Isniar T.L. Ritonga, S.T., M.T., M.M
Institut Sains dan Teknologi TD.Pardede

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PUSAT PERBELANJAAN KAWASAN PESISIR BELAWAN Angelina; Isniar T.L. Ritonga, S.T., M.T., M.M; Endi Martha Mulia S.T., M.Si
Jurnal Sains dan Teknologi ISTP Vol. 11 No. 2 (2019): Oktober
Publisher : LPPM ISTP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1331.662 KB) | DOI: 10.59637/jsti.v11i2.22

Abstract

Kecamatan Medan Belawan adalah pintu gerbang perekonomian Sumatera Utara, memiliki posisi strategis yang berbatasan langsung dengan arus perdagangan di Selat Malaka dan menjadi orientasi pembangunan ekonomi Metropolitan Mebidangro, namun pada kondisinya Medan Belawan termasuk daerah terkumuh di Indonesia. Pembangunan Kawasan Belawan memiliki visi menciptakan kawasan yang metropolitan, aman, dan produktif, salah satunya dengan membangun Pusat Perbelanjaan Kawasan Pesisir Belawan dengan konsep kota pesisir (waterfront city) yang dapat memenuhi fungsi kegiatan komersial di bidang bisnis, perdagangan, rekreasi dan hiburan; dan melayani berbagai kebutuhan dan gaya hidup masyarakat. Perencanaan kawasan Belawan yang selaras dengan visi Mebidangro diharapkan dapat mengembangkan potensi yang ada dan mengubah wajah kota pelabuhan Belawan sebagai pintu gerbang perekonomian Sumatera Utara
VIHARA DHARMA BUDDHA Felix; Dr. Darwin Sinabariba, S.T., M.M; Isniar T.L. Ritonga, S.T., M.T., M.M
Jurnal Sains dan Teknologi ISTP Vol. 12 No. 1 (2019): Desember
Publisher : LPPM ISTP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1812.815 KB) | DOI: 10.59637/jsti.v12i1.28

Abstract

Kota Tanjung Morawa merupakan kota di Indonesia yang memiliki penduduk etnis tionghua yang terbilang tinggi. Etnis tionghua di kota Tanjung Morawa terbilang banyak terutama yang beragama Buddha. Di kota Tanjung Morawa memang sudah memiliki 2 Vihara yaitu “Vihara Buddha Narada dan Vihara Buddha Murni” akan tetapi vihara tersebut hanya memiliki fasilitas untuk sembayang. Maka dalam perencanaan Vihara Dharma Buddha ini ingin merancang sebuah vihara yang memiliki banyak fasilitas sehingga memudahkan masyarakat Tionghua di kota Tanjung Morawa. Vihara Dharma Buddha dirancang dengan tema arsitektur oriental cina di seluruh bagian bangunan dan akan terdapat ukiran – ukiran naga yang mengelilingi setiap pilarnya. Proyek ini akan menjadi tempat ibadah serta sebagai tempat wisata untuk masyarakat umum
KAJIAN KELAYAKAN PERMUKIMAN DI KELURAHAN AUR LINGKUNGAN IV Isniar T.L. Ritonga, S.T., M.T., M.M
Jurnal Sains dan Teknologi ISTP Vol. 12 No. 1 (2019): Desember
Publisher : LPPM ISTP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.094 KB) | DOI: 10.59637/jsti.v12i1.31

Abstract

Permukiman merupakan salah satu dari lima kebutuhan pokok manusia dan menempati posisi paling sentral. Karena itu, suatu permukiman yang layak akan meningkatkan pula kualitas hidup masyarakatnya. Perumahan dan pemukiman adalah salah satu masalah yang dihadapi oleh kota-kota besar pada negara yang sedang berkembang, salah satunya adalah kota Medan. Namun perkembangan perkotaan kian hari semakin menciptakan kesenjangan yang sangat jauh dalam perkembangan dan pembangunan kota. Salah satu isu dimasyarakat yakni mengenai Kelurahan Aur Lingkungan IV yang terkesan kumuh padahal memiliki nilai-nilai keunikan yang kental akan sejarah kota Medan. Kelayakan permukiman dinilai dari elemen-elemen permukiman menurut teori permukiman oleh Doxidis, yakni : alam, masyarakat, manusia, lindungan, dan jaringan. Dan dikaji berdasarkan kriteria – kriteria yang ditetapkan dalam buku Pedoman Identifikasi Kawasan Permukiman Kumuh yang dikeluarkan oleh Direktorat Pengembangan Permukiman. Dan dapat dilihat hasilnya bahwa kelayakan permukiman di Kelurahan Aur Lingkungan IV mendapat nilai kelayakan yang rendah. Namun memiliki kelayakan vitalitas ekonomi yang tinggi, sehingga penanganan yang tepat menurut buku Pedoman Identifikasi Permukima KUmuh (2006) adalah dengan pendekatan property development. Dan untuk solusinya adalah dengan menjadikan Kampung Aur Lingk IV menjadi Kampung Warna seperti di Malang