Mustamin Mustamin
Poltekkes Kemenkes Makasar

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Dampak Kemoterapi terhadap Status Gizi Berdasarkan Subjective Global Assesment (SGA) pada Pasien Kanker Payudara (Ca.Mamae) Hendrayati Hendrayati Hendrayati; Chaerunnimah Chaerunnimah; Mustamin Mustamin; Ahmad Dinul Islam
JGK:Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 2 No 1 Juni (2022): Jurnal Gizi dan Kesehatan
Publisher : Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.825 KB)

Abstract

Latar Belakang: Kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan prevalensi tertinggi di dunia, termasuk Sulawesi Selatan. Kemoterapi memiliki efek samping berupa mual dan muntahhal ini disebabkan oleh adanya zat antitumor (kemoterapi). Status gizi penderita kanker sangat penting untuk dipertahankan dan ditingkatkan sehingga dapat meminimalisir terjadinya komplikasi akibat pengobatan kanker. Penentuan status gizi yang menggunakan parameter bersifat kombinasi untuk meningkatkan sensifitas dan spesifitas menjadi perhatian pada pasen dengan kemoterapi. Subjective Global Assesment (SGA) adalah salah satu cara untuk menilai status gizi pasien dan tervalidasi pada berbagai keadaan pasien. Tujuan: untuk mengetahui dampak kemoterapi terhadap status gizi berdasarkan SGA pada pasien kanker payudara. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain cross sectional, berupa penelusuran data tahun 2017-2020 pada 40 sampel. Hasil: Hasil analisis data diketahui bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara kemoterapi terhadap status gizi dengan menggunakan SGA. (nilaip-value 0,605 ) Hal ini menyatakan bahwa tidak terdapat dampak kemoterapi terhadap status gizi berdasarkan SGA. Kesimpulan: Penelitian ini telah memperoleh gambaran bahwa beberapa unsur yang dinilai dalam SGA seperti asupan makanan, perubahan BB mengarah pada kondisi berisiko terhadap terjadinya gangguan gizi yaitu asupan rata-rata yang kurang masih tinggi dan status gizi tidak normal masih tinggi.