Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

MENYOROTI PASAL-PASAL RUU KUHP YANG MENGANDUNG RELASI GENDER DAN ANAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM Rohmadi, Rohmadi
SAWWA Vol 8, No 2 (2013): sawwa
Publisher : SAWWA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakDiskursus tentang relasi gender dan anak kembali mengemukaseiring dengan pembahasan RUU KUHP tentang persoalan seputarperkawinan. Nikah siri, perzinaan, kumpul kebo dan pelacuranmenjadi isu hangat yang termuat dalam RUU tersebut.Permasalahan ini menjadi menarik dan sangat penting untuk dikajimengingat bukan hanya menyangkut norma agama danbudaya namun juga terkait dengan isu gender dan anak. Bagaimanapun,berbagai praktik perzinaan, kumpul kebo dan sejenisnyaberdampak pada pola relasi antara laki-laki dan perempuan,dan juga anak. Tulisan ini akan memaparkan tentangpasal-pasal dalam RUU KUHP yang secara spesifik membahastentang relasi tersebut dengan menggunakan perspektif hukumpidana Islam.Kata Kunci: RUU KUHP, gender, hukum pidana Islam
MENYOROTI PASAL-PASAL RUU KUHP YANG MENGANDUNG RELASI GENDER DAN ANAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM Rohmadi, Rohmadi
Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak Vol 8, No 2 (2013): April 2013
Publisher : Sawwa: Jurnal Studi Gender dan Anak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.603 KB) | DOI: 10.21580/sa.v8i2.655

Abstract

Diskursus tentang relasi gender dan anak kembali mengemuka seiring dengan pembahasan RUU KUHP tentang persoalan seputar perkawinan. Nikah siri, perzinaan, kumpul kebo dan pelacuran menjadi isu hangat yang termuat dalam RUU tersebut. Permasalahan ini menjadi menarik dan sangat penting untuk dikaji mengingat bukan hanya menyangkut norma agama dan budaya namun juga terkait dengan isu gender dan anak. Bagaimana­pun, berbagai praktik perzinaan, kumpul kebo dan se­jenis­­nya berdampak pada pola relasi antara laki-laki dan perempu­an, dan juga anak. Tulisan ini akan memaparkan tentang pasal-pasal dalam RUU KUHP yang secara spesifik membahas tentang relasi tersebut dengan menggunakan perspektif hukum pidana Islam.
Health Care Workers Communication on Diabetes Mellitus Management in Hospital and Community Health Center Maghfirah, Sholihatul; Rohmadi, Rohmadi
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 14, No 1 (2018)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v14i1.11755

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) patients require DM management for life. Research proved that good quality self-care behavior of DM patients in dr. Harjono Regional Public Hospital Ponorogo and in North Ponorogo Community Health Center were still low (28,6% in dr. Harjono Regional Public Hospital Ponorogo and 50% in North Ponorogo Community Health Center). Health care worker communication is related to self-care behavior of DM patients. Differences in hospital and community health center self-care behavior in the previous study results triggered a question on the differences in hospital and community health center workers communication. This study was conducted in 2017 and aimed to explain the difference of health care workers communication regarding DM management in hospital and community health center. This study used comparative research design with 32 respondents from dr. Harjono Regional Public Hospital Ponorogo and 31 respondents from North Ponorogo Community Health Center. The results showed that 78.1% of respondents in hospitals and 93.5% of respondents in community health center stated good health care workers communication. The Fisher’s Exact test found p value of 0.148 which meant that there was no difference in communication of healthcare workers in hospital and community health center. Most patients in both places suffered from DM for 1-5 years and required the same health care workers communication, therefore there was no difference in the communication of health workers in both places.
PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF NEUROSAINS Katni, Katni; Rohmadi, Rohmadi
Ruhama : Islamic Education Journal Vol 1, No 1 (2018): Volume 1 No 1 Mei 2018
Publisher : Ruhama : Islamic Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan kurikulum di Indonesia telah banyak mengalami perubahan yang terbaru adalah pengembangan kurikulum 2013 pada madrasah dan sekolah. Sedangkan pada perguruan tinggi pengembangan kurikulum mengacu pada SNPT dan KKNI dari sisi dokumen telah baik. Banyak hal yang dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum, salah satunya landasan psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Kenapa psikologi belajar dan psikologi perkembangan karena pada cabang ilmu psikologi kedua-duannya mengkaji secara mendalam manusia yang menjadi subyek dan obyek pendidikan baik dari sisi perkembangannya maupun dari cara memperoleh pengetahuan. Dalam pengembangan kurikulum aspek psikologi sangat penting dipertimbangkan, pada implementasi kurikulum faktor psikologi perkembangan dan psikologi belajar mutlak harus dipahami oleh guru. Ilmu neurosains pendidikan sangat mendukung, untuk melengkapi  psikologi perkembangan dan psikologi belajar sebagai pendekatan dalam mengembangkan kurikulum dan implemnetasinya diseluruh tingkatan. Cara mendidik manusia agar berkembang maksimal melalui kerja pendidikan adalah sebagai berikut: 1). Untuk mendapatkan efek pengayaan, stimulus harus baru. 2). Stimulus harus menantang. 3). Stimulus Harus koheren dan bermakna. 4). Pembelajaran harus terjadi sepanjang waktu. 6). Harus ada sebuah cara bagi otak untuk belajar dari stimuli yang baru dan menantang.  Keenam hal ini, sebagai perspektif baru yang dapat dimaksukkan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan kurikulum pendidikan Islam.Kata Kunci : Pengembangan, Implementasi, Kurikulum, Pendidikan Islam, Neurosains
HUBUNGAN KEWENANGAN ANTARA MAHKAMAH AGUNG DAN KOMISI YUDISIAL TERHADAP PENGAWASAN ETIKA HAKIM DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Ningsih, Wahyu; Rohmadi, Rohmadi; Masril, Masril
AL IMARAH : JURNAL PEMERINTAHAN DAN POLITIK ISLAM Vol 4, No 2 (2019): Vol 4, No 2 Tahun 2019
Publisher : Fakultas Syari'ah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (393.221 KB) | DOI: 10.29300/imr.v4i2.2543

