODUSEN GUNONG MAK TUHA GAMPONG ALUE BATA KECAMATAN TADU RAYA KABUPATEN NAGAN RAYA Aswin Nasution; Sufriadi Sufriadi; Sri Handayani; Rusdi Faizin; Bagio Bagio; Anisah Nasution; Liston Siringo Ringo; Ivon Jalil
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meskipun budidaya kelapa sawit menjanjikan pendapatan yang baik bagi petani namun berbagai persoalan tetap menjadi faktor pembatas keberlangsungannya. Persoalan rendahnya produktivitas petani akibat banyaknya tanaman tua, rusak, dan tidak menggunakan benih unggul perlu diselesaikan dengan replanting. Namun petani tidak memiliki kemampuan dana yang cukup untuk melakukan replanting secara baik, dan rendahnya sumberdaya manusia petani dalam menyiapkan persyaratan untuk mendapatkan dana insentif peremajaan perkebunan kelapa sawit yang disiapkan pemerintah melalui BPDPKS. Melalui kegiatan pengabbian penugasan oleh dosen Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar dalam bentuk sosialisasi dan pelatihan penyusunan proposal Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat (PSR) pada anggota Koperasi Produsen Gunong Mak Tuha ini diharapkan petani mengetahui keberadaan program PSR, memahami cara menyusun proposal untuk mendapatkan dana hibah PSR, dan peremajaan kelapa sawit petani dapat dilakukan menggunakan dana insentif PSR. Peremajaan kelapa sawit rakyat perlu mendapat dukungan semua pihak, sehingga permasalahan produktivitas kelapa sawit yang rendah dapat diselesaikan.
ANALYSIS OF FARMERS' INCOME AFFECTED ATTACKS OF PLANT DISTURB ORGANISMS IN SUSOH DISTRICT SOUTHWEST ACEH DISTRICT Sufriadi; Yossi Mardhiah; Aswin Nasution; Hasan Husein
International Journal of Social Science, Educational, Economics, Agriculture Research and Technology Vol. 2 No. 6 (2023): MAY
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/ijset.v2i6.165

Abstract

Paddy field in Susoh District, Southwest Aceh Regency are very vulnerable to the impacts of climate change such as drought and floods which have caused the intensity of attacks by Paddy field Pest Organisms (OPT) decreased as it had in the previous growing season. Some farmers make mitigation efforts by spraying pesticides according to the recommendations of the local Plant Pest Organism Observer (POPT), but some other farmers do not carry out mitigation due to considerations of production costs that are quite large and ultimately affect the total revenue and income of farmers. This study aims to look at the differences in total production and average income between farmers who mitigate and farmers who do not mitigate pest attacks. The sample was divided into two categories, each category was taken by 28 farmer respondents randomly. The results of the independent test sample t-test on production obtained t-count (4.056) greater than t-table () while for income obtained t-count (4.056) greater than t-table (2.46) indicating there is a difference in production and average income between mitigating and non-mitigating farmers. Total GKP production obtained by mitigating farmers was an average of 2.608 tons and farmers who did not mitigate an average of 2.011 tons. The average income of farmers who mitigate pest attacks is IDR 4,821,834.79 per 0.4 hectare or IDR 12,054,600 per hectare, while farmers who do not mitigate pest attacks are IDR 2,888,103.86 per 0.4 hectare or IDR 7,220,260 per hectare per planting season.