Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENGARUH VEGETASI LANSKAP TERHADAP KENYAMANAN PENGUNJUNG PADA KOMPLEK CEMARA ASRI PADA WAKTU TIDAK HUJAN Endi Martha Mulia; Muhammad Amin
Jurnal Darma Agung Vol 30 No 3 (2022): DESEMBER
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Darma Agung (LPPM_UDA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46930/ojsuda.v30i3.2319

Abstract

A good design of landscaping vegetation may affect visitors’ convenience level. High convenience level could affect the number of visiting, which stimulated the economy happening at Cemara Asri Residence. The convenience mentioned in this report was the one which was from the temperature. To reveal the convenience level, data analysis was done through temperature measurement at Cemara Asri Residence. The measurement was held at four sites with different kinds of vegetation, consist of trees, shrubs, herbs, and bushes. This was also held during seven days and at three different times, which were in morning, afternoon, and evening. Conclusion from the result states that the convenient conditions for the visitors are in the morning and evening. Meanwhile, unconvenient condition is in the afternoon.
PUSAT PERBELANJAAN KAWASAN PESISIR BELAWAN Angelina; Isniar T.L. Ritonga, S.T., M.T., M.M; Endi Martha Mulia S.T., M.Si
Jurnal Sains dan Teknologi ISTP Vol. 11 No. 2 (2019): Oktober
Publisher : LPPM ISTP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1331.662 KB) | DOI: 10.59637/jsti.v11i2.22

Abstract

Kecamatan Medan Belawan adalah pintu gerbang perekonomian Sumatera Utara, memiliki posisi strategis yang berbatasan langsung dengan arus perdagangan di Selat Malaka dan menjadi orientasi pembangunan ekonomi Metropolitan Mebidangro, namun pada kondisinya Medan Belawan termasuk daerah terkumuh di Indonesia. Pembangunan Kawasan Belawan memiliki visi menciptakan kawasan yang metropolitan, aman, dan produktif, salah satunya dengan membangun Pusat Perbelanjaan Kawasan Pesisir Belawan dengan konsep kota pesisir (waterfront city) yang dapat memenuhi fungsi kegiatan komersial di bidang bisnis, perdagangan, rekreasi dan hiburan; dan melayani berbagai kebutuhan dan gaya hidup masyarakat. Perencanaan kawasan Belawan yang selaras dengan visi Mebidangro diharapkan dapat mengembangkan potensi yang ada dan mengubah wajah kota pelabuhan Belawan sebagai pintu gerbang perekonomian Sumatera Utara
TIPOLOGI RUANG TERBUKA HIJAU DI KECAMATAN MEDAN POLONIA Endi Marta Mulia, ST, M.Si
Jurnal Sains dan Teknologi ISTP Vol. 14 No. 1 (2020): Desember
Publisher : LPPM ISTP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (956.072 KB) | DOI: 10.59637/jsti.v14i1.50

Abstract

Akibat meningkatnya pertumbuhan penduduk serta berbagai aktifitas Kota menyebabkan pemakaian lahan yang sangat maksimal. Berkurangnya Ruang Terbuka Hijau Kota mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan hidup serta terjadinya perubahan ekosistem alami. Ruang Terbuka Hijau memiliki banyak manfaat antara lain sebagai area rekreasi, sosial budaya, estetika, fisik kota ekologis dan memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi bagi manusia maupun bagi pengembangan Kota. Maraknya isu global warming sekarang, disetiap Negara sekarang di Dunia sudah mulai melakukan peraturan yang ketat akan Ruang Terbuka Hijau tak terkecuali Negara Indonesia, yang dapat kita lihat melalui Peraturan Mentri Dalam Negeri No. 1 Tahun 2007 serta Permen PU No. 5 Tahun 2008. Pada kecamatan Medan Polonia kondisi ruang terbuka hijaunya masih disebagian wilayah kelurahan yang tertata dengan baik serta perawatannya yang baik pula. Tapi tidak pernah dikelompokkan dalam beberapa kriteria (Tipologinya). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif serta berdasarkan tipologinya. Setelah melakukan analisis pada tipologi yang telah ditetapkan, dengan menganalisis berdasarkan fisik, fungsi, struktur ruang, dan kepemilikan.
INVESTIGASI PENGARUH JARINGAN PIPA INDUK AIR LIMBAH (TRUNK SEWER) TERHADAP AIR TANAH DALAM (STUDI KASUS JARINGAN MULAI PUMPING HM. YAMIN SAMPAI DENGAN IPAL CEMARA MEDAN) Endi Martha Mulia, ST, M.Si
Jurnal Sains dan Teknologi ISTP Vol. 15 No. 1 (2021): Juni
Publisher : LPPM ISTP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.489 KB) | DOI: 10.59637/jsti.v15i1.70

