Rafiqah Rafiqah
Institut Teknologi dan Bisnis Nobel Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Kompensasi dan Kedisiplinan Terhadap Kualitas Pelayanan Publik Shandra Bahasoan; Alfia Randa; Rafiqah Rafiqah
Economics and Digital Business Review Vol. 4 No. 2 (2023): February - July
Publisher : STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/ecotal.v4i2.505

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji serta mengetahui pengaruh kompensasi dan kedisiplinan terhadap kualitas pelayanan publik pada Puskesmas Taraweang Kab. Pangkep. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai atau petugas pelayanan di Puskesmas Taraweang yang bertempat di Desa Taraweang, Kec. Labakkang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan berjumlah 72 orang pegawai. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah metode sensus sampling. Sumber data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner oleh para responden. Metode analisis data yang akan dilakukan terdiri dari analisis statistik deskriptif, uji validitas, uji reliabilitas uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, serta pengujian hipotesis melalui analisis regersi linear berganda, uji t uji f dan uji koefisien determinasi. Hasil penelitian ini secara parsial menunjukkan bahwa kedisiplinan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas pelayanan, sementara kompensasi berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kualitas pelayanan publik pada Puskesmas Taraweang Kab. Pangkep. Hasil penelitian secara simultan menunjukkan bahwa kompensasi dan kedisiplinan secara bersama-sama memiliki pengaruh signifikan terhadap kualitas pelayanan publik pada Puskesmas Taraweang Kab. Pangkep.
Pengembangan UMKM Terpadu Berbasis Zona KHAS (Kuliner Halal Aman dan Sehat) di Kawasan Wisata Lego-Lego Makassar Bahrul ulum Ilham; Dirwan Dirwan; Alfa Randa; Rafiqah Rafiqah
Jurnal Manajemen STIE Muhammadiyah Palopo Vol 9, No 2 (2023)
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35906/jurman.v9i2.1819

Abstract

Abstract This research aims to explore the implementation of the halal ecosystem development through the KHAS (Kuliner Halal, Aman dan Sehat) or Halal culinary is safe and healthy zone in the Lego-lego Area of Makassar. A mixed methods approach was employed, utilizing observation, interviews, and focus group discussions (FGD). The research findings indicate that 60% of visitors are female, while the remaining 40% are male. Sixty percent of visitors come 1-3 times, 25% more than six times, and 15% 4-6 times to Lego-lego. Visitor interest in Lego-lego is attributed to its attractive ambiance and cuisine (50%), recommendations (35%), and strategic location (15%). Satisfaction with implementing the KHAS Zone is reported as follows: 50% satisfied, 30% moderately satisfied, 15% dissatisfied, and 5% very satisfied. One hundred percent of MSMEs tenants in Lego-lego are aware of the KHAS Zone, with exposure coming from seminars (40%), social media (20%), family and friends (20%), media or TV (17%), and management (7%). MSME tenants participate in KHAS Zone development programs/activities such as seminars, halal certification training, halal food training, and management training. The KHAS Zone is deemed adequate by 47%, highly effective by 33%, and less effective by 20% in enhancing the quality of MSMEs. The benefits of the KHAS Zone for MSMEs include improving the quality of halal, safe, and healthy culinary products, increasing income, and raising awareness of product branding and promotion. While the development of MSMEs based on the KHAS Zone has been implemented, comprehensive empowerment from upstream to downstream is deemed necessary for the future.Keywords: Lego-Lego, KHAS Zone, Ecosystem, Halal.AbstrakPenelitian ini bertujuan mengetahui implementasi pengembangan ekosistem halal melalui zona KHAS (Kuliner Halal, Aman, dan Sehat) di Kawasan Lego-lego Makassar. Penelitian menggunakan pendekatan gabungan (mixed methods) melalui observasi,wawancara dan FGD. Temuan penelitian antara lain, pengunjung didominasi perempuan 60% dan selebihnya 40% laki-laki.Intensitas kunjungan 60% berkunjung 1-3 kali, lebih dari 6 kali sebanyak 25% dan 4-6 kali ke lego-lego sebanyak 15%.  Ketertarikan pengunjung karena suasana menarik dan kulinernya 50%, sebanyak 35% karena rekomendasi dan selebihnya 15% lokasi strategis. Tingkat kepuasan penerapan Zona KHAS sebanyak 50% menyatakan puas, 30% menyatakan cukup puas, 15% menyatakan kurang puas dan 5% menyatakan sangat puas.  UMKM tenant di lego-lego (100%) mengenal Zona KHAS dari seminar (40%), media sosial (20%), keluarga dan teman (20%), media atau TV (17%), dan manajemen (7%). Secara UMKM tenant mengikuti program/kegiatan pengembangan zona KHAS melalui seminar, pelatihan sertifikasi halal, pangan halal dan pelatihan manajemen. Zona KHAS dinilai efektif (47%), sangat efektif (33%), dan kurang efektif (20%) dalam meningkatkan kualitas UMKM. Manfaat zona KHAS bagi UMKM dapat meningkatan kualitas produk kuliner halal, aman, dan sehat, meningkatkan pendapatan serta kesadaran produk branding dan promosi. Pengembangan UMKM berbasis zona KHAS telah terimplementasi dan kedepannya diperlukan pemberdayaan dari hulu ke hilir secara komprehensif.Kata Kunci: Lego-Lego, Zona KHAS, Ekosistem, Halal.