Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

TANAH ULAYAT DI MINANGKABAU DITINJAU DARI HUKUM ADAT DAN HUKUM ISLAM Arysmen Arysmen; Zainal Azwar; Aldianto Ilham; Aldy Darmawan
SUPREMASI: Jurnal Pemikiran, Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, Hukum dan Pengajarannya Vol 18, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/supremasi.v18i1.42256

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui tanah ulayat perspektif hukum adat dan hukum Islam. Tulisan ini menggunakan metode kepustakaan (library research) yaitu dilakukan dengan mempelajari, menelaah dan memeriksa bahan-bahan kepustakaan yang relevan dengan pokok pembahasan. Teknik analisis data yang penulis gunakan adalah analisis konten. Hasil tulisan ini menemukan fakta bahwa hukum adat dan hukum Islam berbeda dalam melihat tanah ulayat. Konsep kepemilikan Tanah Ulayat Minangkabau dalam termasuk dalam arti sempit yaitu berupa harta kekayaan yang tergolong pusaka tinggi yang mempunyai kekuatan berlaku ke dalam maupun keluar baik dapat dimanfaatkan oleh anggota masyarakatnya ataupun diluar masyarakatnya dengan pemberian berupa adat diisi limbago dituang (suatu pemberian berupa uang oleh pihak ketiga yang mengelola dan menguasai tanah ulayat, kepada penguasa  dan atau pemilik ulayat berdasarkan kesepakatan masyarakat adanya).
Utilization of Dilalah Lafzhiyah's Notion Inside the Hanafiyyah Perspective in the Domain of Family Law Aldy Darmawan; Zainal Azwar
WARAQAT : Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman Vol. 8 No. 2 (2023): Waraqat: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Agama Islam As-Sunnah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51590/waraqat.v8i2.545

Abstract

This study examines Hanafiyyah's perspective on dilalah lafzhiyah in family law, categorizing Lafadz into ibarah nash, isyarah nash, dilalah nash, and iqtidha' nash. Through library research, it explores the implementation of dilalah lafzhiyyah, focusing on Q.S. An-Nisa verse 3, permitting multiple marriages under fair conditions, and Q.S. Al-Baqarah verse 233, outlining the husband's responsibility for sustenance during the 'iddah period. Inheritance laws, as per Q.S. An-Nisa' verse 11, allocate shares based on heirs' presence and, if parents are the only heirs, assign the mother one-third. Dilalah, ghairu lafzhiyyah involves deriving legal principles from implicit implications within explicit language, derived from the lafazh.