KATNI KATNI, KATNI
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN JIWA-RAGA DAN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM MENURUT IBNU SINA KATNI, KATNI
AL-IDARAH: JURNAL KEPENDIDIKAN ISLAM Vol 6, No 1 (2016): AL-IDARAH: JURNAL KEPENDIDIKAN ISLAM
Publisher : AL-IDARAH: JURNAL KEPENDIDIKAN ISLAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.737 KB)

Abstract

This study discusses the life philosophy of Ibn Sina that the human soul is divided into three namely (1). Soul plants (2). Animal souls (3). The Human souls. The human soul has two power that is practical to do with the power agency and daya teoritis yang hubungannya dengan hal-hal yang abtrak. The theoretical power has four levels namely, material sence, sence al-angle, The actual sense, sense mustafad. Based on the assessment that the four stages of the mind is a stage of human thinking to acquire knowledge. Humans acquire the knowledge necessary to practice and study hard from material sense to the sense mustafad. It can be used as a foundation in providing curriculum materials on human education. My mind and body are intimately connected. The influence of the soul to the body is not enforced, whenever the soul wants to move the soul, then the price will be asked. It provides recommendations for the development of educational curriculum should put the education of the soul footstool headliner. Ibn Sina formulate curriculum development based on the age of the childs developmental level. Age 3-5 years the formation of a physical, mental and moral. Age 6-14 years: includes reading and memorizing the Koran, religion subject, arabic, poetry lesson, and sports, teaching skills, appropriate talent. Age 14 years to the top, subjects given selected according to their talents and interests of children towards a professional or an expert in a particular field. Keywords: relationship of soul and body, Islamic education curriculum
PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF NEUROSAINS Katni, Katni; Rohmadi, Rohmadi
Ruhama : Islamic Education Journal Vol 1, No 1 (2018): Volume 1 No 1 Mei 2018
Publisher : Ruhama : Islamic Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan kurikulum di Indonesia telah banyak mengalami perubahan yang terbaru adalah pengembangan kurikulum 2013 pada madrasah dan sekolah. Sedangkan pada perguruan tinggi pengembangan kurikulum mengacu pada SNPT dan KKNI dari sisi dokumen telah baik. Banyak hal yang dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum, salah satunya landasan psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Kenapa psikologi belajar dan psikologi perkembangan karena pada cabang ilmu psikologi kedua-duannya mengkaji secara mendalam manusia yang menjadi subyek dan obyek pendidikan baik dari sisi perkembangannya maupun dari cara memperoleh pengetahuan. Dalam pengembangan kurikulum aspek psikologi sangat penting dipertimbangkan, pada implementasi kurikulum faktor psikologi perkembangan dan psikologi belajar mutlak harus dipahami oleh guru. Ilmu neurosains pendidikan sangat mendukung, untuk melengkapi  psikologi perkembangan dan psikologi belajar sebagai pendekatan dalam mengembangkan kurikulum dan implemnetasinya diseluruh tingkatan. Cara mendidik manusia agar berkembang maksimal melalui kerja pendidikan adalah sebagai berikut: 1). Untuk mendapatkan efek pengayaan, stimulus harus baru. 2). Stimulus harus menantang. 3). Stimulus Harus koheren dan bermakna. 4). Pembelajaran harus terjadi sepanjang waktu. 6). Harus ada sebuah cara bagi otak untuk belajar dari stimuli yang baru dan menantang.  Keenam hal ini, sebagai perspektif baru yang dapat dimaksukkan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan kurikulum pendidikan Islam.Kata Kunci : Pengembangan, Implementasi, Kurikulum, Pendidikan Islam, Neurosains