Peppy Herawati, Peppy
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Imobilisasi Polutan Fe dan Pb dalam Limbah Oli Bekas dengan Solidifikasi/Stabilisasi Kasman, Monik; Suhendra, Suhendra; Herawati, Peppy; Salmariza, Salmariza; Hariyanto, Hariyanto; Yanti, Fitri
Jurnal Litbang Industri Vol 6, No 2 (2016)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.807 KB) | DOI: 10.24960/jli.v6i2.1487.127-134

Abstract

Lubricant waste is categorized as hazardous waste stated in government regulation (PP) 101/ 2014. It could dangers human being and environment. This problem can be addressed by solidification/stabilization process. In this work, lubricant waste was solidified/stabilized in a mixture of lubricant waste with cement as binder and silica sand into mortar sized of (5x5x5) cm. This study was aimed to investigate the influences of ratio of lubricant waste to water (ratio o/a) and curing time or age of mortar to the effectiveness of s/s process by testing mortar quality physically and chemically. The test includes compressive strenght test and leaching test (toxicity characteristic leaching procedure). The results showed compressive strenght value for mortar with the ratio o/a 0%:100%, 15%:85%, and 25%:75% in the age of mortar 7 days, 14 days, and 28 days was met the compressive strenght value qualification standardized by SNI-15-7064.2004 and ASTM C-150-02. The test of samples mortar leached using TCLP test method showed that the concentration of Pb and Fe for the ratio o/a 0%:100%, 15%:85%, dan 25%:75% and age of mortar 7 days, 14 days, and 28 days ranges 0,517x10-6 – 0,612x10-6 mg/L, and 0,174x10-6 – 0,780x10-6 mg/L respectively. The concentrations of Pb were less than the concentration of quality standard and pass the TCLP test defined by attachment of government regulation (PP) 101/2014.ABSTRAK                        Limbah oli bekas dikategorikan sebagai limbah B3 dalam PP 101 tahun 2014 yang berpotensi membahayakan makhluk hidup dan lingkungan. Solidifikasi/stabilisasi merupakan salah satu cara untuk mengatasi permasalahan limbah B3. Upaya ini dilakukan dengan proses solidifikasi/stabilisasi (s/s) limbah oli bekas dengan campuran semen dan pasir silika menjadi bentuk mortar berukuran (5x5x5) cm. Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh rasio oli bekas terhadap air (o/a) dan umur mortar terhadap efektivitas proses s/s tersebut melalui uji kualitas mortar secara fisik dan kimia. Uji tersebut meliputi uji kuat tekan dan uji perlindian (toxicity characteristic leaching procedure). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kuat tekan untuk rasio o/a 0%:100%, 15%:85% dan 25%:75% pada umur mortar 7 hari, 14 hari dan 28 hari memenuhi nilai kuat tekan yang ditetapkan oleh SNI-15-7064 2004 dan ASTM C-150-02. Uji perlindian sampel mortar untuk rasio o/a 0%:100%, 15%:85% dan 25%:75% pada umur mortar 7 hari, 14 hari, dan 28 hari menunjukkan bahwa konsentrasi Pb adalah berkisar 0,517x10-6 – 0,612x10-6 mg/L, dan konsentrasi Fe berkisar 0,174x10-6 – 0,780x10-6 mg/L. Konsentrasi Pb kurang dari konsentrasi baku mutu atau dapat dikatakan lolos uji TCLP lampiran PP 101 tahun 2014.
PENGARUH HYDRAULIC LOADING RATE (HLR) TERHADAP PENGOLAHAN LEACHATE DENGAN MENGGUNAKAN METODA MULTI SOIL LAYERING (MSL) Kasman, Monik; Herawati, Peppy; Hasan, Hadrah; Hikmah, Hikmah
Sustainable Environmental and Optimizing Industry Journal Vol 1, No 1 (2019): Maret
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/seoi.v1i1.171

Abstract

Leachate atau lindi sampah berpotensi untuk mencemari air pemukaan dan air tanah. Hal ini diakibatkan degradasi biologis leachate menghasilkan pencemar berbahaya seperti zat organik dan logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati efisiensi MSL dalam mereduksi pencemar yang terkandung dalam leachate. Pengamatan penelitian difokuskan pada pengaruh hydraulic loading rate (HLR) terhadap efisiensi reduksi pencemar, yang terdiri atas 250 l/m2 .hari, 500 l/m2 .hari dan 1000 l/m2 .hari. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengalirkan secara gravitasi leachate Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Talang Gulo ke reaktor MSL berdimensi 15x50x50 cm. Reaktor MSL terdiri atas lapisan impermeable dan lapisan permeabel. Lapisan impermeabel merupakan lapisan yang terdiri atas campuran tanah dan arang dengan rasio 2 : 1, serta lapisan permeabel terdiri atas lapisan zeolit berdiameter 0,25 – 0,5 cm. Berdasarkan hasil penelitian, didapat bahwa MSL dapat menetralkan pH dan mereduksi konsentrasi pencemar COD, amoniak, besi (Fe) dan warna. Efisiensi reduksi untuk semua pencemar berkisar 92% – 99,966%. Secara umum, HLR sangat mempengaruhi efisiensi reduksi, dimana makin rendah HLR maka makin rendah konsentrasi outlet serta makin tinggi efisiensi reduksi.
PENGARUH HYDRAULIC LOADING RATE (HLR) TERHADAP PENGOLAHAN LEACHATE DENGAN MENGGUNAKAN METODA MULTI SOIL LAYERING (MSL) Kasman, Monik; Herawati, Peppy; Hadrah, Hadrah
Sustainable Environmental and Optimizing Industry Journal Vol 1, No 2 (2019): November
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/seoi.v1i2.178

Abstract

Leachate atau lindi sampah berpotensi untuk mencemari air pemukaan dan air tanah. Hal ini diakibatkan degradasi biologis leachate menghasilkan pencemar berbahaya seperti zat organik dan logam berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati efisiensi MSL dalam mereduksi pencemar yang terkandung dalam leachate. Pengamatan penelitian difokuskan pada pengaruh hydraulic loading rate (HLR) terhadap efisiensi reduksi pencemar, yang terdiri atas 250 l/m2.hari, 500 l/m2.hari dan 1000 l/m2.hari. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengalirkan secara gravitasi leachate Tempat Pemprosesan Akhir (TPA) Talang Gulo ke reaktor MSL berdimensi 15x50x50 cm. Reaktor MSL terdiri atas lapisan impermeable dan lapisan permeabel. Lapisan impermeabel merupakan lapisan yang terdiri atas campuran tanah dan arang dengan rasio 2 : 1, serta lapisan permeabel terdiri atas lapisan zeolit berdiameter 0,25 – 0,5 cm. Berdasarkan hasil penelitian, didapat bahwa MSL dapat menetralkan pH dan mereduksi konsentrasi pencemar COD, amoniak, besi (Fe) dan warna. Efisiensi reduksi untuk semua pencemar berkisar 92% – 99,966%. Secara umum, HLR sangat mempengaruhi efisiensi reduksi, dimana makin rendah HLR maka makin rendah konsentrasi outlet serta makin tinggi efisiensi reduksi.