Abstract

Abstract: Oversight carried out by the Supreme Court and Judicial Commission will be very closely related to the independence of judges in deciding a case. The authority of the Supreme Court and the Judicial Commission in terms of ethical oversight of judges is intended to maintain and uphold the honor, dignity, and behavior of judges. From the results of the study found that the relationship between the authority of the Supreme Court and the Judicial Commission on the ethical supervision of judges must not exceed the authority regulated by the Act. The authority of the Supreme Court in following up the judicial ethics oversight report by the Judicial Commission, namely if the Supreme Court considers it appropriate or not, the Supreme Court notifies the Judicial Commission. In Islamic law supervision is carried out structurally operationally by the judicial institution Qadi al-Qudat and spiritually by Allah SWT.Keywords: Oversight; Authority; Supreme Court; Judicial Commission; Judge.
Konsep dan Strategi Pembelajaran Membaca Al-Qur’an Pada Kelompok Perempuan Kelurahan Kutaraya Kecamatan Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir Rohmadi, Rohmadi
Manhaj: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol 9, No 1 (2020): Manhaj: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/mjppm.v9i1.3009

Abstract

Abstrack. Based on observations that have been carried out during the regular attendance of UIN Raden Fatah Palembang for 40 days in Kutaraya Village, Kayuagung District, Ogan Komering Ilir District, many community activities are based on religion. One of these religious activities is the recitation activity which was followed by a group of women in the Kutaraya village. The implementation of this activity takes place at Al-Hikmah Mosque every Monday and Tuesday. Until now there are 22 housewives who become members of the study. The core of this activity is the implementation of Qur'an learning activities, where each individual is taught the science of reading the Qur'an. This is what later made us feel interested to study further. This research is motivated by the high enthusiasm of mothers to keep learning to read the Qur'an, so that the method of tahsin was chosen as an effort to help the process of Qur’an learning in this study group. This study uses a qualitative approach to data collection techniques, namely, direct communication and document study. The results of this study indicate that the tahsin method has proven to be effective in increasing the ability to study. Indicators that the program is effective can be seen in several ways namely; 1) Organizing good material; 2) Effective communication; 3) Mastery and enthusiasm for the subject matter.
MENYOROTI PASAL-PASAL RUU KUHP YANG MENGANDUNG RELASI GENDER DAN ANAK DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM Rohmadi, Rohmadi
Sawwa: Jurnal Studi Gender Vol 8, No 2 (2013): April 2013
Publisher : Pusat Studi gender dan Anak (PSGA) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.603 KB) | DOI: 10.21580/sa.v8i2.655

Abstract

Diskursus tentang relasi gender dan anak kembali mengemuka seiring dengan pembahasan RUU KUHP tentang persoalan seputar perkawinan. Nikah siri, perzinaan, kumpul kebo dan pelacuran menjadi isu hangat yang termuat dalam RUU tersebut. Permasalahan ini menjadi menarik dan sangat penting untuk dikaji mengingat bukan hanya menyangkut norma agama dan budaya namun juga terkait dengan isu gender dan anak. Bagaimana­pun, berbagai praktik perzinaan, kumpul kebo dan se­jenis­­nya berdampak pada pola relasi antara laki-laki dan perempu­an, dan juga anak. Tulisan ini akan memaparkan tentang pasal-pasal dalam RUU KUHP yang secara spesifik membahas tentang relasi tersebut dengan menggunakan perspektif hukum pidana Islam.