Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penyusunan Penilaian Kinerja dan AKNOP Irigasi Rawa Jitu Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung Tahun 2022 Puji Tri Andika; Muhammad Sarkowi; Nandi Haerudin
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 1 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.1
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i1.368

Abstract

Irigasi rawa adalah usaha penyediaan, pengaturan dan pembangunan air melalui jaringan irigasi rawa pada Kawasan budidaya pertanian. Irigasi rawa dapat perfungsi dengan baik jika dilakukannya Operasi dan Pemeliharaan yang baik dan benar. Dimana Operasi dan Pemeliharaan ini didasarkan atas kebutuhan faktual yang dapat meningkatkan fungsi sarana dan prasarana irigasi tersebut. Penilaian kinerja dan Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) adalah kegiatan dimana untuk mengetahui Indeks kinerja dan Biaya Operasi dan Pemeliharaan yang diperlukan. Oleh karena itu kegiatan Penilaian Kinerja dan AKNOP Perlu dilakukan untuk mengetahui indeks kinerja, Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi. Salah Satu Irigasi yang ada diprovinsi lampung yang memiliki peranan penting dalam pertanian adalah Irigasi Rawa Jitu di Kabupaten Tulang Bawang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data primer dan sekunder. pengambilan data primer adalah dengan melakukan Inventarisasi Lapangan dan melakukan Penilaian Kinerja dari masing-masing prasarana jaringan tersebut. Sedangkan Data Sekunder diperoleh dari studi terdahulu terkait Irigasi Rawa Jitu yang berfungsi sebagai acuan data sebelum pengambilan data primer. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan bahwa Indeks Kinerja Irigasi Rawa Jitu Sebesar 67.84 yang artinya perlu adanya tindak lanjut pemeliharaan rutin dan berkala. Dan untuk biaya Operasi dan Pemeliharaan nya adalah Biaya Operasi Sebesar Rp. 77.700.000, Biaya Pemeliharaan Rutin 2.084.037.572 dan Pemeliharaan Berkala 499.026.718. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Irigasi Rawa Jitu Kabupaten Tulang Bawang masih dalam kondisi Cukup Baik dan Perlu tindak lanjut untuk dilakukan Pemeliharaan Rutin dan Berkala.
SUBSURFACE GEOLOGICAL INTERPRETATION OF THE NORTH SUNDA ASRI BASIN BASED ON SVD ANALYSIS AND GRAVITY ANOMALY MODELING Hayu Nurfaidah; Imam Setiadi; Muhammad Sarkowi; Ordas Dewanto
BULLETIN OF THE MARINE GEOLOGY Vol 38, No 1 (2023)
Publisher : Marine Geological Institute of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32693/bomg.38.1.2023.833

Abstract

The Sunda Asri Basin is dominated by normal faults and has little compressional structure. This basin consists of several depocenters with a thickness of up to 6000 m. Among the geophysical methods, gravity analysis has proven to be effective in determining the bedrock configuration and identifying sedimentary basins. This study aims to analyze sedimentary sub-basin patterns, basement height structures, faults, and bedrock configuration using trend surface analysis of polynomial filters. The analysis of polynomial filter show that a 10th-order anomaly yields optimal results. The high correlation value of 0.990925 provides the suitability of a 10th-order anomaly for qualitative interpretation. Spectral analysis results indicate an average bedrock depth of about 2.75 km within the Sunda Asri Basin. Furthermore, this analysis reveals the presence of 14 sedimentary sub-basin patterns in this area. The gravity modeling results indicate that the top layer has a density value of 2.37 g/cc, which interpreted as Pleistocene Tertiary sediment. The second layer consists of Tertiary-Miocene sediment with a density value of 2.28 g/cc, while the third layer comprises of Pre-Tertiary sedimentary rock at a density of 2.02 g /cc. The bottom layer of the model corresponds to metamorphic bedrock with a density 2.7 g/cc. SVD (Second Vertical Derivative) analysis successfully identified the presence of normal and thrust fault structures
Identification of Landslide-Prone Areas Using the Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) Method and the GIS Approach in Semakai District, Tanggamus Regency, Lampung Province Denta Winardi Setiawan; Nandi Haerudin; Bagus Sapto; Muhammad Sarkowi; Sandri Erfani
Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat Vol 20, No 2 (2023): Jurnal Fisika Flux: Jurnal Ilmiah Fisika FMIPA Universitas Lambung Mangkurat
Publisher : Lambung Mangkurat University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/flux.v20i2.15017