Abstract

Permasalahan air limbah merupakan salah satu hal yang berhubungan langsung dengan perkembangan sebuah kota secara umum dan kota Medan secara Khusus. Pelayanan Air Limbah Domestik Sistim Perpipaan (Sewerage Systems). Dalam Rencana Induk (Master Plan) 1985 disusun dalam tiga tahapan. Tahap I (520 Ha) diimplementasikan tahun 1985-1989 melalui Medan Urban Development Project I (MUDP I) dan MUDP II tahun 1989-1994, plus tahun1995 implementasi IPALCemara. Sehingga bila kita merujuk pada data diatas maka jaringan pelayanan air limbah yang ada sudah berumur 25 tahun dimana dengan kondisi tersebut sudah selayaknya untuk dilaksanakan pemeriksaan kondisi fisiknya, serta kaitannya terhadap kondisi air tanah pada jaringan utama air limbah. Sesuai Master Plan Air Limbah Kota Medan 1995, dan Review Master Plan Air Limbah kota Medan tahun 2010, dimana wilayah pelayanan I dengan luas 520 Ha, di layani oleh pipa Air limbah Trunk sewer (HM.Yamin- Ipal cemara) yang di bangun melalui MUDP-I dan MUDP –II tahun 1989-1995 yang sudah berumur 25 tahun. Disisi lain sebagai usaha mempersiapkan kondisi optimal dari Pipa Air Limbah (trunk Sewer) Hm.Yamin-Ipal Cemara, untuk dapat berfungsi sesuai Review Master Plan Air Limbah kota Medan tahun 2010, dimana pengembangan Wilayah Pelayanan II akan di koneksikan ke jaringan pipa induk kota.
PERANCANGAN REST AREA KM 82 BENGKALIS Endi Martha Mulia; Novita
Jurnal Sains dan Teknologi ISTP Vol. 16 No. 1 (2021): Desember
Publisher : LPPM ISTP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1352.585 KB) | DOI: 10.59637/jsti.v16i1.111

Abstract

Akhir-akhir ini, jalur darat sedang berlangsung pembangunan jalan tol. Salah satunya yaitu pembangunan jalan tol Trans Sumatera yang merupakan jaringan jalan tol yang dapat menghubungkan kota-kota besar di pulau Sumatera. Dengan adanya jalan tol, tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya kecelakaan. Umumnya, kecelakaan terjadi akibat dari pengemudi kendaraan menggalami kelelahan di sepanjang perjalanan. Maka dari itu untuk memperkecil peluang terjadinya kecelakaan di jalan tol, pihak pengelola jalan tol wajib menyediakan Rest Area (tempat istirahat) bagi pengguna jalan tol. Rest Area (tempat istirahat) adalah suatu tempat dan fasilitas yang disediakan bagi pemakai jalan sehingga baik pengemudi, penumpang maupun kendaraannya dapat beristirahat untuk sementara karena alasan lelah. Namun sayangnya, hingga saat ini Rest Area KM 82 masih merupakan Rest Area sementara karena belum adanya Rest Area permanen. Dalam perencanaan proyek Rest Area KM 82 ini, direncanakan menggunakan tema Arsitektur Neo-Vernakular agar adanya ciri khas tradisional lokal kabupaten Bengkalis, yakni Melayu dari daerah Bengkalis namun dibarengi dengan perkembangan zaman yang modern. Dengan begitu akan menimbulkan suatu keunikan pada bangunan yang dapat menarik pengunjung dari berbagai kalangan.