Abstract

Landslides are one of the natural disasters that frequently occur in Indonesia and can result in loss of life, property, and environmental damage. Semaka Subdistrict, Tanggamus Regency, Lampung Province, is located in a landslide-prone area. The aim of this research is to analyze the geological characteristics and soil layer dynamics for landslide mitigation in the Semaka area. This study uses a scoring method based on three parameters: slope inclination, sediment thickness, and peak ground acceleration (PGA), to determine site class and create a landslide-prone zone map in the Semaka region. Microtremor data is analyzed using the Horizontal to Vertical Spectrum Ratio (HVSR) method. The obtained data represents ground vibrations as a function of time, with a dominant frequency range in the Semaka area between 2.18 and 13.48 Hz and sediment thickness ranging from 10 to 80 meters. The maximum PGA values range from 100 to 600 gal. The seismic sources used in the PGA map are from the subduction zone and Semangko Fault. Based on the slope values, geological factors such as sediment thickness, and PGA values, the villages of Sedayu and Sukaraja are identified as the areas most susceptible to landslides. The findings of this research are expected to enhance landslide control measures in the Semaka region.
PEMBANGUNAN JARINGAN GAS BUMI UNTUK RUMAH TANGGA DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU (OKU) PROVINSI SUMATERA SELATAN Yulyah Agustina; Muhammad Sarkowi; Ratna Widyawati
Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP) Vol. 3 No. 2 (2023): Prosiding SNIP Vol.3 No.2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/snip.v3i2.491

Abstract

Dampak dari aktivitas Pembangunan Jaringan Distribusi Gas bumi untuk Rumah Tangga di kabupaten OKU berpengaruh pada aspek komponen lingkungan fisik kimia (kualitas air, udara ambien), dan social ekonomi masyarakat setempat. Rencana Pembangunan Jaringan Gas Bumi untuk rumah tangga di kabupaten Ogan Komering Ulu akan di bangun di kecamatan Lubuk Batang dan Kecamatan Baturaja Timur.Kecamat Lubuk Batang yang memiliki 11 (sebelas) desa, sementara di Kecamatan Baturaja Timur akan di bangun di 2 (dua) desa dan 1 (satu) kelurahan dengan total panjang pipa utama sepanjang 39,46km. Dengan target rumah terpasang sebanyak 5.000 sambungan rumah (SR) untuk jumlah rencana calon pelanggan masing masing desa. Jaringan pipa gas utama akan di gunakan sebagai main header untuk mensuplai melalui percabangan pipa menuju tiap desa dan perumahan warga. Adapun data teknis dan spesifikasi rencana pembangunan jaringana gas bumi untuk rumah tangga di kabupaten ogan komering ulu berdasarkan kajian FFED & DEDC 2019. Pembangunan jaringan gas rumah tangga oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral yang berkerja dengan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) bertujuan untuk membantu masyarakat menengah ke bawah, namun kenyataannya tidak seluruh masyarakat dapat menikmati jaringan gas rumah tangga, sehingga menimbulkan berbagai macam persepsi. Teknik pengumpulan data dengan menyebarkan kuisioner kepasa 177 responden dengan mengunakan system pengambilan acak distrafikasi dan wawancara kepada 6 informan dengan mengunakan purposivesampling di 2 lingkungan. Hasil penelitian berdasarkan indicator kognitif, efektif dan evaluatifmenunjukan kategori negative dengan persentase lebih tinggi yaitu masyarakat tidak mendukung pembangunan jaringan gas rumah tangga. Masyarakat menunjukan aspek kognitif dengan persentase sebesar 51,80%, aspek efektif dengan persentase sebesar 54,10% dan aspek evaluative dengan persentase sebesar 42,40%. Sosialisasi yang tidak menyeluruh menyebabkan banyak masyarakat tidak mengetahui manfaatyang dihasilkam dari program sehingga tidak mengunakan jaringan rumah tangga. Masyarakat penguna cenderung mendukung, sedangkan masyarakat bukan penguna cenderung tidak mendukung program ini.